Menakar Masa Depan Filipina di Tangan Putra Sang Diktator

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 Mei 2022 09:52 WIB

Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr dan Leni Robredo. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez/Lisa Marie David

TEMPO.CO, Jakarta - Ferdinand Marcos Jr hampir dipastikan meraih kemenangan dalam pilpres Filipina yang digelar kemarin, Senin, 9 Mei 2022. Putra mendiang diktator Ferdinand Marcos ini meraup lebih dari 90 persen suara dalam hitung cepat dibandingkan saingan terberatnya, Leni Robredo.

Kemenangan pria yang disapa Bongbong ini nyaris tak pernah terpikirkan sebelumnya. Keluarga Marcos kembali ke tampuk kekuasaan setelah jatuh dan terasing di luar negeri lebih dari 36 tahun lalu.

"Saya harap Anda tidak akan bosan mempercayai kami," kata Marcos kepada para pendukungnya dalam sambutan yang disiarkan di Facebook, seperti dilansir dari Reuters, Selasa, 10 Mei 2022.

"Kami memiliki banyak hal yang harus dilakukan," katanya. Ia mengatakan pembangunan Filipina akan melibatkan banyak orang.

Ferdinand Marcos Jr memperoleh 29,9 juta suara, dua kali lipat dari saingannya Leni Robredo yang kini menjabat sebagai wakil presiden. Dengan demikian, Marcos Jr. mendapatkan 93,8 persen suara yang memenuhi syarat dihitung, menurut penghitungan Komisi Pemilihan Umum (COMELEC). Hasil resmi akan diumumkan akhir bulan ini.

Advertising
Advertising

Dalam kampanyenya, Marcos, 64 tahun tak menampilkan platform kebijakan yang nyata. Ia menjual pesan persatuan yang sederhana namun ambigu.

Analis memperkirakan Marcos akan berfokus menyelesaikan proyek infrastruktur multi-miliar dolar yang dilakukan presiden sebelumnya, Rodrigo Duterte. Marcos juga akan merapat ke China. Namun masalah korupsi dan nepotisme masih membayangi di Filipina dan diperkirakan memburuk.

Mulusnya langkah Ferdinand Marcos Jr meraih kemenangan dalam pilpres Filipina disebut karena andil Duterte. Putri Duterte, Sara Duterte-Carpio akan maju sebagai wakil presiden dan berpasangan dengan Marcos.

Duterte mendukung Marcos dan meraih suara dari pemilih baru. Penghitungan tidak resmi menunjukkan Duterte-Carpio telah memenangkan kursi wakil presiden dengan lebih dari tiga kali lipat suara dari lawan terdekatnya.

Dilansir dari TIME, Selasa, 10 Mei 2022, mayoritas pendukung Marcos adalah mereka yang berusia di bawah 30 tahun. Para pemilih itu tidak lahir di era diktator Ferdinand Marcos Sr. berkuasa.

Ayah Bongbong, Ferdinand Marcos Sr. memimpin Filipina mulai 30 Desember 1965 hingga 25 Februari 1986. Ia memberlakukan darurat militer nasional dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia, korupsi serta perlambatan ekonomi besar-besaran.
Menurut salah satu pemilih, Reian Azcune, 20 tahun, saat berkampanye Marcos Sr. tak pernah mengolok-olok kandidat lainnya. “Dia adalah orang yang berhati hati,” ujar Azcune.

Marcos Jr. menggunakan berbagai platform media sosial untuk mendongkrak popularitasnya di kalangan anak muda. Timnya terlibat dengan jutaan pengguna di TikTok dan Facebook, baik di dalam maupun di luar Filipina.

Dalam kampanyenya, ia mengusung “persatuan” sebagai sarana untuk mengangkat negara dari kelesuan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Terlepas dari pesan ini, ia telah menjadi kandidat yang paling memecah belah dalam pilpres Filipina.

Sebaliknya, lawan politik mengutuk pelanggaran hak asasi manusia selama kediktatoran ayahnya, miliaran dolar dalam kekayaan haram dan pajak keluarga yang belum dibayar. Mereka juga menunjukkan bahwa ibu pemimpin Imelda Marcos telah berhasil menghindari penjara, meskipun dihukum karena korupsi.

Kritikus mengatakan kemenangan Bongbong Marcos akan menimbulkan ancaman besar bagi demokrasi Filipina. Negara Asia Tenggara berpenduduk 110 juta orang ini telah mengalami perang narkoba berdarah Duterte. Selain itu rakyat Filipina akan menghadapi tindakan keras akibat perbedaan pendapat, seperti saat kepemimpinan Marcos Sr.

Namun mereka yang tidak mengalami rezim ayahnya, Ferdinand Marcos Jr menawarkan pilihan yang menyegarkan, yang gagal diraih presiden sebelumnya. Ia menjanjikan akan mengatasi kemiskinan yang parah, infrastruktur yang lemah, dan korupsi yang mengakar di Filipina.

“Anda memiliki suksesi administrasi yang benar-benar gagal memenuhi cita-cita dan aspirasi fundamental rakyat Filipina, yang diungkapkan dalam revolusi 1986,” kata Richard Heydarian, seorang profesor ilmu politik dan pakar geopolitik Asia yang berbasis di Manila.

REUTERS | ALJAZEERA | TIME | CNN

Berita terkait

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

1 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

2 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

2 hari lalu

2 Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Ingin Dimenangi Anak Asuh Shin Tae-yong

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lawan mana saja?

Baca Selengkapnya

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

2 hari lalu

Target Shin Tae-yong Sapu Bersih Sisa Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini 5 Fakta World Cup 2026

Shin Tae-yong targetkan dua kemenangan dalam dua laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut fakta-fakta World Cup 2026.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

4 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

4 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

4 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

6 hari lalu

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

Ini bukan karena ketegangan yang sedang berlangsung antara Filipina dengan Cina di tengah sengketa di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

8 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya