Provokasi Berselimut Kebencian Picu Pemukulan Ade Armando

Jumat, 15 April 2022 17:54 WIB

Polisi memapah pegiat Media Sosial dan Dosen FISIP UI Ade Armando yang terluka usai dikeroyok oleh massa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 11 April 2022. Ade berada di lokasi demo untuk memantau dan memberikan dukungan kepada mahasiswa. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi 11 April 2022 kemarin yang membawa tuntutan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan DPR RI dinodai oleh kekerasan terhadap dosen Universitas Indonesia, Ade Armando. Enam tuntutan, di antaranya menolak penundaan Pemilu 2024, menolak perpanjangan masa jabatan presiden, dan menuntut stabilitas harga bahan pokok, semestinya menjadi sorotan utama untuk menegakkan kembali amanat reformasi.

BEM SI mengatakan mereka tidak memicu kericuhan dan kekerasan yang menimpa Ade Armando. Mereka menganggap hal itu disebabkan oleh penyusup dan provokator.

“Kerusuhan itu bukan oleh kami dari BEM SI. Aksi kami damai dan sudah tersampaikan aspirasinya dengan baik, setelah kami bubar baru mulai berdatangan oknum provokator dan penyusup,” kata Luthfi Yufrizal, dalam keterangan tertulis, 12 April 2022.

Advertising
Advertising

Siapa saja yang ditangkap?

Polda Metro Jaya mengidentifikasi ada tujuh orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan dan provokator Ade Armando dalam kerusuhan demo di DPR 11 April 2022.

Awalnya polisi telah menangkap dua orang, yakni Qomarudin dan Muhammad Bagja. Pada Rabu lalu, polisi menangkap Diya Ulhaq dan Arif Pardiani.

Pada Kamis, 14 April kemarin, Polda Metro Jaya menangkap 3 pelaku pemukulan. Mereka adalah Abdul Latif, Marcos Iswan, dan Alfikri Hidayatullah, yang masing-masing ditangkap di daerah Pelabuhan Ratu, Sawangan, dan Jagakarsa. “Hari ini (14 April) kami tangkap Abdul Latif. Yang bersangkutan ditangkap di Pelabuhan Ratu," kata Zulpan.

Dua orang yang lain ditangkap pada Kamis dini hari, yaitu Markos Iswan dan Alfikri Hidayatullah. “Marcos berperan dalam aksi kekerasan pemukulan terhadap korban. Markos kami tangkap di Sawangan, Depok. Penangkapan dilakukan Kamis 01.25 WIB," kata Zulpan.

Penangkapan Alfikri Hidayatullah yang juga diduga sebagai pengeroyok Ade, ditangkap di Jagakarsa Jakarta Selatan pada Kamis dini hari pukul 02.55 WIB.

Zulpan mengatakan penyidik Polda Metro Jaya terus melakukan pengembangan dalam penanganan kasus pengeroyokan dosen UI sekaligus pegiat media sosial itu. Pertimbangannya, pengeroyokan Ade tidak hanya melibatkan 6 orang yang telah teridentifikasi.

Selanjutnya: Pengakuan Tersangka

<!--more-->

Pengakuan tersangka

Tersangka Komarudin dan Muhammad Bagja mengaku memukuli Ade Armando karena terprovokasi oleh massa di depan gedung DPR RI, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan. "Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi di TKP," kata Zulpan.

Adapun Muhammad Bagja nekat memukuli Ade Armando karena kesal dengan unggahannya di media sosial. "Muhammad Bagja sampaikan dalam pemeriksaan, kesal dengan apa yang selama ini disuarakan korban dalam media sosial," ujar Zulpan.

Polda Metro Jaya saat ini masih mengejar dua pelaku lain, yakni Ade Purnama dan pria bertopi yang sebelumnya diduga bernama Abdul Manaf. Polisi meralat Abdul Manaf terlibat setelah alibinya dan orang-orang sekitarnya mengatakan ia sedang berada di Karawang saat demo terjadi. “Saat ini kami kejar Ade Purnama dan bukan Abdul Manaf yang dimaksud, tetapi orang bertopi itu masih kami buru," ujar Zulpan

Face Recognition Salah Incar

Abdul Manaf, yang sebelumnya diidentifikasi Polda Metro Jaya menggunakan teknologi Face Recognition, ternyata tidak terlibat dalam pengeroyokan, dan bahkan tidak ikut demo 11 April.

Zulpan memastikan Abdul Manaf bukan orang yang diidentifikasi dengan Face Recognition karena alibinya dan orang-orang di kediamannya mengatakan ia sedang di Karawang saat demo terjadi.

“Karena berdasarkan teknologi face recognition pada saat itu belum 100 persen. Abdul Manaf kami duga sebagai pelaku yang ketika kejadian memakai topi sehingga tingkat akurasinya tidak 100 persen,” kata Zulpan pada Rabu, 13 April 2022.

Dia memastikan Abdul Manaf bukan pelaku. Dari pemeriksaan alibi Abdul Manaf dan orang di sekitarnya, dia berada di Karawang pada saat kejadian. "Menurut saksi dan orang di kediamannya, Abdul Manaf berada di Karawang pada 11 April,” ujar Zulpan.

Soal kesalahan face recognition mengenali pelaku pengeroyokan Ade Armando, Zulpan menjawab kesalahan itu karena pelaku memakai topi. "Itu teknis kepolisian dia pakai topi jadi tertutup itu," kata Zulpan.

Sebelumnya, pemuda asal Lampung bernama Try Budi Purwanto, juga diduga terlibat pemukulan namun Polda Metro Jaya membantah Try terlibat. Pasalnya, foto dan identitas dirinya tersebar ke media sosial dan pesan berantai padahal ia tidak di lokasi kejadian. Fotonya bersama dengan beberapa orang lain disebut sebagai pengeroyok Ade Armando usai bubaran demo BEM SI di depan Gedung DPR.

Tak lama setelah unggahan itu beredar, muncul bantahan bahwa Try Budi berada di Lampung dan tidak kemana-mana.

Polda Metro Jaya menyatakan Try Budi Purwanto bukanlah tersangka atau pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando. “Yang di Lampung itu bukan orang yang kita sampaikan identifikasinya. Tadi pagi juga sudah saya luruskan di Way Kanan itu ya," kata Endra Zulpan, Rabu, 13 April 2022.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyesalkan Polda Metro Jaya karena salah duga pelaku pengeroyokan Ade Armando.

Poengky mengatakan Kepolisian harus lebih cermat dan teliti dalam menyampaikan kesimpulan saat konferensi pers.

"Dalam proses lidik sidik berlaku asas praduga tak bersalah. Sehingga yang bersangkutan baru bisa dinyatakan bersalah setelah ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap," kata Poengky saat dihubungi pada Kamis, 14 April 2022.

Polisi, menurut Kompolnas, harus mempunyai bukti yang kuat dalam memutuskan tersangka. "Dalam sebuah kasus, meskipun sudah berstatus tersangka, tetapi jika dalam proses penyidikan ada alibi kuat dari yang bersangkutan, maka status tersangkanya dapat digugurkan melalui gelar perkara dan dikeluarkan SP3," ujarnya.

Selanjutnya: Relawan Anies Bantah Terlibat

<!--more-->

Relawan Anies bantah terlibat

Ketua Umum Brigade 08 yang menjadi relawan Anies Baswedan, Zecky Alatas, membantah pihaknya ikut terlibat memprovokasi kasus pemukulan terhadap pegiat media sosial Ade Armando saat demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI pada Senin, 11 April 2022 kemarin.

Zecky mengatakan bahwa pelaku bernama Arif Ferdini atau Arif Pardhiani yang telah ditangkap polisi terkait kasus Ade Armando, bukan anggota dari relawan Anies Baswedan tersebut.

"Kabar pelaku anggota kami (Brigade 08) itu tidak benar. Walaupun, ada tampilan gambar dan atribut yang dipakai pelaku. Saya tegaskan, pelaku hanya simpatisan dari organisasi kami," kata Zecky Alatas saat ditemui di Mako Brigade 08, Cipinang Muara, Jakarta, Kamis, 14 April 2022 dikutip dari Antara.

Zecky menambahkan bahwa yang bersangkutan sudah tidak menjadi anggota Brigade 08 sejak 2017 dan pihaknya telah lama tak berkomunikasi.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan Arif Ferdini memprovokasi lewat sebuah video yang disebar melalui media sosial.

"Yang bersangkutan ini melakukan provokasi di antaranya mengeluarkan kata-kata Ade Armando sudah mati dan semua turun semua yang ada di Jakarta," ujar Zulpan.

Detik-detik pengeroyokan Ade Armando

Tidak ada yang menduga Ade Armando bakal menjadi korban pengeroyokan sebelum aksi dimulai di depan gerbang depan DPR RI di Jalan Gatot Subroto, 11 April lalu. Pasalnya, Ade saat itu sempat melayani wawancara awak media beberapa jam sebelumnya di lokasi kejadian. Ade Armando berada di lokasi demo untuk keperluan syuting kanal YouTube Cokro TV.

Kuasa hukum Ade Armando, Aulia Fahmi, menyatakan kedatangan dosen FISIP UI itu ke depan gedung DPR untuk mendukung demo mahasiswa yang menolak Jokowi 3 periode. Dia membantah bermacam opini di media sosial yang menyebut Ade provokator atau ingin cari muka dengan mendatangi demo BEM SI itu.

Aksi sendiri baru dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, menurut pantauan Tempo di lapangan. Unjuk rasa memang tertib awalnya, dengan koordinasi BEM SI, meski sempat muncul tensi. Namun koordinator aksi bisa memadamkan suasana panas massa.

Kericuhan baru dimulai setelah pimpinan DPR: Sufmi Dasco Ahmad, Lodewijk Freidrich Paulus, dan Rachmat Gobel, dan didampingi oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo turun dari mobil komando BEM SI setelah menyampaikan tanggapan aksi pada pukul 15.20 WIB. Mobil komando yang berupaya meninggalkan lokasi dilempari massa tidak dikenal. Massa BEM SI meninggalkan tempat pada 15.30 WIB.

Berdasarkan pantauan Tempo, area depan gerbang lengang setelah BEM SI menarik diri, akan tetapi suasana semakin memanas dan tepat di depan gerbang atau sepuluh meter dari pagar utama, sekumpulan orang berpakaian bebas tanpa almamater mengerubungi Ade Armando yang sudah tergeletak memegangi kepala.

Beberapa orang berupaya menahan, tetapi massa pemukul lebih banyak jumlahnya. Polisi baru tiba dua puluh menit kemudian untuk mengevakuasi Ade dari amukan massa, tetapi dilempari massa dengan botol plastik dan benda-benda lain. Ade Armando dibawa masuk ke kompleks DPR RI untuk perawatan.

Polisi kemudian menembakan gas air mata pertama dari dalam pagar pukul 16.00 WIB. Massa mulai berhamburan hingga ke Jalan Tol Lingkar Dalam atau ke arah JPO, atau lebih jauh ke arah Jalan Gerbang Pemuda. Saat itu tidak terlihat lagi massa BEM SI.

BEM SI mengatakan aksi mereka awalnya damai dan kondusif tetapi demonstrasi ricuh karena ada penyusup dan provokator ketika mereka menarik diri. Aksi ini, kata Luthfi, berjalan dengan baik dan damai karena mendapatkan pengawalan yang ketat oleh aparat kepolisian, sehingga aspirasi BEM SI dapat tersampaikan dengan baik kepada pimpinan DPR.

Dalam orasi di depan pimpinan DPR dan Kapolri, Koordinator Pusat BEM SI, Kahar, mengatakan aspirasi yang disampaikan para mahasiswa murni dari suara rakyat untuk disampaikan ke wakil rakyat.

“Aspirasi ini murni dari suara rakyat untuk disampaikan ke wakil rakyat. Kami meminta pimpinan DPR di sini mewakili suara rakyat, bukan suara partai politik,” ucap Kahar.

Dalam unjuk rasa kemarin, mahasiswa membawa enam tuntutan. Pertama, mendesak dan menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.

Kedua, mendesak Presiden Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk pasal-pasal bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi, dan kebencanaan.

Ketiga, mahasiswa menuntut Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran. Keempat, mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait. Kelima, mendesak Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia.

Kemudian tuntutan terakhir, mahasiswa mendesak Jokowi - Ma'ruf Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampaye pada sisa masa jabatan.

Selanjutnya: Kondisi Ade Armando

<!--more-->

Kondisi Ade Armando

Tim kuasa hukum Ade Armando menyampaikan terima kasih kepada polisi karena telah mengungkap pengeroyok kliennya. Salah seorang anggota tim Prima Anko mengatakan, keadaan Ade mengalami beberapa luka di bagian kantung kemih dan hidung.

"Sekarang bisa dibilang parah yah, karena ada pendarahan di kantung kemih, akibat pukulan tersebut. Masalah di hidung semuannya karena kena pukulan dan itu tentunya sangat tidak manusiawi yang terjadi pada klien kami," kata Prima saat konferensi pers pada Kamis, 14 April 2022.

Kuasa hukum Ade Armando lainnya Aulia Fahmi mengatakan, selain luka di kantung kemih dan hidung, Ade Armando juga mengalami pendarahan dan ada beberapa luka yang harus dijahit akibat pengeroyokan itu.

Menurut Aulia, Ade sempat mengalami luka pendarahan di otak namun telah diatasi oleh tim dokter. Dia mengatakan, hingga sekarang kondisi Ade masih istirahat sehingga komunikasinya masih terbatas. Komunikasi Ade hanya masih lewat tangan dan bahasa isyarat.

EKA YUDHA SAPUTRA | ISMAIL CHOLIFUDIN HAMDAN | NIKEN NURCAHYANI | ANNISA APRILIYANI | ANTARA

Berita terkait

Cerita BEM SI soal UKT Naik: Ada yang Komunikasi Intens dengan Rektorat, Ada yang Dibungkam

41 menit lalu

Cerita BEM SI soal UKT Naik: Ada yang Komunikasi Intens dengan Rektorat, Ada yang Dibungkam

Koordinator BEM SI menyebut, ada sejumlah mahasiwa yang telah berkomunikasi dengan pihak rektorat soal kenaikan UKT, tapi ada pula yang justru tidak diberi ruang untuk menyampaikan aspirasinya.

Baca Selengkapnya

Bahas Kenaikan UKT di Berbagai Kampus, Komisi X DPR Gelar Rapat dengan BEM Seluruh Indonesia

4 jam lalu

Bahas Kenaikan UKT di Berbagai Kampus, Komisi X DPR Gelar Rapat dengan BEM Seluruh Indonesia

Komisi X DPR RI hari ini menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum atau RDPU dengan BEM SI bahas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

5 jam lalu

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

Seorang pejabat Kementerian Perhubungan diduga melakukan penistaan agama karena mengInjak Alquran saat bersumpah tidak selingkuh

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

1 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

1 hari lalu

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

1 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

3 hari lalu

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

5 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

6 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Polisi akan Bantu Pemprov DKI Tertibkan Parkir Liar di Jakarta

6 hari lalu

Polisi akan Bantu Pemprov DKI Tertibkan Parkir Liar di Jakarta

Polda Metro Jaya menyatakan siap membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menertibkan parkir liar

Baca Selengkapnya