Pertalite Jadi BBM Subsidi, Harga Pertamax Bakal Naik

Rabu, 30 Maret 2022 18:30 WIB

Operator membimbing pengendara sepeda motor mengisi BBM di SPBU Self Service di kawasan Reungas Condong, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa, 18 Februari 2020. Layanan SPBU Self Service Pertamina pertama di Jawa Barat ini selain untuk digitalisasi layanan juga ditujukan untuk mengurangi antrean serta mengoptimalkan kinerja operator. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menetapkan bahan bakar oktan 90 atau BBM Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan (JBKP) menggantikan BBM Premium. Pemerintah juga memutuskan untuk menaikkan harga BBM Pertamax.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meminta maaf atas kenaikan harga Pertamax. Namun, dia memastikan BBM Pertalite bakal disubsidi pemerintah.

"Ini pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi, Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik ya mohon maaf, tapi kalau Pertalite subsidi tetap," kata Erick dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin yang disiarkan melalui YouTube, Rabu, 30 Maret 2022.

Dia mengatakan kebijakan pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat salah satunya didanai melalui dividen dari BUMN-BUMN. "Itu kebijakan pemerintah, di mana subsidi BBM itu mencapai puluhan triliun. Pemerintah hadir," kata Erick.

Adapun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan bahan bakar oktan 90 Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan atau JBKP menggantikan premium. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan ketetapan itu berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tanggal 10 Maret 2022 tentang JBKP.

"Kuota JBKP Pertalite tahun ini ditetapkan sebesar 23,05 juta kiloliter," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa, 29 Maret 2022.

Tutuka menyampaikan realisasi penyaluran Pertalite hingga Februari 2022 sebesar 4,258 juta kiloliter atau melebihi kuota 18,5 persen terhadap kuota year to date Februari 2022.

Apabila Pertalite diestimasikan melalui skenario normal, maka hingga akhir tahun ini Ppertalite akan melebihi kuota sebesar 15 persen dari kuota normal yang ditetapkan sebesar 23,04 juta kiloliter.

Saat ini, stok dan coverage days Pertalite tercatat mencapai 1,157 juta kiloliter dengan estimasi ketersediaan selama 15,7 hari.
<!--more-->
Kenaikan harga minyak dunia akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina hingga Uni Eropa yang mempertimbangkan untuk melakukan embargo minyak mentah Rusia turut berdampak terhadap harga BBM di dalam negeri.

Pada Maret 2022, realisasi Mean of Platts Singapore (MOPS) Pertalite rata-rata US$ 128,19 per barel atau naik 63 persen dari rata-rata tahun 2021 sebesar US$ 78,48 per barel.

Meski harga global telah melambung tinggi, pemerintah Indonesia masih dapat menjaga harga Pertalite senilai Rp 7.650 per liter.

Staf Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Rio Priambodo menilai rencana pemerintah mensubsidi BBM Pertalite kurang tepat. "Seharusnya subsidi BBM diberikan kepada Pertamax yang lebih ramah lingkungan," kata Rio saat dihubungi Rabu, 30 Maret 2022.

Dia mengatakan pemerintah seharusnya mendorong masyarakat untuk transisi penggunaan BBM yang ramah lingkungan. Salah satunya menghadirkan BBM oktan tinggi (Pertamax) yang terjangkau bagi masyarakat.

"Sehingga menjadi solusi bagi masyarakat jika BBM Premium akan dihapuskan," kata dia.

Secara garis besar YLKI mendorong penggunaan BBM ramah lingkungan yang mempunyai oktan lebih tinggi dan minim dampak terhadap lingkungan.
<!--more-->
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan memperkirakan PT Pertamina (Persero) bakal merugi akibat menjual BBM jenis Pertalite dan Pertamax dengan harga yang berlaku saat ini.

“Sangat merugikan bagi Pertamina jika melihat harga jual Pertalite maupun Pertamax saat ini," kata Mamit ketika dihubungi, Senin, 7 Februari 2022.

Pasalnya, dengan tren harga minyak mentah dunia yang terus melonjak tapi tak diikuti dengan kenaikan harga BBM nonsubsidi itu di dalam negeri, ada selisih harga yang harus ditanggung oleh BUMN migas tersebut.

Dalam hitungannya, kata Mamit, perusahaan pelat merah itu setidaknya harus menanggung kerugian sekitar Rp 4.350 per liter dari penjualan BBM jenis Pertalite yang dijual seharga Rp 7.650 di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)

Sebagai gambaran, ia menjelaskan, meroketnya harga minyak mentah dunia telah berdampak pada keekonomian harga BBM. Indonesian Crude Price (ICP) per Januari 2022 telah mencapai US$ 85,89 per barel, atau jauh di atas asumsi yang ditetapkan dalam APBN sebesar US$ 63 per barel.

Teranyar, harga minyak dunia sempat melonjak ke level tertinggi dalam tujuh tahun pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu. Seperti dilansir Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret naik US$ 2,16 atau 2,4 persen, menjadi menetap di US$ 93,27 per barel.

Sepanjang tahun 2021, kata Mamit, Pertamina harus menanggung selisih Rp 2.500-3.000 per liter untuk jenis BBM Pertalite dan Pertamax. "Bisa dihitung berapa potensi kerugian yang diperoleh Pertamina sepanjang 2021,” ucapnya.

Bila pemerintah tak kunjung menaikkan harga jual BBM nonsubsidi itu, menurut Mamit, pemerintah harus memberikan kompensasi kepada Pertamina. "Terutama untuk produk Pertalite, karena saat ini Pertalite menguasai 47 persen dari total konsumsi BBM secara nasional."

Pada kesempatan lain Kementerian ESDM mengatakan harga keekonomian BBM RON 92 atau Pertamax saat ini mencapai Rp 16 ribu per liter. Harga BBM mengalami kenaikan lantaran masih tingginya harga minyak dunia yang berada di atas US$ 100 per barel, demikian halnya dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP).

Perkembangan sementara ICP bulan Maret 2022 per 24 tercatat sebesar US$ 114,55 per barel. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama ESDM Agung Pribadi mengatakan ICP bulan Maret 2022 masih terpantau tinggi. Sejak akhir tahun 2021, ICP memang merangkak naik, dan makin meningkat sejak akhir Februari saat konflik Ukraina dan Rusia.

"ICP sementara bulan Maret 2022 per tanggal 24 sebesar US$ 114,55 per barel, padahal per tanggal 1 Maret sebesar US$ 110,14 per barel. Bahkan ICP rata-rata bulan Februari sebesar US$ 95,7 per barel. Jadi masih tinggi trennya," ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu, 26 Maret 2022.

Dia mengatakan perang Ukraina dan Rusia masih menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga minyak dunia. Pasalnya, lanjut dia, pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa.

Menurut Agung, tingginya harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap harga BBM. Sebagai informasi bahwa batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk Maret 2022 sebesar Rp 14.526 per liter.

Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM RON 92 berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum.

Adapun, dalam menghitung harga keekonomian atau batas atas bulan Maret tersebut, mempertimbangkan realisasi perkembangan harga bulan sebelumnya, yaitu Februari. Padahal Februari 2022, harga minyak belum setinggi Maret 2022.

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.256 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16 ribu per liter," ujarnya.

HENDARTYO HANGGI | ANTARA | BISNIS

Baca: Dilelang, Helm hingga Topi Pembalap MotoGP yang Dikasih ke Penonton di Mandalika

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

11 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

23 jam lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

2 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

2 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

4 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

5 hari lalu

Pertamina Bantah Hapus Pertalite, Tapi Beberapa SPBU Sudah Tak Dapat BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga menampik adanya penghapusan Pertalite menjadi Pertamax Green 95 di seluruh SPBU.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

5 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

6 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

7 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya