Babak Baru Masalah Kelangkaan Stok Minyak Goreng

Rabu, 9 Februari 2022 22:03 WIB

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan) saat meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis, 3 Februari 2022. Kunjungan Menteri Perdagangan tersebut dalam rangka meninjau harga dan ketersediaan kebutuhan bahan pokok dan minyak goreng. Tempo/Tony Hartawan

"Tidak sebanding dengan tingginya daya beli masyarakat. Ini yang membuat minyak goreng sulit ditemukan. KSP harap waktu tunggu itu dipersingkat,” kata Edy pada Rabu, 9 Februari 2022.

Edy meminta Kementerian Perdagangan gerak cepat mendorong produsen mengalirkan pasokan ke pasar agar masalah kelangkaan segera teratasi. Di sisi lain, dia berharap jaringan retail mengikuti ketentuan pemerintah menjual harga minyak sesuai patokan acuan teratas agar tak menciptakan polemik baru.

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengatakan lembaganya memantau kondisi minyak goreng di 34 provinsi. Selain persoalan penimbunan stok, Ombudsman menemukan adanya perilaku pengalihan barang dari pasar modern ke pasar tradisional serta munculnya panic buying.

“Pemerintah harus membentuk satuan tugas untuk menangani keluhan masyarakat terkait sulitnya mengakses minyak goreng dengan harga sesuai HET,” kata dia.

Selain itu, Ombudsman menyarankan agar badan usaha milik negara (BUMN) ikut berperan memasok 10-15 persen minyak goreng dari total kebutuhan pasar. Di sisi lain, di tengah kenaikan harga acuan CPO, Yeka mengatakan pemerintah harus memastikan stok komoditas harus diprioritaskan untuk kebutuhan minyak goreng di dalam negeri.

Kementerian Perdagangan mendata, sepanjang awal Januari, stok minyak goreng menumpuk di gudang produsen sampai distributornya. Hingga Kamis, 3 Februari, jumlahnya 628 juta liter, baik berupa curah maupun kemasan.

Penimbunan terjadi setelah Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2022 terbit. Beleid itulah yang mengatur pengadaan minyak goreng satu harga dengan kemasan sederhana. Produsen diminta memproduksi minyak sebanyak 200 juta liter per bulan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan bercerita, produsen keberatan lantaran harus menambah tenaga kerja dan bahan baku. “Produsen enggak mau,” katanya.

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

22 jam lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

2 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

3 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

9 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

10 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

11 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

11 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

11 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

15 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

15 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya