Dijuluki Varian Siluman, Kematian Akibat Omicron di Amerika Melonjak

Reporter

Tempo.co

Selasa, 1 Februari 2022 14:00 WIB

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika Serikat mewakili beberapa dari 200 ribu nyawa yang telah hilang di negara itu dalam pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts/aww/cfo (REUTERS/JOSHUA ROBERTS)

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dikejutkan oleh kenaikan angka kematian akibat varian Covid-19, omicron. Sebab awalnya, diyakini varian omicron hanya menimbulkan gejala ringan dan tidak memperparah kondisi pasien.

Varian omicron saat ini sudah terdeteksi dihampir penjuru Amerika Serikat hingga mendorong naiknya angka kematian akibat Covid-19 ke angka yang lebih tinggi dibanding angka pada musim gugur, yang ketika itu dipicu oleh varian delta. Kematian akibat omicron di proyeksi akan terus naik dalam beberapa hari ke depan atau bahkan minggu.

Dalam tujuh hari terakhir, pasien Covid-19 yang meninggal di Amerika Serikat mengalami kenaikan sejak pertengahan November 2021. Pada Kamis, 27 Januari 2022, kematian akibat Covid-19 sebanyak 2.100 orang. Jumlah itu melampaui angka pada September 2021 atau ketika kasus Covid-19 didominasi oleh varian delta.

Advertising
Advertising

Saat ini, varian omicron diyakini sudah menyebar di seluruh bagian di Amerika Serikat. Kendati hanya menimbulkan gejala ringan pada sebagian besar orang, namun faktanya omicron lebih mudah menular. Itu artinya, lebih banyak orang jatuh sakit dan sekarat.

“Omicron bisa mendorong kita ke lebih dari satu juta kematian. Itu jumlah yang besar. Harus banyak diskusi mengenai apa yang bisa kita lakukan dengan cara berbeda. Berapa banyak kematian yang harusnya bisa dicegah,” kata Andrew Noymer, profesor bidang kesehatan masyarakat dari Universitas California-Irvine.

Bendera Amerika Serikat berkibar di Gedung Capitol Hill AS, ketika Wali kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat karena penyakit virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

Sejumlah ilmuwan sepakat bahwa gejala varian omicron lebih ringan dan pada sejumlah kasus si pasien tidak memperlihatkan gejala apapun. Akan tetapi seperti halnya flu, omicron bisa mematikan, khususnya pada kelompok lansia, orang yang punya komorbid atau mereka yang belum suntik vaksin virus corona.

“Yang harus diingat, ringan bukan berarti dianggap enteng,” kata Direktur Rochelle Walensky, Centers for Disease Control and Prevention.

Angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat saat ini hampir sama dengan jumlah pada Februari 2021 lalu atau ketika jumlah pasien Covid-19 yang meninggal perlahan turun dari angka tertinggi 3.300 orang dalam sehari.

Sejumlah surat kabar dalam beberapa hari terakhir menulis di headline varian omicron sebagai varian siluman, yang telah memunculkan gagasan bahwa ini bentuk baru dari virus corona, yang diam-diam menciptakan bencana baru dari Covid-19.

Omircon terdeteksi pada November 2021 oleh para ilmuwan dari Afrika Selatan. Sejauh ini, omicron yang punya nama ilmiah BA.2, tidak menyebabkan si penderitanya semakin parah dan vaksin virus corona dianggap masih efektif mengatasinya.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan AP-NORC pada pekan ini mengungkap sekarang ini lebih banyak warga Amerika Serikat, yang mengambil langkah pencegahan dibanding kondisi sebelum munculnya varian omicron. Terungkap pula lewat survei tersebut, banyak orang lelah dengan krisis Covid-19 ini, yang berharap kehidupan normal bisa kembali karena vaksin virus corona bisa melindungi mereka.

Kematian Tertinggi di Dunia

Di salah satu rumah sakit di Kansas, Amerika Serikat, ada 50 pasien Covid-19 yang meninggal pada Januari ini dan ada 200 lebih pasien virus corona dirawat. Rumah sakit Universitas Kansas di Kansas City, mengunggah sebuah rekaman video dari kamar mayat, yang memperlihatkan sejumlah mayat di sebuah unit pendingin dan seorang petugas menuliskan tanda dengan nama Covid.

“Ini nyata. Yang membuat kami khawatir apakah tempat pemakaman bisa cukup cepat? Kami memiliki akses ke sebuah truk pendingin. Kalau boleh, kami tidak ingin menggunakannya,” kata Ciara Wright, koordinator rumah sakit Universitas Kansas.

Katie Dennis, ahli patologi, mengatakan kamar mayat ditempatnya bekerja sudah kelebihan kapasitas hampir setiap hari sepanjang Januari 2022, dimana kondisi ini jelas bukan hal yang biasa. Johns Hopkins Coronavirus Resource Center mencatat ada lebih dari 882 ribu kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat atau tertinggi di dunia.

Sumber: voanews.com | nytimes.com

Baca juga: Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

3 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

3 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

4 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

5 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

22 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya