Kala Petugas TPST Bantargebang Jadi Korban Penularan Covid-19 dari Limbah B3

Minggu, 19 Desember 2021 11:23 WIB

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sampah atau limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) rumah tangga semakin bertambah di Jakarta. Pemerintah DKI Jakarta mencatat adanya kenaikan volume limbah tahun ini jika dibandingkan pada 2020.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto menyatakan terdapat 1.538,77 kilogram limbah rumah tangga pada 2020. Tahun ini angkanya naik menjadi 2.106,65 kilogram. "Jadi memang meningkat signifikan di tahun 2021," kata Asep di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Desember 2021.

Limbah dari sektor rumah tangga hanya sekian persen dari total 69.896,48 kilogram sampah yang diolah pemerintah DKI sepanjang tahun ini. Mayoritas sampah bersumber dari lokasi isolasi pasien Covid-19.

Advertising
Advertising

Menurut Asep, limbah B3 dari tempat isolasi mencapai 68.357,71 kilogram. Sampah-sampah ini bersumber dari tujuh lokasi karantina antara lain Graha TMII, Graha Ragunan, Rusun Nagrak, Cik's Mansion, LPMP Jagakarsa, Masjid Hasyim Ashari Cengkareng, dan Wisma Adhyaksa Puri Loka Jakarta Timur.

Meningkatnya volume limbah B3 tak hanya terjadi di tahun ini. Pemerintah DKI pernah mencatat tingginya sampah medis di Ibu Kota selama pandemi Covid-19.

Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Yogi Ikhwan memaparkan ada 12.785.299 kilogram atau 12.785 ton limbah infeksius atau sampah medis sepanjang April 2020 hingga 17 Januari 2021.

Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Jumat 17 Desember 2021. Pemerintah memutuskan untuk mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran selama 7 hari sebagai bentuk antisipasi pencegahan penularan varian Omicron pada level komunitas menyusul ditemukannya kasus di area rumah sakit tersebut. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Lia G Partakusuma menerangkan, limbah medis dari rumah sakit rata-rata 1 kilogram per pasien per hari. Namun saat pandemi Covid-19 melanda, jumlah tersebut meningkat menjadi 1,88 kilogram per hari per pasien. "Waktu Covid-19 melonjak, GOR itu luar biasa menghasilkan limbah B3. Per harinya pernah menyentuh angka 493 ton," terang Lia.

Lia menjelaskan limbah B3 sangat berbahaya. Jika tidak ditangani dengan prosedur yang tepat, limbah dapat menginfeksi masyarakat, bahkan menjadi media penularan Covid-19.

Dari data Dinas Lingkungan Hidup DKI, 110-120 petugas kebersihan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi terinfeksi Covid-19. Para petugas diduga terpapar virus corona akibat sampah masker yang dicampur dengan limbah rumah tangga.

Menurut Asep, ratusan petugas TPST Bantargebang positif Covid-19 ketika gelombang kedua pandemi menghantam Ibu Kota. Kenaikan kasus yang signifikan terjadi sepanjang Juni-Agustus 2021. Saat itu jumlah limbah B3, seperti masker membeludak hingga 493 ton per hari. "Petugas gerobak banyak yang tidak memahami ada rumah yang terkena pasien Covid-19 atau engga, kemudian semua sampah disatukan, dimasukan ke tong sampah, dan kemudian ke Bantargebang," ujar Asep.

Petugas dengan alat berat mengambil sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Limbah B3 bakal dibuang ke tempat penampungan milik pemerintah DKI. Hingga kini tempat penampungan sementara ada di Lenteng Agung, Bambu Larangan, Ciracas, dan Waduk Cincin. Lalu, untuk skala kecamatan ada di Cempaka Putih, Kebon Jeruk, Duren Sawit, Semper, Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Cakung, Pulogadung, Pesanggrahan, Tegal Alur, dan Condet.

Petugas, tambah Asep, harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Sayangnya, banyak masyarakat yang sering kali mencampur limbah masker dengan sampah rumah tangga. Petugas mengolah sampah campuran ini tanpa APD. "Petugas kami terkena Covid-19 karena limbah masker," tutur dia.

Karena itulah, peran masyarakat juga diperlukan guna mencegah penularan Covid-19 dari sampah. Dia mengharapkan masyarakat menyadari untuk memilah limbah B3 sebelum dibuang.

LANI DIANA | M JULNIS FIRMANSYAH | ANTARA

Baca juga:

Satgas Covid-19: Petugas Kebersihan Rawan Tertular Omicron dari Limbah Masker

Berita terkait

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

5 hari lalu

DLH Sumbawa Tambah Sarpras Penanganan Sampah

Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), terus melakukan upaya dalam penanganan sampah.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

7 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

7 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

9 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

9 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

9 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

12 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya