Pupus Harapan Bisnis Retail Usai Kenaikan Level PPKM
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 1 Desember 2021 22:43 WIB
Ia mengatakan kenaikan level dalam asesmen itu terjadi akibat turunnya angka tracing (penapisan) anggota aglomerasi di wilayah Jabodetabek. Luhut mengatakan, berdasarkan hasil asesmen per 27 November 2021, total terdapat penambahan 23 kabupaten/kota yang masuk ke dalam level 2 dan sebanyak 8 kabupaten/kota yang masuk ke dalam level 1.
Kekecewaan pebisnis retail diutarakan oleh Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah. "Kami harapannya penjualan bisa digenjot di Desember, jadi kami bisa keluarkan stok di akhir tahun. Dengan pembatasan ini, mungkin agak menurun," ujarnya ketika dihubungi, Rabu, 1 Desember 2021.
Semula ia haqqul yakin di penghujung tahun sektor retail bakal jadi momentum titik balik industri seiring melandainya jumlah kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan ini. Walaupun setelah sempat terhantam akibat pembatasan mobilitas akibat merebaknya varian Delta Covid-19, sektor ini sempat menunjukkan perbaikan dan mulai bangkit. Meskipun jalannya sektor ini masih agak sempoyongan.
Dalam catatannya, kata Budihardjo, tingkat penjualan saat ini sudah jauh membaik, telah berada di kisaran 60-70 persen dari kondisi normal. "Kami mulanya membidik keseluruhan tahun bisa mencapai 80 persen. Tapi dengan pembatasan ini, 70 persen saja sudah lumayan," tutur CEO Marco Indokarya tersebut.
Hingga akhir tahun ini, Hippindo masih terus menerima laporan ada pelaku ritel yang menutup toko cabangnya lantaran tidak sanggup membayar sewa dan rugi terus. Bahkan beberapa anggota asosiasi melaporkan sudah menutup 20-25 persen toko cabangnya.
"Jadi mulai menutup gerai yang rugi dan membuka di tempat baru yang masih untung," kata Budihardjo. Pada tahun ini, setidaknya dua anggota Hippindo resmi menutup total usahanya yakni Giant dan Centro. Ada juga Matahari Department Store yang menutup sejumlah gerainya di masa pandemi.
Ke depan, dengan adanya pembatasan yang bakal makin ketat, bahkan disebut-sebut bakal dinaikkan hingga PPKM Level 3 pada periode libur Natal dan Tahun Baru, Budihardjo mengaku sektor retail sudah seperti kehilangan napas.
Hippindo berharap pemerintah kembali memberikan perpanjangan stimulus maupun memberikan insentif baru ke sektor retail sebagai kompensasi pembatasan mobilitas tersebut. Tak muluk-muluk, kata Budihardjo, misalnya, bantuan keringanan sewa atau gaji karyawan selama tiga bulan akan sangat membantu.