Belajar dari Eropa: Vaksinasi Tinggi, Kasus Harian Covid-19 Juga Naik

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 16 November 2021 21:22 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengocok vaksin COVID-19 Pfizer di pusat vaksinasi Little Venice Sports Centre, di London, Inggris 22 Oktober 2021 .Matt Dunham/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara di Eropa menjadi pusat penyebaran Covid-19 setidaknya dalam sebulan terakhir. WHO mencatat, jumlah kasus harian baru sebanyak 50 persen terjadi di Benua Biru itu.

Beberapa negara akhirnya memilih kembali melakukan lockdown, meski secara parsial. Austria misalnya, mulai 15 November 2021 mengunci warga yang tidak divaksinasi di rumah, kecuali untuk alasan penting yaitu bekerja atau belanja kebutuhan pokok.

Tetapi ada skeptisisme, termasuk di kalangan konservatif dan polisi, tentang bagaimana penguncian dapat ditegakkan - akan sulit untuk memverifikasi, misalnya, apakah seseorang sedang dalam perjalanan untuk bekerja, berbelanja, atau sekedar jalan-jalan.

"Tujuan saya sangat jelas: untuk mendorong yang tidak divaksinasi untuk divaksinasi, bukan untuk mengurung mereka," kata Kanselir Austria, Alexander Schallenberg kepada radio ORF

Jerman juga sedang mempertimbangkan langkah penguncian karena meningkatnya jumlah kasus harian rata-rata dalam sepekan 39 ribu, tertinggi sejak pandemi menyerang.

Advertising
Advertising

Musim dingin, yang diperkirakan lebih dingin daripada tahun lalu, menjadi momok bagi banyak negara sub-tropis itu. Meski penguncian bisa efektif menekan meledaknya kasus penyebaran virus corona, namun ini bukan pilihan populer apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

Inggris, yang kasus hariannya sempat di atas 50 ribu lalu turun di bawah 30 ribu dan kini naik lagi sekitar 34 ribu, memilih memperluas penerima suntikan booster. Tadinya hanya untuk lansia dan tenaga kesehatan, kini diperluas untuk warga berumu 40 tahun ke atas.

Tingginya kasus harian di Eropa di tengah tingginya tingkat vaksinasi Covid-19 menimbulkan pertanyaan, apakah suntikan imunisasi masih bisa diandalkan untuk menjinakkan pandemi.

Di sejumlah negara Eropa, rata-rata tingkat vaksinasi di atas 70 persen, jauh di atas target WHO 40 persen sampai akhir 2021.

Namun sejumlah kasus menunjukkan penderita Covid-19 malah mereka yang sudah divaksin lengkap. Pakar epidemiologi melihat hal ini karena menurunnya kekuatan vaksin sebelum waktunya.

Itu sebabnya, formula 5 M: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas tetap perlu dilakukan. Hal ini tampaknya sulit dilakukan di Eropa. Apalagi banyak negara mulai membuka perbatasan untuk meningkatkan perekonomian.

Tetangga dekat seperti Singapura, Malaysia, Thailand sudah lebih dulu membuka perbatasannya dan menghilangkan kewajiban karantina untuk pendatang dari negara tertentu yang sudah divaksinasi lengkap.

Indonesia, yang kini tingkat vaksinasi Covid-19 mencapai 70 persen untuk dosis pertama dan 39 persen dosis lengkap, perlu belajar dari kejadian di Eropa. Masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Berita terkait

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

3 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

18 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

2 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya