Bara Baru Hubungan Cina dan Taiwan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 12 Oktober 2021 13:30 WIB

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Presiden Cina Xi Jinping (Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa hari terakhir hubungan Cina dan Taiwan memanas pada titik tertinggi sejak dimulainya provokasi Cina melalui penerobosan pesawat tempur Cina ke wilayah udara Taiwan.

Pada Sabtu Presiden Xi Jinping bersumpah untuk menyatukan kembali Taiwan ke pangkuan Cina. Taiwan, yang diperintah secara demokratis, diklaim oleh Cina sebagai wilayahnya yang membelot dan telah mengeluhkan peningkatan tekanan militer dan politik dari Beijing.

"Tugas sejarah penyatuan kembali ibu pertiwi harus dipenuhi, dan pasti akan dipenuhi," kata Xi Jinping dalam pidato di Balai Besar Rakyat Beijing pada Sabtu, 9 Oktober 2021, Reuters melaporkan.

Angkatan udara Cina menebar ancaman empat hari berturut-turut di zona pertahanan udara Taiwan mulai 1 Oktober, yang melibatkan total hampir 150 pesawat.

Merespons pidato Xi Jinping, Presiden Tsai Ing-wen pada Ahad mengatakan Taiwan akan terus memperkuat pertahanannya untuk menangkal ancaman Cina. Tanggapan ini disampaikan dalam pidato Hari Nasional Taiwan.

Advertising
Advertising

"Semakin banyak yang kita capai, semakin besar tekanan yang kami hadapi dari Cina," kata Tsai dalam pidato yang menandai Hari Nasional Taiwan.

"Kita akan terus memperkuat pertahanan nasional kita dan menunjukkan tekad kita untuk membela diri, untuk memastikan tidak ada yang bisa memaksa Taiwan mengambil jalan yang dipaksakan oleh Cina," ujar Tsai Ing-wen.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melambai saat perayaan hari nasional di Taipei, Taiwan, 10 Oktober 2021. [REUTERS/Ann Wang]

The Global Times, corong media berbahasa Inggris dari Partai Komunis Cina, menyebut pidato Tsai sebagai lelucon politik yang dipentaskan oleh Presiden Taiwan yang berfungsi untuk mempromosikan agenda separatisme.

Ketika konfrontasi semacam itu meningkat, keseimbangan kekuatan di sekitar Taiwan secara fundamental bergeser, mendorong kebuntuan selama beberapa dekade mengenai masa depannya ke fase baru yang lebih berbahaya.

Cina telah menawarkan model otonomi "satu negara, dua sistem" kepada Taiwan, seperti yang digunakannya dengan Hong Kong, tetapi semua partai besar Taiwan telah menolaknya, terutama setelah tindakan keras keamanan Cina di bekas jajahan Inggris itu.

Cina juga telah menolak untuk berunding dengan Tsai Ing-wen, menyebutnya sebagai separatis yang menolak untuk mengakui Taiwan bagian dari "satu Cina", dan tidak mengakui pemerintah Taiwan.

Tsai Ing-wen telah mengawasi program modernisasi militer Taiwan untuk meningkatkan pertahanan dan pencegahannya, termasuk membangun kapal selam sendiri dan rudal jarak jauh yang dapat menyerang jauh ke Cina.

Setelah bertahan melawan tuntutan penyatuan dari penguasa komunis Cina selama lebih dari 70 tahun, Taiwan sekarang berada di jantung perselisihan yang semakin dalam antara Cina dan Amerika Serikat. Nasib pulau itu berpotensi membentuk kembali tatanan regional dan bahkan memicu api perang baru.

DIAPIT DUA RAKSASA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

16 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

17 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

17 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

19 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

20 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya