Menanti Panglima TNI Pilihan Jokowi

Minggu, 5 September 2021 17:46 WIB

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha Tahun 2020 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis 26 November 2020. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki seputar pergantian Panglima TNI kembali mencuat. Dari Senayan, berembus kabar pergantian pucuk pimpinan TNI itu akan terjadi dalam waktu dekat.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Effendi Simbolon lewat pesan singkatnya kepada wartawan mengatakan, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa akan menjadi Panglima TNI. Adapun posisi yang ditinggalkannya akan diisi oleh Letnan Jenderal Dudung Abdurachman, yang kini menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat.

"Insya Allah. Semua akan terjadi dalam waktu dekat Jenderal Dudung Abdurachman menjadi KASAD dan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon lewat pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat, 3 September 2021.

Namun politikus PDI Perjuangan itu tak menjawab saat ditanya lebih lanjut. Kolega satu partai Effendi sesama anggota Komisi I, TB Hasanuddin, tak sepenuhnya mengamini pernyataan tersebut. "Belum dengar saya," kata Hasanuddin.

Politikus lain di Komisi Pertahanan tak blak-blakan seperti Effendi. Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhari mengatakan semua kepala staf berpeluang menjadi panglima. Jika dilihat dari senioritas, kata dia, memang Andika paling senior di antara para kandidat yang ada.

Advertising
Advertising

Namun, jika melihat pola rotasi, jabatan panglima selanjutnya menjadi giliran angkatan laut. "Jika bergiliran dari AD, AU, AL, maka giliran KSAL Yudo Margono yang menjadi panglima," kata Kharis ketika dihubungi, Sabtu, 4 September 2021.

Jenderal Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun pada 2022. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, yang disebut-sebut pesaing terkuat Andika, baru akan purnatugas di 2023. Sedangkan peluang Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo dinilai kecil lantaran berasal dari matra udara, sama seperti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat ini.

Politikus Golkar Dave Laksono enggan menanggapi pernyataan kolega satu komisinya. Ia hanya membeberkan tantangan TNI ke depan untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista), peningkatan kualitas hidup prajurit, sumber daya manusia dan tempat tinggal anggota, khususnya mereka yang bertugas di perbatasan, serta peningkatan moralitas dan kesiapan tempur personel.

Menurut Dave, semua kepala staf mampu dan layak menjadi Panglima TNI. "Sebaiknya kita tunggu saja surat dari Presiden, karena itu adalah hak dan prerogatif kepala negara," kata Dave kepada Tempo, Ahad, 5 September 2021.

Panglima Hadi akan pensiun pada November mendatang. Menurut salah seorang petinggi partai koalisi pemerintah, Presiden Jokowi masih menggodok kandidat yang bakal menggantikan Hadi. Salah satu skenario, pergantian panglima akan dilakukan November mendatang setelah DPR memasuki masa sidang usai reses yang berlangsung awal Oktober hingga awal November.

Kepala Staf Presiden Moeldoko tak merespons pertanyaan Tempo ihwal bursa calon panglima TNI, sedangkan Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani mengaku tak tahu sejauh apa pembahasan pergantian panglima di Istana. Adapun juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, menyebut belum ada kabar tentang terpilihnya Andika sebagai Panglima TNI. "Belum ada informasi terkait," kata Fadjroel lewat pesan singkat, Ahad, 5 September 2021.

Pengamat militer dari dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menanggapi pernyataan Effendi Simbolon soal Andika menjadi Panglima TNI. Khairul menilai dukung-mendukung politikus terhadap calon panglima justru berpotensi membuat suasana menjadi kurang sehat.

Menurut Khairul, Effendi dan koleganya di Komisi I DPR mestinya menunggu saja surat dari Presiden. DPR tinggal bersikap setuju atau tak setuju dengan calon yang diajukan Presiden setelah proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).

Khairul juga mengingatkan, selama ini TNI diminta untuk tak cawe-cawe dalam urusan politik. Namun di sisi lain, kata dia, justru politikus yang terkesan bergenit-genit menggoda TNI untuk masuk ke ranah politik. "Politisi jangan terlalu genit menggoda para kandidat ini untuk menggunakan dalam tanda kutip jasa mereka, untuk meng-endorse," ucapnya kepada Tempo, Ahad, 5 September 2021.

Pergantian Panglima TNI, Khairul melanjutkan, juga merupakan hak prerogatif Presiden. Ia mengatakan semestinya semua pihak tak mendikte Presiden dalam menentukan panglima TNI yang baru.

"Mungkin benar Presiden udah cenderung ke sana, tapi yang disampaikan Pak Effendi itu kan seolah-olah bocoran. Itu kan bentuk faith accomply untuk mengunci supaya Presiden enggak goyang-goyang lagi," kata Khairul.

Kendati mengakui pergantian panglima merupakan hak prerogatif kepala negara, Wakil Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra mendesak Presiden Jokowi menjadikan aspek penghormatan terhadap hak asasi manusia dan reformasi TNI sebagai pertimbangan penting. Imparsial tak memiliki catatan negatif yang terverifikasi bahwa Andika maupun Yudo pernah terlibat pelanggaran HAM.

Namun, kata Ardi, Andika dan Yudo sama-sama tak punya prestasi gemilang mengenai penghormatan HAM dan reformasi militer. "Kami tidak memiliki catatan negatif yang terverifikasi terkait keterlibatan keduanya dalam isu pelanggaran hak asasi manusia. Hanya saja, keduanya juga tidak punya catatan yang membanggakan terkait HAM dan reformasi TNI," ujarnya.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Agus Widjojo mengatakan tantangan TNI ke depan ialah memantapkan sistem nasional di dalam fungsi pertahanan. Untuk itu, ia menilai harus ada aliran yang kuat mulai dari Presiden, Menteri Pertahanan, panglima TNI, hingga para kepala staf.

Menurut purnawirawan letnan jenderal ini, mesti ada kerja sama yang baik di antara para pihak tersebut untuk meningkatkan profesionalitas TNI. "Kebijakan ada pada menteri, pembangunan kekuatan dan profesionalitas pada panglima, keputusan politik pada presiden. Itu harus satu garis," ujarnya.

Ukuran profesionalitas TNI, lanjut Agus, ialah pada seberapa siap institusi pertahanan itu siap memenangkan peperangan. Ia mengatakan perang di era ini dan yang akan datang berbeda dengan di masa lalu. Menurut Agus, penguasaan teknologi sangat menentukan kekuatan pertahanan suatu negara pada saat ini.

Agus enggan terlibat dalam perdebatan politik menyangkut pergantian panglima. Ia menilai tiga kepala staf yang ada dianggap setara secara kompetensi dan pengalaman untuk memimpin institusi TNI. Kata dia, pemilihan panglima tinggal menunggu keputusan prerogatif Presiden.

"Tinggal trust dari Presiden, mana di antara tiga itu yang mendapat kepercayaan paling besar dari Presiden," ujar calon duta besar Indonesia untuk Filipina ini.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | FRISKI RIANA | EGI ADYATAMA

Berita terkait

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

4 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

2 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

4 hari lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

4 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

4 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

4 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya