Menakar Dampak Perpanjangan PPKM Darurat

Reporter

Friski Riana

Minggu, 18 Juli 2021 19:43 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019. Rapat kerja tersebut membahas pengesahan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU Bea Materai dan BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat di Jawa-Bali akan selesai pada 20 Juli mendatang. Namun, wacana perpanjangan kebijakan tersebut mulai mengemuka.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang pertama kali menyampaikan rencana perpanjangan PPKM Darurat hingga 6 minggu, dalam Rapat Kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin, 12 Juli 2021.

Dengan risiko pandemi Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi, menurut dia, ditambah lagi dengan munculnya varian delta, pemerintah berharap pembatasan mobilitas masyarakat tersebut dapat menurunkan kasus infeksi.

Namun, rencana ini mendapat pertentangan dari sejumlah kalangan. Pekerja seni hingga mahasiswa menolak PPKM Darurat ini diperpanjang. Salah satunya Didi Riyadi, aktor dan musisi yang membuat surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Surat terbuka ini bagian dari concern dan kepedulian saya kepada bangsa dan negara, harapannya bisa sampai serta didengar oleh istana dan pemerintah," tulis Didi dalam surat yang diunggahnya di Instagram pada Rabu, 15 Juli 2021.

Advertising
Advertising

Didi mengapresiasi pemerintah atas ketegasan mengeluarkan bebagai kebijakan, seperti PSBB dan PPKM Darurat yang sedang berlangsung saat ini. Namun, dari hasil pengamatannya, ada banyak pihak yang terdampak, seperti tidak bisa bekerja dan menafkahi keluarga.

"Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama, mati karena wabah atau mati karena kelaparan,” katanya.

Departemen Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM, Mahardika Ageng Kartiko, juga menyuarakan penolakannya atas perpanjangan PPKM Darurat. Selain menganggap tak efektif menekan kasus positif Covid-19, Dika merasa bahwa PPKM Darurat ini berdampak buruk bagi masyarakat berekonomi menengah ke bawah.

“Seperti para pedagang di pasar, sejak pandemi, jarang masyarakat yang mengunjungi pasar. Apalagi ada PPKM ini, nggak ada pemasukan bagi mereka karena pasar-pasar ditutup,” ujar Dika.

Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum FH UNY ini, Anisa Ferunika, menilai bahwa pemerintah dan masyarakat masih belum sepenuhnya siap menjalani PPKM Darurat. Apalagi dalam bidang ekonomi, masih banyak masyarakat yang menggantungkan untuk dapat makan pada pekerjaan mereka setiap hari.

Sosiolog UNJ Ubedilah Badrun menilai PPKM Darurat adalah kebijakan yang strategi antisipasinya setengah hati, terutama antisipasi kondisi sosial ekonomi masyarakatnya yang terlihat gagap dan mengabaikan aspirasi.

Menurut Ubed, dampak yang paling terlihat dengan PPKM Darurat adalah penurunan kemampuan sosial ekonomi karena masyarakat dilarang beraktivitas ekonomi, tetapi tidak diberikan bantuan yang signifikan. Bahkan sejumlah warga tidak mendapatkannya.

Jika situasi ini terus diperpanjang, Ubed memperkirakan akan muncul ketegangan sosial. “Tensi sosial akan meninggi karena kemiskinan terus terjadi. Di saat yang sama cara penertiban sosial terhadap masyarakat juga sangat tidak humanis,” ucap Ubed kepada Tempo, Ahad, 18 Juli 2021.

Ubed mengatakan, jika tensi sosial meninggi dan gagal diantisipasi, yang mungkin akan terjadi adalah kekacauan sosial yang meluas. Hal ini, kata Ubed, akan diperparah dengan performa pemerintah yang makin buruk sehingga kebencian terhadap pemerintah akan makin meninggi.

Ia menyarankan langkah mendesak yang harus dilakukan pemerintah adalah mengubah orientasi agar lebih mengutamakan nyawa rakyat dengan turunan strategi humanis. Langkah tersebut semestinya bisa disiapkan Menteri Kesehatan dan Menteri Sosial. Masalahnya, Ubed menilai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan yang berlatarbelakang militer kurang memiliki paradigma humanis.

Direktur Center of Economic and Law Studies Celios Bhima Yudhistira mengatakan, perpanjangan PPKM Darurat akan berdampak menurunkan minat masyarakat untuk berbelanja. Dampaknya, gelombang perusahaan yang pailit akan meningkat, khususnya di sektor retail, transportasi, dan pariwisata.

Bhima pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III bisa terkontraksi kisaran -0,5 persen untuk batas bawah dan 2 persen batas atas. Penurunan pertumbuhan ekonomi terjadi karena berbagai agenda untuk mendorong belanja, seperti Ramadan dan Lebaran, sudah lewat.

Selanjutnya: Diusulkan ada bantuan subsidi upah Rp 5 juta per pekerja..

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

11 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

13 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

19 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

21 jam lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

1 hari lalu

Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

2 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya