Menakar Penyekatan Jadi 100 Titik Bikin Urat PPKM Darurat Kuat
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Dwi Arjanto
Jumat, 16 Juli 2021 19:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya resmi menambah titik penyekatan PPKM Darurat menjadi 100. Keputusan ini berlaku sejak Kamis, 15 Juli 2021.
Alasan utama lokasi penyekatan ditambah dari sebelumnya hanya 63 dan 75 titik adalah karena masih tingginya tingkat mobiltias kendaraan menuju Jakarta. Setidaknya, belum mencapai target yang ditentukan.
"Target di PPKM ini penurunan mobilitas antara 30 sampai 50 persen," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Juli 2021.
Sambodo menjelaskan mobilitas sempat menurun 30 persen pada 5 Juli 2021. Namun, mobilitas kendaraan justru hanya turun 20 persen pada 11 Juli 2021. Artinya, kata dia, terdapat peningkatan mobilitas 10 persen pada 11 Juli 2021 dibandingkan 5 Juli 2021.
Adapun 100 titik penyekatan itu meliputi 19 lokasi di dalam kota, 15 titik di tol, dan 10 titik di batas kota. Selanjutnya, 29 titik di daerah penyangga Ibu Kota seperti Bekasi, Depok dan Tangerang dan 27 titik di Jalan Sudirman-Thamrin.
Sambodo mengatakan sistem penyekatan ini meliputi pemeriksaan warga dengan kepentingan esensial dan kritikal dari pukul 06.00 hingga 10.00. Selanjutnya dari pukul 10.00 hingga 22.00, kata Sambodo, jalanan bakal ditutup kecuali untuk tenaga kesehatan, dokter, perawat, TNI-Polri dan orang-orang lain yang dibolehkan.
"Jam 10.00 pagi sampai 10.00 malam kita tutup, artinya anggota tidak lagi berdebat," kata Sambodo.
Selanjutnya: Pada hari pertama 100 titik penyekatan...
<!--more-->
Pada hari pertama berlakunya 100 titik penyekatan, kemacetan muncul di berbagai titik. Contohnya di Jalan Mampang Prapatan Raya yang mengarah ke Jalan Rasuna Said, Kuningan. Kemacetan menular ini merupakan efek dari penyekatan di underpass Mampang-Kuningan.
Dari pantauan Tempo pada pukul 10.00, kemacetan terlihat hingga perempatan Jalan Mampang Prapatan VII atau sekitar 500 meter dari pos penyekatan. Polisi memeriksa Surat Tanda Registrasi Pekerja atau STRP di tempat itu.
Kepala Bagian Operasional Dirlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Karosekali mengatakan banyak masyarakat yang berusaha keluar-masuk penyekatan hanya untuk coba-coba.
Perilaku ini diduga menjadi salah satu sebab munculnya kemacetan di titik penyekatan PPKM Darurat.
"Kalau yang lain mohon lah kerjasamanya. Karena ada yang ingin keluar hanya ingin melihat situasi saja. Itu akan kami lakukan penyekatan dengan tegas," ujar Karosekali saat dikonfirmasi pada Kamis, 15 Juli 2021.
Sementara itu di Sudirman-Tahmrin, penyekatan seperti ada dan tiada. Tempo mendatangi sejumlah titik penyekatan di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, pada Kamis siang, 15 Juli 2021.
Selanjutnya: Beberapa titik itu memang ditutup memakai traffic block road, namun wearga bisa dengan menerobos jalan itu..
<!--more-->
Benar saja, beberapa titik itu memang ditutup memakai traffic block road dan traffic cone rubber. Namun, warga bisa dengan mudah menerobos penutupan jalan itu. Misalnya di Jalan Budi Kemuliaan yang mengarah ke patung Arjuna Wijaya. Beberapa sepeda motor melintas di sela-sela barrier pembatas jalan.
Di patung Arjuna Wijaya, askes ke Jalan Merdeka Barat menuju Mahkamah Konstitusi ditutup. Namun, pengendara juga mudah menerobos. Tidak hanya sepeda motor, kendaraan roda empat juga melintas.
Titik penyekatakan di Tanjung Karang menuju Sudirman-Thamrin lebih parah. Kawasan itu tidak benar-benar ditutup. Empat buah traffic block road yang dipasang bahkan tidak mampu menutup setengahnya lebar jalan sehingga sangat mudah melintas.
Pemandangan yang sama dapat dilihat di traffic light Sarinah. Walau akses menuju Kebon Sirih dari arah Bundaran Hotel Indonesia atau HI ditutup, banyak pengendara juga menerobos. Dari semua lokasi tersebut, tidak ada satu pun petugas baik dari polisi, TNI, Dinas Perhubungan yang mencoba menghentikan pengendara.
Menyikapi fenomena itu, Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengakui adanya keterbatasan.
"Tidak semua titik memang kita jaga 24 jam, karena keterbatasan anggota dan saya juga harus menjaga anggota dari kemungkinan penularan Covid-19," kata dia, Jumat, 16 Juli 2021.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengklaim mobiltas kendaraan di Ibu Kota mengalami penurunan setelah penerapan 100 titik penyekatan PPKM Darurat.
"Dibandingkan dengan hari kemarin, sekarang sudah cukup landai. Kalau kita melihat google traffic yang ada di aplikasi, hari ini ada penurunan sekitar 40-50 persen," kata Yusri di kantornya Jakarta Selatan, Jumat, 16 Juli 2021.
Walau begitu, Yusri mengatakan ada evaluasi di 100 titik penyekatan itu. Salah satunya memindahkan pos penyekatan di Jembatan Pesing ke Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Pemindahan titik penyekatan ini karena munculnya kemacetan di Jembatan Pesing.
"Yang tadinya di pesing dimundurkan sedikit sampai ke Perempatan ABC," kata Yusri ihwal pergeseran titik penyekatan itu.
Baca juga : Macet Sebagian Jawa Barat, Polisi Geser Pos Penyekatan ke Jalan Daan Mogot
M YUSUF MANURUNG | ZULNIS FIRMANSYAH