Buru-buru Menuju Normal Baru dalam Ancaman Varian Delta

Selasa, 6 Juli 2021 13:10 WIB

Orang-orang, beberapa mengenakan masker, berjalan di atas Jembatan Westminster, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di London, Inggris, 4 Juli 2021.[REUTERS/Henry Nicholls]

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris bertaruh pada keberhasilan kampanye vaksinasi cepat mereka dengan memantapkan rencana pencabutan lockdown meski varian Delta masih mengancam dunia.

Pada Senin Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan kepastian peta jalan menuju New Normal atau Normal Baru, yang ia sebut sebagai Hari Kebebasan, pada 19 Juli.

Pencabutan pembatasan Covid-19 berarti semua aktivitas dibuka kembali seperti waktu normal tanpa wajib masker. Pemerintah hanya menyarankan penggunaan masker dan menyerahkan risiko kesehatan pada penilaian individu masing-masing.

Inggris mencatatkan diri sebagai negara dengan tingkat vaksinasi cepat.

Inggris telah memiliki setidaknya 78.889.449 dosis vaksin Covid-19 sejauh ini, menurut laporan Reuters, yang dikutip 6 Juli 2021. Dengan asumsi setiap orang membutuhkan 2 dosis, itu cukup untuk memvaksinasi sekitar 59% dari populasi negara itu.

Advertising
Advertising

Selama seminggu terakhir dilaporkan, Inggris rata-rata sekitar 336.621 dosis diberikan setiap hari. Pada tingkat itu, dibutuhkan 40 hari lagi untuk memberikan dosis yang cukup untuk 10% populasi lainnya.

Seperti halnya Inggris, Singapura juga mengandalkan tingkat kecepatan vaksinasinya.

Pekan lalu Singapura mengumumkan akan menilai Covid-19 dari pandemi menjadi endemi, dan menyiapkan warganya untuk berdampingan dengan virus tersebut.

Peta jalan normal baru, yang diusulkan oleh tiga anggota gugus tugas Covid-19 Singapura, akan menghapus lockdown dan pelacakan kontak massal dan memungkinkan untuk kembali ke perjalanan bebas karantina dan dimulainya kembali pertemuan besar. Singapura bahkan akan berhenti menghitung kasus Covid-19 setiap hari dan akan menganggap virus corona sama seperti influenza

"Kabar buruknya adalah bahwa Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang. Kabar baiknya adalah mungkin untuk hidup normal dengannya di tengah-tengah kita," kata Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, dalam sebuah opini di Straits Times minggu lalu.

Kunci yang dipakai Singapura adalah tingkat vaksinasi yang tinggi. CNN melaporkan Singapura menargetkan dua pertiga populasinya menerima dosis vaksin pertama mereka pada awal Juli, dan bertujuan untuk memvaksinasi angka itu sepenuhnya pada 9 Agustus.

Karena semakin banyak orang yang divaksinasi, cara Singapura memantau jumlah infeksi Covid-19 setiap hari akan berubah. Mengikuti metode yang mirip dengan cara melacak infeksi influenza, Singapura akan memantau mereka yang jatuh sakit parah atau berapa banyak yang berada di unit perawatan intensif. Orang yang terinfeksi akan diizinkan untuk pulih di rumah.

Pasien yang menderita Mucormycosis, juga dikenal sebagai jamur hitam, terlihat di dalam bangsal rumah sakit di Ahmedabad, India, 25 Juni 2021. Para ahli menyebut penyakit dengan tingkat kematian hingga 54 persen ini berkembang akibat penggunaan berlebih obat yang menekan sistem imun selama pandemi Covid-19. [REUTERS/Amit Dave]

Amerika Serikat, salah satu dari sedikit negara dengan kampanye vaksinasi setelah Presiden Joe Biden menjabat, gagal mencapai target untuk memvaksin 70% orang dewasa AS pada 4 Juli, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.

Meski perayaan Fourth of July dibuka kembali tahun ini, namun Biden mengkhawatirkan ancaman penyebaran varian Covid-19 Delta.

Dalam pertemuan pribadi, Biden telah menanyai penasihat tentang dampak yang lebih luas dari varian yang sangat menular itu di AS, menurut orang-orang yang hadir. Dia masih menerima laporan harian tentang tingkat kasus, jumlah kematian dan prevalensi varian. Para pejabat telah menekankan bahwa orang yang divaksinasi aman, sementara mereka yang tidak divaksinasi adalah yang paling berisiko.

Sebagai tanda bahwa pandemi masih jauh dari selesai, para pejabat juga mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk memperpanjang deklarasi darurat kesehatan masyarakat untuk pandemi yang diumumkan oleh mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2020 ketika akan berakhir bulan ini.

Dan perjalanan asing ke negara-negara di mana varian Delta muncul kembali, termasuk Inggris, masih ditunda karena para pejabat berharap untuk menghindari kasus-kasus baru yang masuk ke AS, meskipun ada tekanan yang meningkat dari pemerintah asing dan industri perjalanan untuk membuka diri. Munculnya varian Delta di Inggris adalah "alasan utama" AS belum melonggarkan pembatasan perjalanan di sana, kata seorang pejabat kesehatan senior AS kepada CNN.

Israel, otoritas lain yang sukses melakukan vaksinasi dengan vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech, dikabarkan akan kembali mempertimbangkan pembatasan ketika varian Delta yang lebih menular dan mematikan menyebar di dalam perbatasannya, Times of Israel melaporkan. Israel telah melonggarkan sejumlah pembatasan dan mencabut aturan wajib masker.

Sementara itu Kementerian Kesehatan Israel pada Senin melaporkan penurunan efektivitas vaksin Covid-19 Pfizer karena penyebaran varian Delta.

Efektivitas vaksin Pfizer/BioNTech dalam mencegah infeksi dan penyakit bergejala turun menjadi 64% sejak 6 Juni, kata Kementerian Kesehatan Israel. Pada saat yang sama, vaksin itu 93% efektif dalam mencegah rawat inap dan penyakit serius akibat virus corona.

Varian Delta tampaknya menjadi ancaman serius bahkan terhadap negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi.

<!--more-->

Varian delta SARS-CoV-2, yang pertama kali diidentifikasi di India, kini menjadi bentuk virus yang dominan di Inggris. Di Amerika Serikat, setidaknya 10% kasus baru dengan varian ini, menurut Medical News Today.

Dikenal dengan strain B.1.617.2, varian Delta telah mengkhawatirkan pejabat kesehatan seluruh dunia. Para ahli percaya varian Delta memicu gelombang besar infeksi yang terlihat di seluruh India selama dua bulan terakhir.

Virus terus berubah melalui mutasi. Suatu varian memiliki satu atau lebih mutasi yang membedakannya dari varian lain yang beredar. Seperti yang diharapkan, beberapa varian SARS-CoV-2 telah didokumentasikan di seluruh dunia selama pandemi.

Pada Mei, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan varian Delta sebagai "variant of concern", yang artinya varian ini lebih menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah atau mengurangi efektivitas vaksin atau perawatan, NBC melaporkan.

Penelitian menunjukkan bahwa varian Delta, yang secara resmi dikenal sebagai B.1.617.2, adalah yang paling menular dari semua varian yang diketahui hingga saat ini, termasuk varian Alpha yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui apakah varian delta dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. Sebuah studi yang diterbitkan 14 Juni di jurnal The Lancet meneliti dampak varian Delta di Skotlandia, di mana ia telah menjadi strain dominan. Para peneliti menemukan bahwa risiko rawat inap dari Covid-19 kira-kira dua kali lipat untuk pasien yang terinfeksi varian Delta, dibandingkan dengan orang yang terinfeksi varian Alpha. Scientific American melaporkan studi terbaru yang menyimpulkan varian Delta 40 hingga 60 persen lebih mudah menular daripada varian Alpha.

Boris Johnson tampaknya mempertaruhkan keamanan kesehatan Inggris dengan terburu-buru membuka diri sebelum pandemi usai. Politisi oposisi dari Partai Buruh Inggris menyebut Boris Johnson sembrono melonggarkan total pembatasan Covid-19 termasuk wajib masker.

Dr Chaand Nagpaul dari British Medical Association mengkhawatirkan implikasi pelonggaran lockdown, meski ada peringatan meningkatnya kasus dan kematian di rumah sakit.

Dia mendesak para menteri untuk memastikan pemakaian masker adalah wajib sampai penyebaran infeksi yang merajalela telah dikendalikan dan lebih banyak populasi divaksinasi sepenuhnya.

Sir Patrick Vallance, Kepala Penasihat Saintifik Pemerintah Inggris, mengatakan meski keterkaitan antara kasus dengan kematian ataupun kepadatan rumah sakit melemah, itu tidak menandakan pandemi akan usai dalam waktu dekat. Oleh karenanya, Inggris perlu bersiap menghadapi kenaikan kasus, katanya, seperti dilaporkan Sky News.

Vallance melanjutkan, kebijakan yang diambil PM Inggris Boris Johnson sejauh ini tidak menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap potensi kenaikan kasus Covid-19. Hilangnya kewajiban formal untuk kontak sosial, mulai dari acara berkumpul hingga pemakaian masker, dianggap malah akan membantu kenaikan kasus Covid-19, apalagi di tengah ancaman varian Delta.

Baca juga: Inggris Umumkan Rencana New Normal, Bersiap Cabut Lockdown pada 19 Juli

REUTERS | CNN | STRAITS TIMES | TIMES OF ISRAEL | MEDICAL NEWS TODAY | NBC | SCIENTIFIC AMERICAN | SKY NEWS

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

40 menit lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

8 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

22 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya