Maju Mundur Buka Pintu Pariwisata Bali Usai Kasus Covid-19 Meroket
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 16 Juni 2021 23:02 WIB
“Intinya kami terus memantau. Jika nantinya tidak memungkinkan untuk dibuka, kita akan tunda sampai keadaan cukup kondusif,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Rabu, 16 Juni 2021.
Kendati penuh ketidakpastian, persiapan Bali sebagai destinasi percontohan pelaksanaan travel bubble diklaim sudah mencapai 90 persen. Tiga zona hijau yang meliputi Nusa Dua, Ubud, dan Sanur telah ditetapkan sebagai area yang akan menerima kunjungan pelancong.
Skema pembukaan pariwisata Bali untuk turis mancanegara sejatinya sudah dirancang sejak tahun lalu. Mengadopsi sistem travel bubble yang kala itu dicanangkan Australia, pembukaan pintu untuk wisatawan asing alias wisman akan dilakukan melalui kerja sama antar-negara.
Konsep travel bubble memungkinkan wisman hanya mendatangi zona-zona tertentu yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat untuk mengurangi risiko penyebaran wabah.
Awalnya, rancangan pelaksanaan travel bubble ditargetkan rampung pada Juli 2020. Bali sebagai destinasi dengan daya tarik internasional terbesar telah dibidik menjadi lokasi pertama pelaksanaan travel bubble.
Namun lantaran kurva penyebaran Covid-19 di Indonesia tak kunjung surut, program mundur bertahap. Pada akhir tahun, pemerintah sempat optimistis travel bubble bisa digelar pada akhir kuartal pertama 2021.
Kemudian pada Februari 2021, pemerintah sudah mematangkan rencana pembukaan pariwisata Bali. Rapat pembahasan itu dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Menteri Sandiaga.
Dalam persamuhan para menteri itu juga bergulir ren