Meredam Ledakan Kasus, Berkejaran dengan Varian Baru Virus Covid-19

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Minggu, 13 Juni 2021 17:27 WIB

Ribuan orang memadati gerbang masuk area vaksinasi Covid-19 massal di Bandung, Kamis, 10 Juni 2021. Lansia diprioritaskan untuk mendapat kemudahan dalam vaksinasi ini. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan kasus Covid-19 terjadi dua pekan pasca libur lebaran 2021. Meski telah diantisipasi pemerintah, lonjakan kasus tetap tak terhindari. Di sejumlah daerah, mutasi Covid-19 memperburuk penularan di tengah masyarakat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal Ganip Warsito mengatakan faktor penyebab lonjakan ini tidak tunggal. Sesuai dugaan awal, mobilisasi masyarakat yang tinggi selama masa liburan lalu, menjadi penyebab utamanya.

"Vektor Covid adalah manusia, artinya mobilitas manusia inilah yang menyebabkan terjadinya transmisi antara satu dengan yang lainnya," kata Ganip Warsito dalam konferensi pers, Ahad, 13 Juni 2021.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukan kenaikan kasus secara signifikan sudah terlihat sejak pekan pertama pasca Idul Fitri. Hingga pekan ketiga, kenaikannya di Pulau Jawa sebesar 56 persen. Kasus di Jawa berkontribusi sebesar 57,6 persen dari kasus nasional.

Berdasarkan perkembangan peta zonasi risiko per 6 Juni 2021, terjadi kenaikan jumlah kabupaten/kota pada zona merah (tinggi), dari 13 menjadi 17, zona oranye (sedang) naik dari 322 menjadi 33, zona kuning turun dari 171 menjadi 158 dan zona hijau tidak ada kasus baru tetap 7 serta zona hijau tidak terdampak tetap 1 kabupaten/kota.

Advertising
Advertising

Pada pekan ini ada 12 kabupaten/kota yang berpindah dari zona oranye menjadi zona merah. Yakni Kota Banda Aceh (Aceh), Kota Medan (Sumatera Utara), Lima Puluh Kota dan Dharmasraya (Sumatera Barat), Siak dan Kuantan Singingi (Riau), Tebo (Jambi), Ciamis dan Bandung Barat (Jawa Barat), Tegal (Jawa Tengah) dan Kota Bima (NTB).

"Daerah-daerah ini jika tidak segera diperbaiki penanganannya, kemungkinan besar pada minggu berikutnya akan berpindah ke zona merah. Tentunya hal ini perlu kita antisipasi sejak dini," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan sebanyak 4 hingga 5 juta masyarakat tercatat melakukan mobilitas. Hal ini terjadi pada arus mudik maupun arus balik. Hal ini berarti sekitar 10 juta orang bergerak dan memunculkan risiko transmisi Covid-19 yang besar.

"Ini pasti faktor utama ada peningkatan kasus. Kedua tentunya potensi varian baru ya," kata Nadia.

Varian baru Covid-19 yang datang dari luar negeri, memang terekam sudah muncul sebelum Ramadan. Namun Kementerian Kesehatan mencatat penyebarannya semakin masif pasca lebaran. Nadia mencontohkan di Kudus, penyebab ledakan kasus Covid terjadi karena penyebaran mutasi baru virus ini.

"Kalau pada satu daerah ada pola penyebaran yang sangat cepat seperti di Kudus, itu virus yang beredar banyak yang merupakan varian baru," kata Nadia.

<!--more-->

Ia mengatakan varian Covid-19 yang ada di sana adalah dari India, yakni B1617.2. Meski begitu, Nadia menegaskan ini bukan faktor satu-satunya. Di Bangkalan yang juga jumlah kasusnya meningkat, belum dapat dipastikan karena varian baru ini juga muncul di sana.

Saat ini, Nadia menyebut yang bisa dilakukan adalah memperbanyak testing dan pelacakan kasus kontak. Pasien yang sakit harus dipisahkan sesegera mungkin, baik dengan isolasi terpusat maupun isolasi mandiri.

Nadia juga mengatakan vaksinasi juga menjadi salah satu langkah yang dilakukan pemerintah. Pekan lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 50 juta dosis vaksin telah dikirimkan ke Kudus dan Bangkalan.

"Bagi yang giliran vaksinasi agar segera vaksin. Di Kudus kami vaksin semua umur untuk saat ini," kata Nadia.

Tak hanya varian baru Covid-19 dan mobilisasi yang tinggi. Penyebab lain yang ditemukan pemerintah adalah mulai menurunnya kedisiplinan di tengah masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Ganip Warsito mengatakan akan mengoptimalkan 3K, yaitu komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Peningkatan penegakan disiplin protokol kesehatan dan membatasi mobilitas penduduk juga akan dilakukan.

"Satgas Covid dan aparat keamanan harus mengawasi dan rutin menggelar operasi yustisi untuk memastikan protokol kesehatan ditegakan," kata Ganip.

Ia juga mengatakan perlu diperbanyak tes dan pelacakan terhadap pasien terinfeksi Covid-19, termasuk mereka yang tanpa gejala. Ketersediaan rumah sakit, obat dan alat kesehatan harus dipastikan seiring dengan memaksimalkan karantina terpusat.

Pemda, kata dia, harus memastikan jumlah tenaga kesehatan tenaga kesehatan cukup. Kalau perlu, kata dia, perlu ditambahkan jumlah rumah sakit yang bisa menampung pasien Covid-19 hingga 40 persen dari jumlah semula.

Selanjutnya, Ganip meminta agar PPKM Mikro diperketat di setiap daerah. Pemda wajib memantau jumlah pasien dan jumlah ruangan perawatan. "Ini penting, kita instruksikan untuk intensifikasi posko PPKM Mikro di tingkat desa hingga pusat," ujar Ganip.

Terakhir, dia meminta pemda sedini mungkin mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada saat libur Idul Adha. Dia khawatir akan terjadi peningkatan pergerakan penduduk, terutama di pusat belanja, wisata, serta tradisi silaturahmi, hingga proses penyembelihan hewan qurban.

"Ini perlu kita antisipasi sedini mungkin, agar tidak menimbulkan lonjakan yang lebih parah dari sekarang," kata Ganip Warsito.

EGI ADYATAMA | ROSSENO AJI

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya