Penyebab Lonjakan Positif Covid-19 di India

Selasa, 27 April 2021 21:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - India mendadak menjadi sorotan dunia setelah wabah virus corona di negara itu melonjak signifikan. Dalam tempo 24 jam, ada 346.786 kasus positif Covid-19 di India dan 2.624 pasien virus corona yang meninggal.

Jumlah tersebut tertinggi di dunia sejak pandemi Covid-19 dimulai pada tahun lalu. Total secara keseluruhan ada 190 ribu orang di India meninggal akibat Covid-19 dan lebih dari 17 juta kasus positif Covid-19.

Lonjakan kasus virus corona ini dengan cepat membuat rumah sakit-rumah sakit di India kehabisan oksigen dan tempat tidur. Walhasil, banyak pasien Covid-19 yang sakit, terpaksa harus dipulangkan.

Apa yang membuat kasus positif Covid-19 di India melonjak tajam? Catatan dokter Amir Khan yang dipublikasi aljazeera.com pada 25 April 2021 menyebutkan varian baru Covid-19 atau yang dikenal dengan nama B.1.1.7, terdeteksi di India.

Sejak 15 April 2021, India sudah melaporkan ada lebih dari 200 ribu kasus infeksi virus corona setiap hari di negara itu. Varian baru Covid-19 terkenal lebih mudah menular.

Advertising
Advertising

Sejumlah ahli virologis mengatakan varian baru Covid-19 sudah sangat banyak di India, termasuk jenis baru varian Covid-19 yang menyebar pertama kali di India. Kondisi inilah yang menyebabkan angka positif Covid-19 di negara itu meroket.

Apa yang terjadi di India menimbulkan keprihatinan dunia. Selandia Baru, Hong Kong, Inggris dan Amerika Serikat langsung menerbitkan larangan penerbangan langsung dari dan menuju India. Perdana Menteri Inggris yang awalnya ingin segera mengunci kesepakatan perdagangan dengan India pasca-Brexit, terpaksa harus membatalkan kunjungannya ke India pekan depan. Sebagai gantinya, Johnson bertatap muka dengan Presiden India Narendra Modi lewat dunia maya.

Lonjakan kasus positif Covid-19 di India setelah membuat negara itu kekurangan pasokan oksigen. Beberapa rumah sakit dan dokter di sejumlah negara bagian di utara India, mengunggah peringatan bahwa mereka sudah tidak sanggup lagi menghadapi lonjakan pasien Covid-19.

Cari Bantuan

Menurut Modi, pihaknya sudah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengenai krisis di India gara-gara Covid-19. Kedua kepala negara itu juga membicarakan mengenai pasokan bahan mentah vaksin virus corona dan kebutuhan medis lainnya.

Sebelumnya pada Minggu, 25 April 2021, Biden mengatakan negaranya akan mengirimkan suplai kebutuhan medis ke India untuk membantu negara itu memerangi pandemi Covid-19.

Perdana menteri Modi pun mendesak semua warga negara India agar lekas mendapatkan suntik vaksin virus corona dan lebih waspada di tengah tsunami virus corona.

Anggota parlemen dan Wakil Kongres Partai Demokrat Ro Khanna mengatakan miliarder Amerika keturunan India dan salah satu pendiri Sun Microsystems Vinod Khosla serta pejabat bidang teknologi lainnya keturunan Amerika-India di Google, IBM dan Microsoft akan bekerja sama dengan otoritas terkait kondisi pandemi Covid-19 di India saat ini.

Google juga pada Senin, 26 April 2021, menyatakan telah mendonasikan uang sekitar USD 18 juta (Rp 260 miliar) ke India untuk mereka yang terdampak pandemi Covid-19 dan suplai kebutuhan medis. CEO Alphabet Sundar Pichai mengeluarkan bantuan secara pribadi sebesar USD 700 ribu melalui UNICEF untuk India.

KADIN Amerika Serikat dan CEO dari 40 perusahaan di Amerika Serikat pada Senin, 26 April 2021 meluncurkan sebuah gugus tugas untuk fokus pada penyediaan suplai kebutuhan medis bagi India, oksigen dan bantuan lainnya. mereka juga membuat portal, di mana perusahaan-perusahaan yang ada di Amerika Serikat bisa menyalurkan bantuan.

Baca juga: WHO: Situasi di India Lebih Dari Sekedar Menyedihkan

Sumber: aljazeera.com | reuters.com

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya