Azis Syamsuddin Muncul di Pusaran Kasus Suap Penyidik KPK

Senin, 26 April 2021 17:40 WIB

Logo Te.co Blank

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Azis Syamsudin muncul dalam perkara dugaan suap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Stefanus Robin Pattuju. Politikus Golkar ini diduga menjadi penghubung Robin dengan Wali Kota Tanjungbalai M. Syahrial, koleganya sesama kader partai beringin.

Robin diduga menerima suap Rp 1,5 miliar dari M. Syahrial. Penyidik asal Kepolisian yang bertugas di KPK sejak 2019 ini memberi janji bahwa kasus dugaan jual beli jabatan yang menjerat bekas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tanjungbalai itu bisa dihentikan. Kendati, Robin bukan anggota tim penyidik kasus Syahrial.

Berdasarkan penelusuran Tempo, Syahrial percaya bahwa Robin bisa mengamankan perkaranya setelah mengetahui kedekatan Robin dengan Azis. Pada Rabu pekan lalu, 21 April 2021, Azis mengaku tak mengingat pernah bertemu dengan penyidik KPK bernama Robin.

"Ya, bisa aja saya kenal. Saya kenal banyak orang," kata Azis, dikutip dari Koran Tempo edisi Kamis, 22 April 2021. "Saya banyak pertemuan. Secara khusus saya tidak tahu karena tamu saya banyak."

Menurut Ketua KPK Firli Bahuri, Azis mempertemukan Robin dan Syahrial pada Oktober tahun lalu. Dalam pertemuan di kediaman Azis itu, Robin diminta membantu Syahrial agar penyelidikan perkaranya di KPK tidak naik ke tahap penyidikan.

Advertising
Advertising

Stefanus Robin juga diduga tak sendirian dalam memperdagangkan perkara korupsi. Firli mengatakan terbuka kemungkinan adanya pelaku lain dalam perkara suap dengan iming-iming penghentian pengusutan perkara itu.

Beberapa sumber Tempo menceritakan, Azis Syamsuddin menerima Robin bersama tujuh orang penyidik KPK lainnya di rumah dinasnya. Ketika dikonfirmasi, Firli mengaku belum mengetahui ihwal pertemuan para penyidik itu. Namun dia berjanji KPK akan menelusuri kebenaran informasi tersebut.

Sumber Tempo mengungkapkan proses perkenalan Robin dan Azis terjadi pada tahun lalu. Robin mengenal Azis lewat koleganya yang akrab dengan politikus Senayan itu.

<!--more-->

Adapun pertautan Azis dengan Syahrial terungkap dari cerita beberapa politikus Golkar. Keduanya diduga pertama kali saling mengenal ketika Syahrial berkunjung ke kediaman Azis di Jakarta, tahun lalu.

Syahrial datang bersama beberapa pengurus Golkar Sumatera Utara. Ia merupakan Ketua DPD Golkar Tanjungbalai. Rombongan itu disebut-sebut dikomandoi Musa Rajekshak, Wakil Gubernur Sumatera Utara, yang ketika itu hendak maju menjadi calon Ketua DPD Golkar Sumatera Utara.

Syahrial dan Musa Rajekshah terhubung tidak hanya karena sama-sama pengurus Golkar, tapi juga memiliki hubungan kekerabatan. Musa Rajekshak adalah paman dari istri Syahrial, Sri Silvisa Novita.

Ketika itu, terjadi kemelut di internal pengurus Golkar Sumatera Utara. Musyawarah Daerah Golkar Sumatera Utara di Hotel JW Marriot, Medan, pada 24 Februari tahun lalu memilih Yasir Ridho Lubis sebagai Ketua Golkar Sumatera Utara periode 2020-2025. Yasir adalah Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara.

Yasir terpilih secara aklamasi karena menjadi calon tunggal. Awalnya, musa ingin bertarung memperebutkan posisi ketua itu. Namun, ia mengurungkannya karena terganjal syarat pencalonan. Belakangan, pengurus pusat Partai Golkar membatalkan hasil musyawarah daerah tersebut.

Azis, yang menjabat Wakil Ketua Umum DPP Golkar, disebut-sebut berperan penting dalam kebijakan pengurus pusat partainya tersebut. Ia yang mendorong agar Musa memimpin Golkar Sumatera Utara.

Akhirnya, DPP Golkar menggelar musyawarah daerah ulang di kantor pusat partai di Jakarta pada 6 November tahun lalu. Meski berjalan alot, musyawarah daerah memutuskan memilih Musa Rajekshah sebagai Ketua DPD Golkar Sumatera Utara periode 2020-2025.

Azis Syamsuddin belum bersedia berkomentar lagi ihwal namanya yang disebut-sebut dalam perkara dugaan suap penyidik KPK ini. Pesan permintaan wawancara dari Tempo ke nomor Whatsappnya yang menunjukkan dua centang biru.

Ketua KPK Firli Bahuri berjanji menelusuri peran Azis dalam dugaan suap ini. Tim KPK akan mencari informasi detail ihwal pertemuan di rumah Azis yang dihadiri Robin dan Syahrial pada Oktober tahun lalu.

"Ini adalah tugas KPK untuk mengungkap perbuatan setiap orang dalam pertemuan tersebut," kata Firli Bahuri dalam konferensi pers hari Kamis, 22 April 2021. "Kami akan dalami keterkaitan Saudara AZ (Azis), SRP (Robin), dan MS (Syahrial)."

Baca juga: Firli Sebut Hanya 1 Penyidik KPK yang Terlibat Suap Wali Kota Tanjungbalai


BUDIARTI UTAMI PUTRI | KORAN TEMPO

Berita terkait

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

23 menit lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

38 menit lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

2 jam lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

6 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

11 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

13 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

13 jam lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

20 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

20 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

23 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya