Aturan Subsidi Ongkos Kirim Belum Terang, Akankah Berlanjut?

Kamis, 22 April 2021 21:11 WIB

Pekerja melakukan sortir paket di salah satu jasa ekpedisi di Jakarta, Ahad, 11 April 2021.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan Rp 500 miliar untuk subsidi ongkos kirim belanja secara daring (online). TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah belum kunjung mengetok mekanisme pemberian subsidi ongkos kirim atau ongkir untuk Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) edisi Lebaran 1442 Hijriah. Ketentuan yang mengatur pelaksanaan stimulus ini masih dibahas di Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perdagangan bersama stakeholders.

“Pembahasan teknis diserahkan dan dikoordinasikan oleh Menteri Perdagangan, yang menugaskan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri,” ujar Sekretaris Koodinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat dihubungi Tempo, Kamis, 22 April 2021.

Pemerintah berwacana menggelontorkan subsidi ongkir untuk Harbolnas pada H-10 dan H-5 Hari Raya Idul Fitri. Program yang akan melibatkan asosiasi usaha, platform digital, pelaku UMKM, produsen lokal, dan pelaku logistik dalam negeri tersebut membutuhkan anggaran senilai Rp 500 miliar.

Susiwijono berujar, dalam pelaksanaannya, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan ikut terlibat. Kominfo bakal mengkampanyekan kegiatan Harbolnas agar agenda belanja ini tepat sasaran dan tujuan pemerintah untuk mendongkrak konsumsi di level rumah tangga tercapai.

Kepastian ihwal kebijakan pemberian subsidi ongkos belum terang-benderang. Pembahasan soal mekanisme pelaksanaannya ditengarai masih alot karena sulitnya regulator memilah item produk di platform e-commerce yang akan dibebaskan biaya pengirimannya. Apalagi, jumlah paket yang disasar bisa mencapai 380 juta item.

Advertising
Advertising

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan sejatinya untuk membedakan produk dalam negeri yang akan dikenakan subsidi ongkir, pemerintah bisa menggunakan fitur QR Code. “Gunakan saja QR code perusahaan yang memproduksi barang dalam negeri yang menggunakan platform e-commerce,” kata dia.<!--more-->

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey khawatir subsidi ongkir tak tepat sasaran. Bukannya meningkatkan penjualan barang lokal, masyarakat malah berpotensi memburu barang-barang asing di e-commerce saat Harbolnas. Musababnya, harga produk asing acap lebih murah.

"Transaksi online itu banyak produk yang bukan produk Indonesia. Produk asing, yang murah-murah itu produk Cina. Padahal kita mau cinta produk Indonesia dan benci produk asing," katanya.

Pekerja melakukan sortir paket di salah satu jasa ekpedisi di Jakarta, Ahad, 11 April 2021. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menyiapkan Rp 500 miliar untuk subsidi ongkos kirim belanja secara daring (online). TEMPO/Muhammad Hidayat

Rencana pemberian subsidi ongkir telah diumumkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada pekan pertama April lalu. Harbolnas diyakini akan mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat di masa Ramadan hingga Lebaran. Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, para menteri diminta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi seiring dengan penanganan pandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta pelaku UMKM membuat paket-paket hantaran Lebaran untuk mengantisipasi penurunan pendapatan akibat kebijakan larangan mudik yang berlaku pada 6-17 Mei 2021. Ia berharap paket berupa parsel hingga hampers dapat dipasarkan melalui marketplace dan memanfaatkan subsisi ongkir dari pemerintah.

“Fokus utama kami adalah sinergi dengan 14 kementerian dan lembaga agar pelaku ekonomi kreatif dan UMKM lokal bisa memperoleh tambahan permintaan di pengujung Ramadan,” ujar Sandiaga.

Menurut dia, adanya subsidi ongkos kirim akan meningkatkan penjualan produk-produk lokal. Dampaknya pun secara paralel dirasakan oleh industri yang bergerak di sektor logistik.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | LARISSA HUDA | ANTARA

Baca Juga: Airlangga: Ada Harbolnas Ramadan H-10 Lebaran, Ongkir Ditanggung Pemerintah

Berita terkait

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

5 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

18 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

5 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

5 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya