AEON Mall Sentul City Dijual, Tanda-tanda Senja Kala Bisnis Retail?

Rabu, 21 April 2021 22:54 WIB

Mal AEON Sentul. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar penjualan AEON Mall Sentul City oleh PT Sentul City Tbk senilai Rp 1,9 triliun ke PT AEON Mall Indonesia tersiar pada Kamis pekan lalu, 15 April 2021 tak ayal membuat sebagian pihak bertanya-tanya soal kondisi dan prospek bisnis retail yang sesungguhnya. Pasalnya sejumlah perusahaan retail sebelumnya melaporkan penutupan gerai serta mencatatkan kerugian yang besar di masa pandemi.

Adapun uang hasil penjualan AEON Mall ini rencananya salah satunya akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional Sentul City. Dengan penjualan tersebut, perusahaan menyatakan akan memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasional dan memenuhi perjanjian.

"Serta memperbaiki kas untuk kelangsungan usaha," tulis Direktur Utama PT Sentul City Tbk. Iwan Budiharsana dalam laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 19 April 2021.

Hal tersebut disampaikan dalam penjelasan oleh pihak Sentul City kepada kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada pertengahan bulan ini.

Presiden Komisaris PT Sentul City Tbk, Basaria Panjaitan menambahkan, penjualan AEON Mall Sentul City ini terjadi karena AEON Jepang sebagai investor asing melalui PT AEON Mall Indonesia melihat prospek bisnis yang sangat baik di kawasan hunian Sentul City. Bagi perseroan sendiri, kata dia, dana dari hasil penjualan ini akan dimanfaatkan untuk melunasi pinjaman ke PT BNI Tbk sebesar Rp 900 miliar.

Advertising
Advertising

Dana dari hasil penjualan itu akan mengurangi secara signifikan liabilitas perseroan. Selain itu, akuisisi/penjualan mal ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan pada kuartal kedua tahun ini.

Penjualan aset tersebut langsung memicu spekulasi soal muramnya bisnis retail di masa pandemi. Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono menyebutkan sektor retail modern khususnya yang mengelola pusat belanja menghadapi tantangan yang cukup berat belakangan ini, salah satunya karena kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat.

"Kemarin saya ketemu teman-teman asosiasi pengusaha retail Indonesia, mereka sudah utang tunjangan listrik, tunjangan pajak, pembayaran gaji dan sebagainya," kata Ferry dalam diskusi virtual Rabu, 21 April 2021. Justru, menurut dia, saat ini yang dapat bertahan dan menggerakkan ekonomi di masa pandemi adalah para pedagang pasar tradisional.

<!--more-->

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelajaan Indonesia atau Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan dalam pandemi ini membutuhkan solusi dan terobosan. "Kita tidak bisa mengeluh dan meminta bantuan pada pemerintah saja," kata Budihardjo dalam acara yang berbeda hari ini.

Hal itu pula yang mendorong para asosiasi dan pelaku usaha sepakat berkolaborasi dari sektor material sampai sektor barang jadi dalam pembukaan InaFashion Smesco Online Expo. Termasuk juga pemerintah dalam hal ini hadir bersama dukungan para sponsor.

"Kita mulai melangkah belajar digital, bagaimana berjualan, bukan hanya berjualan barang jadi, bahkan bahan baku juga bisa beli online," ujar Budihardjo.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Alphonzus Widjaja, mencatat rata-rata jumlah kunjungan di pusat belanja selama kuartal pertama 2021 berada di kisaran 40 persen. Dibanding tahun lalu, volumenya lebih baik lantaran kunjungan pada tahun lalu hanya berkisar 20-30 persen.

Dalam hitungannya, Aplhonzus memperkirakan tren ini dapat berlanjut hingga akhir tahun meski kenaikannya tak akan signifikan. Momentum Ramadan dan Idul Fitri yang biasanya menjadi musim panen pada bisnis retail, di masa pandemi ini tak terjadi. Bahkan kenaikan tingkat kunjungan ke pusat belanja tak signifikan karena ada larangan mudik.

Adapun Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Roy Nicholas Mandey, menuturkan tren kenaikan jumlah pengunjung belum bisa memulihkan kinerja bisnis retail. "Perbaikannya hanya sporadis. Di beberapa daerah tertentu baru menuju pra- pemulihan," katanya.

Salah satu penyebabnya adalah program vaksinasi yang masih belum menjangkau semua penduduk. Dia berharap pemerintah dapat mempercepat pemberian antivirus Covid-19, sehingga masyarakat merasa aman berkegiatan. Roy menyatakan daya beli yang rendah juga turut andil dalam pemulihan sektor retail.

<!--more-->

Dengan belum adanya perbaikan secara signifikan, Roy menyebutkan, masih ada peretail yang harus menutup tokonya. Tahun lalu, dia mencatat terdapat 5-6 toko tutup dalam sehari akibat tertekan pandemi, sedangkan pada tahun ini berkurang menjadi 1-2 toko saja.

Gerai Centro di Bintaro Xchange, misalnya, tutup pada Maret lalu, setelah sebelumnya dikabarkan menutup gerai di Plaza Ambarrukmo, Yogyakarta, dan Margo City, Depok.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, indeks harga konsumen (IHK) pada Maret 2021 turun menjadi 1,37 persen dari bulan sebelumnya sebesar 1,38 persen. Kementerian Keuangan memperkirakan perekonomian selama tiga bulan pertama tahun ini masih tumbuh negatif di kisaran minus 1 hingga minus 0,1 persen.

Lebih jauh, Budihardjo Iduansjah menyebutkan perubahan pola belanja masyarakat yang beralih ke online serta pembatasan kegiatan di pusat belanja, pengusaha tak bisa lagi mempertahankan metode bisnis lama.

Anggota Dewan Penasihat Hippindo, Tutum Rahanta mengatakan kini kenaikan tingkat kunjungan di pusat belanja tak begitu berpengaruh pada penjualan. "Masyarakat bukan tidak mau belanja. Ini pengaruh aktivitas mereka berhenti," tuturnya.

Dia mencontohkan, larangan mudik dari pemerintah bisa mempengaruhi penjualan pakaian, khususnya sektor bisnis retail. Pasalnya, masyarakat berpotensi tidak membeli baju baru lantaran saat Idul Fitri hanya dilalui sendiri. Berkaca dari kondisi tersebut, dia menilai perolehan omzet sebesar 60-70 persen tahun ini sudah terbilang bagus.

HENDARTYO HANGGI | LARISSA HUDA | YOHANES PASKALIS | VINDRY FLORENTIN | FAJAR PEBRIANTO | ANTARA

Baca: AEON Mall Sentul City Laku Terjual Rp 1,9 Triliun

Berita terkait

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

21 jam lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

3 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

11 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

12 hari lalu

Aryaduta Menteng: Membagikan Kebahagiaan dan Kebersamaan dalam Momentum Ramadan

Aryaduta Menteng tidak hanya menjadi sebuah hotel, tetapi juga sebuah tempat yang mampu menyatukan beragam kalangan untuk berbagi kebahagiaan.

Baca Selengkapnya

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

14 hari lalu

Besok Puncak Arus Balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta

Besok diprediksi bakal menjadi puncak arus balik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

14 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya

Keutamaan Puasa Syawal, Pahala 6 Hari Puasa Setara Puasa Setahun

16 hari lalu

Keutamaan Puasa Syawal, Pahala 6 Hari Puasa Setara Puasa Setahun

Umat muslim yang melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari akan mendapatkan pahala setara puasa setahun.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

16 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Sebelum Meninggal, Babe Cabita Sempat Minta Dibangunkan untuk Iktikaf di RS

17 hari lalu

Sebelum Meninggal, Babe Cabita Sempat Minta Dibangunkan untuk Iktikaf di RS

Kakak mendiang Babe Cabita mengungkapkan kondisi adiknya selama dirawat di rumah sakit sebelum meninggal.

Baca Selengkapnya