Meragukan Data DKI Jakarta Sudah Keluar dari Zona Merah Covid-19
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Dwi Arjanto
Sabtu, 6 Maret 2021 16:56 WIB
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengamini data Satuan Tugas Covid-19, yang menampilkan bahwa Ibu Kota telah keluar dari zona merah penyebaran virus Corona.
"Semua ini berkat kerjasama yang baik antara pusat dengan daerah, daerah dengan daerah penyangga khususnya dengan masyarakat itu sendiri," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI, Rabu, 3 Maret 2021.
Wagub DKI Riza pun menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Ibu Kota sudah turun. Hal itu terlihat dari tingkat keterisian bangsal isolasi pasien Covid-19 mencapai 63 persen, sedangkan tempat tidur ruang perawatan intensif atau ICU 66 persen.
Pada Januari lalu, bangsal isolasi sempat terisi 86 persen dan ICU 84 persen. Angka itu jauh di atas batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 60 persen.
Selain itu, dalam dua pekan terakhir, penambahan kasus baru di Ibu Kota sebanyak 1.500-2.400 orang. Padahal sebelumya mencapai lebih dari 3.000 kasus per hari. Angka positivity rate per pekan juga terjun nyaris separuh, yaitu dari 20,4 persen menjadi 12,9 persen. Sedangkan angka kesembuhan terus meningkat menjadi 96,5 persen, dan kematian 1,6 persen.
"Jadi alhamdulillah ini semua kerja sama kita semua. Tetap waspada, hati-hati dan protokol kesehatan tetap dilaksanakan."
Baca juga : DKI Setop Suguhkan RW Zona Merah Covid-19, Ini Gantinya
Meski penularan wabah mulai menurun, menurut Ketua Gerindra DKI itu, masyarakat mesti waspada dan tetap meningkatkan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Sebabnya pemerintah sudah menemuka penyebaran virus corona varian baru B117.
"Virusnya tetap membahayakan sekalipun tidak mematikan seperti virus yang ada sekarang, namun masalahnya lebih cepat tapi kita tetap harus waspada dan hati hati," kata Wagub DKI lagi.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengingatkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria untuk tak senang dengan stasus Ibu Kota lepas dari zona merah Covid-19. Menurut dia, pemetaan zona ini menipu.
<!--more-->
"Jadi menurut saya, Pak Riza Patria jangan seneng istilah zona itu, karena zona itu menipu seakan-akan Jakarta sudah lebih baik," katanya. Pandu menyebut Jakarta bebas dari zona merah adalah penipuan apabila tingkat pengetesan rendah. "Hal itu sama saja dengan menipu data."
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengakui petugas memang mengurangi active case finding (ACF) dengan menggelar tes swab metode PCR massal di berbagai lokasi. Saat ini, kata dia, tenaga kesehatan berfokus pada pelacakan kontak, yaitu melakukan tes PCR pada orang-orang yang sempat berinteraksi dengan pasien.
“Namun kami tetap menjaga jumlah tracing agar tetap sesuai dengan standar WHO,” ujar Widyastuti. Saat ini, rasio tes PCR DKI per pekan telah mencapai 87.454 orang per sejuta penduduk atau lebih dari delapan kali lipat standar WHO, yaitu 10.645 orang.
Anggota Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta, Solikhah mengingatkan pemerintah dan masyarakat tidak lengah meski Ibu Kota ditetapkan keluar dari zona merah Covid-19. Dia berujar, upaya 3T dan 5M tetap harus digencarkan.
"Jangan sampai Jakarta kembali menjadi zona merah karena euforia berlebihan yang membuat kita lengah," katanya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta pemerintah DKI terus menggencarkan pelacakan kasus serta meningkatkan tes Covid-19. Selain itu, percepatan vaksinasi juga penting agar herd immunity segera terbentuk.
Imbauan selanjutnya untuk pelaku usaha hiburan malam dan kafe agar taat melaksanakan aturan pemerintah soal pembatasan kegiatan.
Anggota DPRD DKI ini prihatin masih banyak kafe dan tempat sejenisnya yang melanggar ketentuan PSBB, misalnya waktu operasional.
“Bukan hanya potensial menimbulkan penularan dan menjadi klaster baru, beroperasinya sampai malam, ini juga potensial menjadi tempat terjadinya kriminalitas seperti penggunaan narkoba dan penembakan yang terjadi belum lama ini,” jelas dia soal penegakan aturan dan kaitan zona merah.
IMAM HAMDI | LANI DIANA