Polisi Main Tembak, Penggunaan Senjata Api Jadi Sorotan

Sabtu, 27 Februari 2021 13:49 WIB

Logo Te.co Blank

TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan oleh seorang polisi di Kafe RM, Jalan Lingkar Luar Barat, Cengkareng, Jakarta Barat menambah rapor merah perilaku aparat. Pengamat kepolisian, Bambang Rukminto, menganggap insiden ini memperlihatkan arogansi oknum polisi yang menyalahgunakan penggunaan senjata api.

“Harus ada evaluasi menyeluruh dari kasus itu,” kata Bambang, Sabtu, 27 Februari 2021.

Baca: Polda Metro Jaya Janji Maksimal Bantu Korban Penembakan Cengkareng

Menurut Bambang, tiga hal yang harus diperhatikan dari kasus itu adalah penggunaan senjata api oleh anggota polisi, TNI bekerja di kafe, dan kafe buka hingga dini hari di masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro Jakarta.

"Penembakan itu sangat disayangkan dan pelaku harus dihukum seberat-beratnya," ujar peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bidang Kepolisian ini.

Advertising
Advertising

Penembakan di Kafe RM atau Raja Murah terjadi pada Kamis dinihari, 25 Februari 2021. Seorang pedagang kaki lima di dekat kafe mendengar suara letusan sekitar pukul 04.00 WIB. Setelahnya, pengunjung berhamburan keluar kafe.

"Ada tembakan, sampai para pengunjung perempuan di dalam dibawa keluar," ujar seorang pedagang kaki lima di sekitar lokasi.

Seorang anggota polisi berpangkat Brigadir Kepala atau Bripka Cornelius Siahaan yang melepas tembakan. Pelurunya membunuh S, seorang anggota TNI AD dan dua pegawai kafe, FSS dan M. Ketiganya tewas. Seorang pegawai kafe, H, luka-luka.<!--more-->

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengungkapkan, Cornelius Siahaan diduga tidak berterima saat ditagih Rp 3,3 juta setelah menenggak alkohol bersama temannya. Cornelius Siahaan datang sekitar pukul 02.00 WIB.

Menurut Neta, terjadi cekcok antara S dan Cornelius yang kemudian berujung pada penembakan. "Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan ditembakkan kepada ketiga korban secara bergantian," ujar Neta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengakui ada cekcok soal pembayaran sebelum peristiwa penembakan. "Masalah saat membayar, terjadi cekcok karena tidak terima sehingga pelaku mengeluarkan senjata api," ujar Yusri, Kamis, 25 Februari 2021.

Polda Metro Jaya telah menetapkan Cornelius sebagai tersangka. Ia dibidik dengan pasal pembunuhan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta maaf atas tindakan anggotanya. Dia berjanji akan membawa perkara polisi itu ke ranah pidana dan etik. "Tersangka akan diproses secara kode etik sampai dengan hukuman dinyatakan tidak layak menjadi anggota Polri."

LANI DIANA | YUSUF MANURUNG | ANTARA

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

20 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

22 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

23 jam lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya