Plus Minus Naturalisasi dan Normalisasi Sungai untuk Atasi Banjir Jakarta

Sabtu, 13 Februari 2021 16:23 WIB

Logo Te.co Blank

Anies Baswedan menetapkan definisi naturalisasi sungai dalam Peraturan Gubernur DKI Nomor 31 Tahun 2019. Di dalam aturan itu dijelaskan bahwa naturalisasi adalah pengelolaan sungai melalui pengembangan ruang terbuka hijau dengan memperhatikan kapasitas tampungan fungsi pengendalian banjir, dan konservasi.

Konsep naturalisasi ini menggunakan teknik pembangunan dinding sungai dengan bronjong batu kali, sehingga membutuhkan area landai hingga 12,5 meter di setiap sisi. Teknik ini berbeda dengan program normalisasi yang memakai beton di tepian sungainya. Pemulihan daya tampung sungai dalam program naturalisasi dilakukan dengan cara mengeruk sampah dan sedimen.

"Salah satunya (solusi) ada soal naturalisasi sungai. Bagaimana sungai itu bisa mengelola air dengan baik, bagaimana mengamankan air tidak melimpah, tapi juga ekosistem sungai dipertahankan," kata Anies di Jakarta Utara pada Rabu, 7 Februari 2018 tentang konsep naturalisasinya digaungkannya.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga pernah menjelaskan perbedaan antara kedua konsep ini. Normalisasi atau pemasangan dinding beton, kata dia, bakal membuat aliran air semakin kencang menuju hilir. Proyek ini dinilai cepat selesai dan terlihat. Sedangkan naturalisasi adalah membenahi sungai secara alamiah, yakni pembuatan tebing sungai dengan tanah yang ditanami pohon.

“Dengan begitu, air menyerap tidak seperti normalisasi (pemasangan dinding beton),” kata Nirwono, Senin, 12 Februari 2018. Normalisasi akan mempercepat sedimentasi lumpur di sungai. Naturalisasi memberikan manfaat utamanya terhadap ekosistem dan ketersediaan air tanah.

Nirwono menilai program naturalisasi lebih ekonomis dan praktis. Sedangkan program naturalisasi butuh waktu lama untuk melihat hasilnya. “Kalau normalisasi, setelah dilakukan, bisa langsung terlihat, tapi naturalisasi membutuhkan waktu kurang-lebih lima tahun, baru kelihatan hasilnya.”

Berbeda dengan Nirwono, ahli hidrologi Firdaus Ali menilai konsep naturalisasi sungai hanya cocok untuk fungsi estetika. Konsep yang benar untuk pengendalian banjir menurut dia adalah normalisasi. Dalam rapat bersama panitia khusus penanganan banjir (Pansus Banjir) DPRD DKI dan Kepala Dinas Sumber Daya Air pada Oktober 2020 lalu, Firdaus sempat menyinggung narasi Anies Baswedan tentang naturalisasi sebagai konsep penanganan banjir.

“(Kata Anies) melawan sunnatullah kalau air laut dialirkan melalui gorong-gorong ke laut. Karena yang desain gorong-gorong salah satunya saya. Dihadirkan narasi baru, naturalisasi, saya lihat rekaman YouTube. Ini penyesatan,” ujar Staf Khusus Menteri PUPR itu.

Pemerintah pusat, kata Firdaus, telah menjamin proses fisik kontruksi dalam normalisasi untuk penanganan banjir di Jakarta. Namun, kata dia, pembebasan lahan tak kunjung dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta.

Menanggapi polemik naturalisasi vs normalisasi terbaru, Nirwono menyarankan agar Anies Baswedan bisa mengharmonisasikan kedua program itu. Di negara lain, kata dia, harmoni itu bisa dilakukan.

Berita terkait

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

19 jam lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

Terima Dukungan Kaesang Maju Pilwalkot Bekasi, DPD PSI: Keputusan di Tangan Beliau

20 jam lalu

Terima Dukungan Kaesang Maju Pilwalkot Bekasi, DPD PSI: Keputusan di Tangan Beliau

PSI Kota Bekasi mengaku telah menerima dukungan agar Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep maju di Pilwalkot Bekasi 2024

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

20 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

20 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

2 hari lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

2 hari lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

3 hari lalu

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

3 hari lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

3 hari lalu

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

Berang-berang semakin sulit ditemukan di Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya

Kans Kaesang Maju sebagai Bacagub di Pilkada 2024, Grace Natalie: Usianya Belum Cukup

3 hari lalu

Kans Kaesang Maju sebagai Bacagub di Pilkada 2024, Grace Natalie: Usianya Belum Cukup

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan usia Kaesang belum cukup untuk maju sebagai bakal calon gubernur di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya