Sudah Terlambat PPKM

Senin, 1 Februari 2021 13:20 WIB

Logo Te.co Blank

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif.

"Mengenai PPKM 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif. Mobilitas masih tinggi karena kita memiliki indeksnya, sehingga kasus Covid-19 di beberapa provinsi masih naik," kata Jokowi dalam video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Ahad, 31 Januari 2021.

Berdasarkan laporan Lowy Institute, lembaga think tank asal Australia yang dirilis pertengahan Januari 2021, Indonesia berada di peringkat ke-85 dari total 98 negara yang diteliti. Selandia baru menjadi negara yang ada di peringkat pertama dalam penanganan pandemi ini.

Peringkat ini lebih rendah dari negara-negara ASEAN lainnya, seperti Myanmar (24), Malaysia (16), Singapura (13), Thailand (4), dan Vietnam (2). Negara-negara itu dinilai lebih baik dalam merespons perkembangan pandemi di negaranya.

Jokowi menilai, seharusnya esensi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan adalah mengurangi atau bahkan mencegah mobilitas masyarakat. Karena itu, ketegasan dan konsistensi dari penerapan kebijakan tersebut sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Advertising
Advertising

Untuk itu, dalam penerapan PPKM jilid II (26 Januari-8 Februari), Presiden menginstruksikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terlibat dalam kebijakan ini.

"Yang ingin saya dengar adalah implementasi lapangannya seperti apa. Mungkin nanti Kementerian Agama melibatkan tokoh-tokoh agamanya seperti apa, TNI seperti apa, di Polri seperti apa dan Pak Menko nanti yang mungkin bisa men-drive agar ini betul-betul lapangannya terjadi," ujar Presiden.

Jokowi juga meminta jajaran terkait untuk turut melibatkan sebanyak-banyaknya pakar dan epidemiolog dalam Pemberlakuan Pembatasan jilid II. Keterlibatan dan kerja sama para pakar bersama pemerintah diharapkan akan menghasilkan desain kebijakan yang lebih baik dan komprehensif.

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menilai, intervensi pemerintah selama ini jauh dari memadai dan tidak sebanding dengan besarnya masalah yang sedang terjadi.

Baca juga: Jokowi Sebut PPK Tak Efektif, Epidemiolog: Kebijakan Setengah Hati

Ia mengatakan Pemberlakuan Pembatasan tidak akan efektif diberlakukan di Jawa dan Bali. Kebijakan akan efektif jika situasi pandemi belum sebesar seperti sekarang. "Maret akhir saya usulkan PSBB dalam konteks komunitas, skala mikro. Saat itu saya usulkan karena masalah belum sebesar saat ini," katanya.

Adapun di situasi pandemi sekarang, Dicky tak menyarankan PSBB untuk Jawa dan Bali. Tetapi melakukan pembatasan sosial (PSBB) berskala besar sesuai regulasi, dan tidak dimodifikasi seperti yang selama ini diterapkan. Juga penguatan pada 3T, yaitu testing, tracing, treatment.

"PSBB sesuai regulasi UU Karantina Kesehatan itu lah yang dimaksud lockdown versi Indonesia di mana benar-benar tidak ada aktifitas apapun, seperti halnya kota mati. Namun tetap harus ada penguatan 3T," kata dia.

Selain itu, Dicky mengusulkan agar kebijakan harus berbasis data yang valid dan sains. Jika tidak, strategi apapun yang dipilih, termasuk PPKM, akan jauh dari efektifitas dalam menangani pandemi Covid-19.

Berita terkait

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

1 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

1 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

2 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

2 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

2 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

2 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

4 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

6 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

18 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya