Fokus: Cara Cina Bungkam Whistleblower Kasus Covid-19 di Wuhan

Selasa, 29 Desember 2020 14:36 WIB

Logo Te.co Blank

TEMPO.CO, - Pengadilan Cina pada Senin kemarin memvonis empat tahun penjara terhadap Zhang Zhan, 37 tahun, seorang jurnalis warga karena laporannya tentang kondisi Kota Wuhan saat puncak penyebaran virus corona terjadi. Ia menjadi orang pertama di antara segelintir pelapor kondisi Wuhan yang diketahui telah diadili.

Pengacara Zhang mengatakan kliennya dinyatakan bersalah karena melakukan provokasi dan perselisihan. Sementara orang tuanya menilai Zhan hanya menuliskan beberapa kata yang menggambarkan kebenaran.

"Saya tidak mengerti. Yang dia lakukan hanyalah mengucapkan beberapa kata yang benar, dan untuk itu dia mendapat empat tahun," kata Shao Wenxia, ibu Zhang, dikutip dari Reuters, Selasa, 29 Desember 2020

Advertising
Advertising

Pengacara Zhang, Ren Quanniu, mengatakan kepada Reuters pihaknya mempertimbangkan untuk banding. "Zhang yakin dia dianiaya karena menggunakan kebebasan berbicara," katanya sebelum persidangan.

Kritikus menilai pemerintah Cina sengaja mengatur jadwal sidang vonis Zhang bersamaan dengan musim liburan negara-negara barat guna meminimalkan perhatian dan pengawasan mereka. Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara teratur mengkritik Beijing karena menutupi kemunculan virus corona

Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pembebasan Zhang. "Kami mengangkat kasusnya ke pihak berwenang sepanjang tahun 2020 sebagai contoh tindakan keras yang berlebihan pada kebebasan berekspresi terkait dengan #COVID19 dan terus menyerukan pembebasannya," kata mereka melalui akun Twitter.

Penahanan Zhang mengingatkan publik kembali atas perlakuan pemerintah Cina terhadap dokter Li Wenliang, dokter pertama yang memperingatkan dunia tentang bahaya Covid-19. Akibat aksinya ini, Li harus ditegur aparat hukum dan pernyataannya dianggap sebagai rumor. Li akhirnya wafat beberapa pekan setelah ia memberikan peringatan.

Jurnalis warga lainnya yang hilang di China tanpa penjelasan adalah Fang Bin, Chen Qiushi dan Li Zehua.

Meskipun belum ada berita tentang Fang, Li muncul kembali dalam video YouTube pada April untuk mengatakan dia dikarantina secara paksa. Sementara Chen, meskipun dibebaskan, berada di bawah pengawasan dan belum berbicara secara terbuka, kata seorang teman.

Pemerintah Cina diduga kerap melakukan penyensoran terhadap kritik-kritik yang dilayangkan terkait penanganan pandemi virus corona. Media milik pemerintah lebih sering memuji keberhasilan negara dalam mengendalikan virus berkat kepemimpinan Presiden Xi Jinping

Virus corona telah menyebar ke seluruh dunia dam menginfeksi lebih dari 80 juta orang serta membunuh lebih dari 1,76 juta. Pandemi membuat negara-negara menutup pintunya bagi warga asing dan menyebabkan ekonomi yang anjlok.

Saat sidang vonis terhadap Zhang berlangsung, Kepolisian Shanghai menjaga ketat gedung persidangan. Jurnalis asing ditolak masuk ke pengadilan dengan alasan epidemi.

REUTERS

https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-china-journalist/china-jails-citizen-journalist-for-four-years-over-wuhan-virus-reporting-idUKKBN2920EG

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

38 menit lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

12 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

15 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

16 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya