Deg-degan Lonjakan Kasus Covid-19 DKI Jakarta Usai Libur Natal dan Tahun Baru

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 25 Desember 2020 17:44 WIB

Logo Te.co Blank

TEMPO.CO, Jakarta -Penularan Covid-19 masih terus meroket di Jakarta dalam beberapa hari terakhir, dan Pemprov DKI mengumumkan nyaris mencapai 2 ribu kasus Covid-19 baru per hari.

"Sudah lampu kuning buat DKI agar lebih hati-hati,' kata epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono saat dihubungi, Jumat, 25 Desember 2020.

Pada Rabu kemarin, Pemerintah DKI mengumumkan penambahan kasus Covid-19 mencapai 1.954 orang. Dan sehari setelahnya penambahan sebanyak 1.933 orang. Menurut Tri, lonjakan kasus Covid-19 tersebut sudah bisa diprediksi sebelumnya.

Baca juga : Kasus Covid-19 di Jakarta Pecah Rekor Lagi, Tambah Lagi 1.954 Orang

Pertama, kata dia, lonjakan terjadi karena libur panjang akhir Oktober kemarin. Sejak pertengahan November kemarin, laporan harian penularan kasus baru telah mencapai lebih dari 1.000 orang per hari. Hingga hari ini pun penularan Covid-19 terus bertambah. "Sudah lebih dari sepekan rata-rata penularan mencapai 1.500 kasus per hari."

Menurut Tri, lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir bukan lagi imbas libur panjang. Meroketnya penyebaran Covid-19, kata dia, disebabkan karena semakin lemahnya penerapan protokol kesehatan 3M (menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan) dan pelacakan atau kontak tracing wabah ini.

"Jangan harap wabah bisa dikendalikan kalau tidak diterapkan protokol kesehatan dengan ketat, dan mengisolasi kasus baru yang ditemukan."

Advertising
Advertising

Tri memperkirakan lonjakan kasus Covid-19, masih akan terus terjadi hingga tahun depan. Penambahan kasus diperkirakan bisa mencapai 2.200-2.500 kasus baru per hari. Potensi lonjakan penularan Covid-19 bakal mulai Januari tahun depan karena efek libur panjang akhir tahun. "

Ia menyarankan pemerintah segera menambah fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19. Menurut dia, jika pemerintah telat mengambil kebijakan jangka pendek tersebut bisa berpotensi meningkatkan risiko kematian terhadap pasien Covid-19.

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

9 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

23 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

53 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

5 Februari 2024

Menilai Prabowo Keliru, Epidemiolog Kecewa dengan Debat Capres Isu Kesehatan

Calon presiden atau capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyatakan akan menambah dokter di daerah-daerah serta fasilitas di rumah sakitnya.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Layani 14,8 Juta Penumpang KRL Selama Periode Natal dan Tahun Baru

9 Januari 2024

KAI Commuter Layani 14,8 Juta Penumpang KRL Selama Periode Natal dan Tahun Baru

Selama hari libur Nataru data volume pengguna tertinggi pada 30 Desember 2023 yaitu sebanyak 859.564 penumpang KRL.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

5 Januari 2024

JN.1 Covid-19 Ditandai Hidung Berair dan Batuk Lama, Jarang Ada Gejala Hilang Penciuman

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan riset terbaru mengenai gejala yang dirasakan pasien Covid-19 subvarian JN.1.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

4 Januari 2024

Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

Pemerintah hanya memberikan vaksinasi Covid-19 gratis untuk dua kelompok prioritas.

Baca Selengkapnya