Lamban Serapan Anggaran Kesehatan, Ganti Kebijakan Tahun Depan

Rabu, 2 Desember 2020 23:36 WIB

Logo Te.co Blank

TEMPO.CO, Jakarta - Penghujung tahun 2020 sebulan lagi, namun tak sampai separuh anggaran kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional belum terserap. Hingga 25 November 2020, Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran kesehatan baru 41,2 persen dari total pagu Rp 97,9 triliun.

Realisasi tersebut terdiri dari pembayaran insentif tenaga kesehatan pusat dan daerah untuk 681.350 penerima sebesar Rp 5,55 triliun, santunan kematian tenaga kesehatan untuk 125 orang penerima sebesar Rp 40 miliar, serta Rp 3,22 triliun untuk biaya penanganan Covid-19 oleh gugus tugas Covid-19.

Selain itu, anggaran juga digunakan untuk belanja penanganan Covid-19 sebesar Rp 25,03 triliun, bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional untuk 47,2 juta orang sebesar Rp 2,7 triliun dan insentif perpajakan di bidang kesehatan Rp 2,78 triliun.

Lambannya serapan anggaran tersebut membuat pemerintah menyiapkan rencana baru. Sisa anggaran kesehatan yang belum terserap pada tahun ini, akan dimasukkan pada anggaran 2021.

"Anggaran yang belum terserap akan kami alihkan pada pencadangan untuk vaksin Covid-19," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa, 2 Desember 2020. Saat ini, Kementerian Keuangan memang tengah terus berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara dalam menyiapkan kebutuhan anggaran pengadaan hingga pendistribusian vaksin.

Advertising
Advertising

Pemerintah, kata dia, terus menghitung jumlah vaksin yang akan masuk pada pengadaan akhir tahun ini hingga awal tahun depan. Selain untuk vaksin, anggaran yang belum terserap itu juga direncanakan untuk dialihkan ke program perlindungan sosial. Pemerintah mencatat bahwa program tersebut memiliki capaian realisasi tercepat dan tertinggi, yaitu sekitar 88,9 persen.

Dari total pagu Rp 233 triliun, sebanyak Rp 207,8 triliun sudah dicairkan. Sehingga, Sri Mulyani meyakini pada akhir Desember realisasi anggaran tersebut bisa mencapai seratus persen.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

22 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya