TEMPO.CO, Jakarta - Dalam satu jam pasca-pembukaan promo hari belanja online 11.11 di perusahaan e-commerce Shopee, hari ini, Rabu, 11 November 2020, transaksi meningkat enam kali lipat dibandingkan tahun lalu. Bahkan dalam satu jam pasca pembukaan, ada konsumen yang belanja hingga Rp 30 juta.

"Konsumen tersebut membeli dua produk ponsel pintar, kamera aksi atau action cam, dan deterjen pembersih," kata Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 November 2020.

Guna mendongkrak transaksi belanja saat resesi, Shopee menawarkan diskon dan fasilitas tambahan yang digadang-gadang bisa menggaet konsumen.

Handhika mengatakan entitasnya menyiapkan ongkos kirim gratis hingga Rp 111 ribu tanpa minimal pembelanjaan. Promo gratis ongkos kirim ini berlaku di semua toko yang dapat diakses melalui aplikasi.

Shopee juga menyediakan voucer diskon senilai Rp 111 ribu untuk produk-produk pilihan dan cashback senilai Rp 1,1 juta. Selanjutnya, Shopee menyediakan diskon cepat atau flash sale Rp 111 ribu untuk produk eksklusif seperti Apple Iphone XR, emas, dan tas satchel guess.

Program promo puncak 11.11 ini dilangsungkan pada 11 November mulai pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB. Promo ini menghadirkan sejumlah potongan harga untuk berbagai produk seperti fashion, ponsel, alat kecantikan, kebutuhan rumah tangga, dan produk lainnya.
<!--more-->
Strategi tersebut dilakukan Shopee lantaran saat ini daya beli masyarakat turun akibat Covid-19. Badan Pusat Statistik mencatat konsumsi rumah tanggap pada kuartal III mengalami kontraksi hingga -4,04 persen. Konsumsi rumah tangga melemah karena penjualan eceran masih lesu, khususnya untuk produk sandang, bahan bakar kendaraan, perlengkapan rumah tangga, serta peralatan informasi.

Pertumbuhan negatif juga terjadi untuk pembentukan modal tetap bruto atau PMTB hingga -6,48 persen. Melemahnya konsumsi rumah tangga dan PMTB yang memiliki kontribusi terhadap PDB hingga 88,43 persen mendorong pertumbuhan ekonomi selama kuartal III amblas ke level -3,49 persen. Akibatnya, Indonesia masuk jurang resesi setelah pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen pada kuartal II 2020.

Kompetitor Shopee, Lazada, juga menawarkan promo serupa berupa diskon untuk produk-produk terpilih. Bedanya, Lazada menggandeng anak usaha perusahaan pelat merah, Telkomsel, untuk berkolaborasi dalam program 11.11 ini.

Telkomsel akan menyediakan kemudahan layanan bagi pengguna aktif program pascabayar. Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Monika Rudijono mengatakan pelanggan pasca-bayar Telkomsel bakal memperoleh akses gratis ke Lazada untuk mencari barang-barang yang dibutuhkan.

“Penetrasi gaya hidup digital juga terefleksi dari peningkatan konsumen yang berbelanja online di platform Lazada, yang menegaskan bagaimana masyarakat Indonesia sudah semakin melek digital,” tuturnya.

Tak hanya e-commerce, promo 11.11 pun diikuti perusahaan multiaplikasi, Gojek Indonesia. Senior Vice President Product Marketing GoPay Timothius Martin mengatakan entitasnya menggelar GoPay Online Festival yang berlangsung pada 9-20 November untuk menyambut hari belanja.
<!--more-->
Perusahaannya, kata Martin, memberikan penawaran cashback hingga 90 persen untuk setiap transaksi pembayaran menggunakan GoPay dan PayLater. GoPay telah merambah sebagai platform pembayaran digital bagi e-commerce, investasi, hingga transaksi lainnya.

"Kami mengajak pengguna memanfaatkan momentum harbolnas untuk berbelanja lebih hemat dengan memanfaatkan promo GoPay di lebih dari 100 merchant online yang berpartisipasi di GoPay Online Festival,” ucapnya.
Promo hari belanja 11.11 tak ketinggalan dimanfaatkan perusahaan fintech, yakni Kredivo. General Manager Kredivo Lily Suriani mengatakan entitasnya bakal memberikan kemudahan akses kredit bagi masyarakat dengan bunga rendah.

“Melalui program cicilan 0 persen dengan tenor tiga dan enam bulan ini, diharapkan dapat menjadi stimulus bagi roda perekonomian Indonesia, terlebih mengingat Harbolnas menjadi salah satu momentum dengan jumlah transaksi terbesar di e-commerce sepanjang tahun,” ucapnya.

Berbeda dengan perusahaan-perusahaan digital lain, Tokopedia justru tak memiliki kampanye khusus untuk program 11.11. “Tokopedia, sejak awal berdiri tidak pernah berpartisipasi dalam Harbolnas, maka kami tidak memiliki kampenye khusus di 11.11,” tutur External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya.

Meski begitu, Ekhel Chandra mengatakan entitasnya memiliki strategi lain, yakni menyediakan festival belanja setiap tanggal 25 di akhir bulan dengan tawaran promo yang diklaim dibutuhkan masyarakat. Dia meyakini sistem diskon ini lebih menarik dan efisien.
<!--more-->
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan perusahaan penyedia platform belanja daring perlu mewaspadai turunnya transaksi karena daya beli masyarakat sedang anjlok.

“Konsumsi dipastikan melemah setelah pengumuman resmi resesi. Kalau disampaikan bahwa kebangkitan ekonomi berlangsung, itu kan hanya menenangkan kita bahwa sebenarnya resesi memang baru dimulai,” ujar Heru.

Adapun ekonom Institute for Development of Economics (Indef), Bhima Yudistira, berpandangan hari belanja 11.11 hanya akan mendorong konsumsi belanja di level masyarakat kelas menengah dan atas. Seperti menyitir data Wearsocial, pertumbuhan e-commerce memang meningkat 31 persen selama pandemi.

Namun peningkatan konsumsi ditengarai tak terjadi di masyarakat lapis menengah ke bawah. Masalahnya, masyarakat di kelompok ini masih mengkonsentrasikan belanjanya untuk kebutuhan pokok yang dibeli dari pasar tradisional, supermarket, atau minimarket.

Kondisi tersebut tercermin dari data kontribusi e-commerce terhadap total belanja retail yang hanya menambah peningkatan sebesar 5 persen. “Kelas menengah ke bawah daya belinya masih rendah sehingga kemampuan membeli barang secara online tak setinggi tahun lalu,” katanya.

Di sisi lain, Bhima mengatakan keterbatasan UMKM yang bergabung di platform online juga menjadi persoalan bagi lambatnya pertumbuhan transaksi digital di dalam negeri, kendati telah didorong dengan promo hari belanja. Sampai akhir Oktober, jumlah UMKM yang melakukan transisi ke platform daring baru 13 persen. Sementara itu, sisanya masih mempertahankan cara pemasaran lama, yakni dengan sistem yang konvensional.
<!--more-->
“Jadi dorongan ke inklusi keuangan masih perlu ditingkatkan seiring masih rendahnya share e-commerce terhadap total retail,” ucapnya. Bhima menyoroti produk-produk e-commerce yang masih didominasi oleh barang impor sehingga dampak ke ekonomi nasional masih terbatas.

Sebagai upaya untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan mendorong tumbuhnya inklusi keuangan digital, pemerintah sejak Mei lalu menggelar gerakan Bangga Buatan Indonesia atau BBI yang mengkampanyekan pemasaran produk-produk lokal. Lewat gerakan itu, UMKM didorong untuk bertransformasi ke platform digital, baik secara independen maupun bergabung dengan e-commerce atau marketplace. Dengan begitu, UMKM bisa mengikuti program hari belanja yang digelar oleh platform-platform digital.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan hingga akhir September, jumlah UMKM yang telah on boarding atau melakukan transformasi ke pemasaran daring bertambah 2,4 juta atau menjadi 10,4 juta. Namun, UMKM yang telah go digital ini baru berpusat di Pulau Jawa dengan komposisi sebaran 83,13 persen di DKI Jakarta.

“Untuk mendorong onboarding UMKM di daerah timur Indonesia, pemerintah bekerja sama dengan idEA akan mengadakan pelatihan digital UMKM khusus di daerah timur Indonesia,” ujar Rudy.

Sementara itu, dari sisi keamanan transaksi digital, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerald Plate mengatakan pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap penyelenggara sistem elektronik atau PSE, termasuk e-commerce. Pengawasan itu meliputi pemantauan, pengendalian, pemeriksaan, penelusuran, dan pengamanan.

“Pengawasan terhadap PSE dan SE (sistem elektronik) dilakukan dari hulu ke hilir. Di hulu, Kementerian Kominfo melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 mewajibkan PSE lingkup privat, termasuk perusahaan e-commerce, melakukan pendaftaran,” kata Johnny kepada Tempo.

Berdasarkan data Kominfo, jumlah PSE yang saat ini terdaftar secara resmi mencapai 1.862 entitas. Johnny meminta masyarakat melaporkan secara langsung kepada Kementerian bila memiliki keluhan atau menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh PSE.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA