Skandal Jiwasraya: Menabur Harapan Lewat IFG Life

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 21 Oktober 2020 17:02 WIB

Logo Te.co Blank

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Kementerian BUMN membentuk Indonesia Financial Group Life sebagai bagian dari penyelesaian skandal PT Asuransi Jiwasraya (Persero) belum juga menenangkan para nasabah.

Sejumlah nasabah pemegang polis belum mendapatkan penjelasan resmi ihwal skema yang direncanakan pemerintah. "Kami sampai hari ini belum tahu info resminya," ujar Rudyantho Depassau, salah seorang pemegang polis Jiwasraya kepada Tempo, Rabu, 21 Oktober 2020.

Koordinator Forum Komunikasi Nasabah Jiwasraya itu mengatakan nasabah sudah hampir hilang harapan akan pengembalian duit yang sudah bertahun-tahun nyangkut itu. Rudyantho tercatat sebagai pemegang produk Jiwasraya sejak 2017.

Kala itu Rudyantho ditawari oleh Bank QNB, tempatnya menabung, untuk berinvestasi dengan imbal hasil 6,5 persen. Ia diiming-imingi investasi yang aman mengingat produk tersebut dikeluarkan perusahaan BUMN.

Rudyantho sepakat menempatkan dana sebesar Rp 7 miliar untuk membeli produk asuransi JS Saving Plan keluaran Jiwasraya. Seiring berjalan waktu, pada masa jatuh tempo 2018 ia justru mendapat informasi bahwa Jiwasraya mengalami masalah.

Advertising
Advertising

Awal 2019, Rudyantho mengatakan, Jiwasraya telah membayar polisnya sebagian, yaitu sebesar Rp 2 miliar. Sehingga tersisa Rp 5 miliar yang belum kembali. Itu baru uang pokok asuransinya, belum menghitung keuntungan yang dijanjikan sebesar 6,5 persen.

Para nasabah, kata dia, hingga kini masih belum mendapatkan penjelasan maupun kepastian dari para pihak yang bertanggung jawab atas penyelesaian masalah ini. "Nasabah sudah hampir hopeless, sebab sampai saat ini setahu saya belum ada penyampaian yang jelas dan tegas secara official," tutur dia.

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya di kawasan Harmoni, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

Hal senada disampaikan oleh Machril, 66 tahun, seorang pensiunan pegawai negeri yang juga merupakan nasabah Jiwasraya. Machril dan istrinya menjadi nasabah Jiwasraya sejak 2014. Kala pertama bergabung, ia ditawari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk mengambil produk JS Saving Plan sebagai wadah tabungan dana pensiunan sang istri sebesar Rp 1,2 miliar.

Istri Machril yang ekspatriat asal Jepang sepakat membeli produk dari Jiwasraya lantaran merasa aman berinvestasi di BUMN. "Juga hitung-hitung buat membantu pemerintah membiayai infrastruktur," kata dia.

Namun, tak seperti bayangan Machril, duit itu malah belum kembali sampai sekarang. Informasi resmi mengenai skema penyelesaian masalah pun disebut belum pernah dibicarakan dengan nasabah. "Kami hanya dengar dari media online."

<!--more-->

Utang klaim polis JS Saving Plan saat ini mendominasi gagal bayar Jiwasraya. Pada 31 Mei 2020 total utang klaim jatuh tempo Jiwasraya mencapai Rp 18 triliun. Lalu utang klaim produk JS Saving Plan kepada 17.452 nasabah mencapai Rp 16,5 triliun.

Adapun utang klaim polis tradisional dengan jumlah nasabah 35.145 orang mencapai Rp 1,5 triliun. Selain itu, ada pula nasabah jaminan pensiun yang jumlah pesertanya per 31 Agustus 2020 mencapai 2,3 juta.

Pemerintah telah memutuskan untuk menyelamatkan Jiwasraya menggunakan skema bail in. Uang Rp 22 triliun akan disuntikkan ke PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI.

Nanti BPUI akan menyalurkan ke perusahaan baru yang akan dibentuk, yaitu Indonesia Financial Group Life atau IFG Life. IFG Life ini yang akan menampung pemindahan polis dari Jiwasraya yang haknya belum dibayarkan sejak 2018. "Langkah ini untuk menyelamatkan kepercayaan," kata staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad, 4 Oktober 2020.

Kepercayaan yang dimaksud ialah pada industri asuransi secara umum. Pemerintah tidak ingin kehilangan kepercayaan dari masyarakat kepada perusahaan asuransi. "Masa punya pemerintah, gak bisa selesaikan masalah," ucap Arya.

Saat ini, BPUI telah bersalin rupa menjadi Indonesia Financial Group atau IFG Life. Perusahaan ini telah ditetapkan sebagai holding BUMN perasuransian dan penjaminan.

Sejak Februari 2020, sebenarnya sudah ada tiga opsi penyelamatan. Selain bail in, ada juga bail out dan likuidasi atau pembubaran. Opsi bail out gagal ditempuh sebab belum ada regulasi untuk perusahaan asuransi di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Sementara opsi likuidasi tidak dipilih karena kemungkinan hak yang diterima pemegang polis asuransi lebih kecil. "Ini (bail in) jauh lebih baik, walau tidak memenuhi semua haknya pemegang polis," kata Arya.

Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 2 Juli 2020. Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar

Direktur Bisnis IFG Life Pantro Pander Silitonga menuturkan polis milik nasabah Jiwasraya yang selesai direstrukturisasi akan dipisahkan dan dimigrasikan ke IFG Life untuk dikelola. Perseroan akan memastikan portofolio yang masuk dalam keadaan sehat, sehingga tidak memengaruhi tingkat kepercayaan nasabah. "Pemegang polis Jiwasraya diharapkan akan merasa aman, bahwa setelah menjadi bagian dari IFG Life semua hak dan kewajiban terpenuhi," ujar Pantro.

Ia memastikan tata kelola bisnis IFG Life akan berbeda dengan Jiwasraya. Perseroan akan fokus pada tiga lini bisnis utama, yaitu layanan proteksi, seperti asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, serta program Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Di samping itu, pengelolaan portofolio juga akan dilakukan disertai manajemen risiko yang penuh kehati-hatian.

"Kami ingin mengembalikan marwah asuransi yang asli, sehingga tidak ada lagi produk yang berisiko tinggi. Produk-produk yang saat ini ada di Jiwasraya tidak ada lagi di IFG Life," kata Pantro.

IFG Life, ujar dia, saat ini masih dalam proses permohonan perizinan di Kementerian BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan. Adapun persiapan yang dilakukan sejauh ini utamanya dari sisi operasional, model bisnis, sumber daya manusia, serta teknologi yang kelak akan dipakai. Selain itu, infrastruktur teknologi serta prosedur operasi standar juga disiapkan dan direncanakan rampung sebelum akhir tahun ini.

<!--more-->

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko sebelumnya mengatakan perseroan dan pemerintah memiliki dua langkah untuk menyelamatkan dana nasabah. Bagi pemegang polis JS Saving Plan, kata dia, manajemen akan mengembalikan 100 persen dana dengan cara dicicil bertahap.

“Penyelamatan polis JS Saving dalam bentuk pemenuhan 100 persen nilai polis akan dilakukan dengan cara dicicil bertahan tiap tahun tanpa bunga dalam jangka yang panjang,” ujar Hexana dalam konferensi pers virtual pada Ahad petang, 4 Oktober 2020.

Hexana menjamin pengembalian polis asuransi akan dihitung penuh sesuai dengan nilai pokok ditambah pengembangannya. Meski demikian, ia menyatakan pengembalian polis tidak bisa serta-merta dilakukan secara tunai atau cash lantaran terganjal masalah ketersediaan dana.

Kendati begitu, apabila pemegang polis ingin menerima pengembalian dalam jangka pendek, ia menyebut, keinginan ini akan dipenuhi. Namun, konsekuensinya nilai pengembalian akan disesuaikan atau mengalami pengurangan alias haircut. Kemudian untuk langkah selanjutnya, opsi penyelamatan dana nasabah akan dilakukan dengan merestrukturisasi pemegang polis Jiwasraya ke IFG Life.

Sejumlah karangan bunga berjejer di depan gedung Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu, 3 Juni 2020. Karangan bunga tersebut berasal dari korban terdampak kasus asuransi Jiwasraya yang mengharapkan lembaga terkait untuk memberikan keadilan bagi mereka. TEMPO/Imam Sukamto

Terkait restrukturisasi, dalam lain kesempatan Hexana meminta nasabah tidak khawatir. Ia menjamin proses restrukturisasi dan migrasi ke IFG Life akan dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab. "Bentuk restrukturisasi yang dilakukan berupa penyesuaian terhadap nilai manfaat dan pengembangan," ujar dia.

Selain pemegang polis individu, ia berujar per 15 Oktober lalu sudah ada 224 pemegang polis dari kategori korporasi yang telah sepakat mengikuti program restrukturisasi tersebut.

Ke depannya, Hexana menuturkan perseroan akan terus melakukan sosialisasi restrukturisasi kepada nasabah pemegang polis. Mengingat, saat ini kemampuan solvabilitas perusahaan terus menurun.

Hingga akhir September lalu, likuiditas Jiwasraya telah berada di angka Rp 54,5 triliun dengan aset tersisa sebesar Rp 16 triliun. Dari sisi ekuitas, Jiwasraya telah minus Rp 38,5 triliun, dengan total utang jatuh tempo yang belum terbayar mencapai Rp 19,4 triliun.

Mengenai skema penyelesaian masalah Jiwasraya itu, pemerhati industri asuransi Irvan Rahardjo mengatakan Jiwasraya harus menjelaskan secara rinci kepada nasabah mengenai rencana restrukturisasi polis ke perusahaan baru IFG Life, terlebih mengenai adanya haircut atau pengurangan nilai pokok hingga 40 persen. Meskipun begitu, opsi restrukturisasi polis dinilai sebagai langkah terbaik untuk menyelamatkan dana nasabah.

Atas rencana-rencana yang diungkapkan oleh pemerintah, Jiwasraya, maupun IFG, para nasabah seperti Rudyantho dan Machril hanya bisa berharap adanya kepastian mengenai pengembalian dana yang sudah bertahun-tahun nyangkut. "Harapan nasabah adalah dana segera balik, skema dan jadwalnya pun harus jelas," ujar Rudyantho.

CAESAR AKBAR | KHAIRUL ANAM | GHOIDA RAHMAH | FRANCISCA CHRISTY

Berita terkait

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

16 jam lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

4 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

4 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

4 hari lalu

Cara Download Safe Exam Browser untuk Tes Online BUMN 2024

Berikut ini cara download Safe Exam Browser untuk tes online pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024 bagi perangkat Windows atau MacOS.

Baca Selengkapnya

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

4 hari lalu

Jadwal Lengkap Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024 dan Jenis Tesnya

Berikut ini jadwal lengkap tes Rekrutmen Bersama BUMN 2024, mulai dari trial test, tes online 1, tes online 2, hingga tes seleksi di BUMN.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

4 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

4 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

5 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya