Simpang Siur Kondisi Trump saat Menjalani Perawatan Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 6 Oktober 2020 12:18 WIB

logo tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meninggalkan Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed pada Senin sore, 5 Oktober 2020 waktu setempat seusai menjalani perawatan terkait infeksi Covid-19.

Trump langsung melepas masker wajah setibanya di Gedung Putih dan meminta rakyat Amerika Serikat untuk tidak merasa takut terhadap Covid-19.

Penyakit ini telah menewaskan lebih 210 ribu orang di AS dengan total kasus mencapai lebih 7,4 juta kasus. Trump menjalani perawatan di RS Militer Nasional Walter Reed, yang terletak di luar Washington DC, sejak Jumat sore pekan lalu waktu setempat.

“Jangan biarkan penyakit itu mendominasi kalian. Jangan takut,” kata Trump dalam rekaman video setelah tiba di Gedung Putih seperti dilansir Reuters pada Selasa, 6 Oktober 2020.

Trump mengatakan kondisinya membaik dan,”Mungkin saya juga sudah mendapat imunitas, saya tidak tahu.”

Advertising
Advertising

Dokter yang merawat Presiden Donald Trump terkait infeksi Covid-19 mengirim sinyal berbeda mengenai seberapa parah sebenarnya kondisi orang nomor satu Amerika Serikat itu pada Ahad, 4 Oktober 2020.

Ini terjadi beberapa jam sebelum Trump muncul dengan rombongan mobil melintas di depan Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed untuk menyapa sejumlah pendukungnya.

Ini adalah kemunculan Trump pertama kalinya di ruang publik sejak dibawa menggunakan helikopter Marine One pada Jumat pekan lalu karena kondisi kesehatannya memburuk.

“Ini merupakan perjalanan sangat menarik. Saya belajar banyak tentang Covid,” kata Trump lewat unggahan video di akun Twitternya sebelum kemunculan itu.

Trump terpapar Covid-19 dari salah satu staf Gedung Putih. Pada Ahad kemarin, dokter mengatakan kondisi Trump membaik meskipun masih memonitor kondisi paru-parunya setelah memberi oksigen tambahan.

Dokter mengatakan Trump bisa kembali ke Gedung Putih pada Senin pekan ini waktu setempat.

Namun, dr. Sean P. Conley, yang merawat Trump, juga mengatakan kondisi Trump lebih buruk dari yang diakui ke publik sebelumnya dalam jumpa pers pada Ahad kemarin.

Conley mengatakan tingkat oksigen pada darah Trump turun pada beberapa hari sebelumnya. Trump juga menderita demam tinggi pada Jumat pagi.

Saat ditanya tes apa saja yang telah dilakukan dokter untuk mengetahui kondisi paru-paru Trump, Conley menjawab,"Ada sejumlah temuan yang sudah diperkirakan. Tidak ada kekhawatiran besar medis.”

Menurut dokter, Trump mendapat perawatan menggunakan obat anti-virus Remdesivir, steroid dexmethasone, dan obat eksperimental dari Regeneron Pharmaceuticals.

Soal kondisi Trump ini, Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows, mengatakan kondisi Trump yang sebenarnya pada Jumat pekan lalu lebih buruk dari pada yang disampaikan ke publik.

Saat itu, dokter merekomendasikan Trump untuk segera di rawat di rumah sakit karena dia mengalami demam dan tingkat oksigen dalam darah yang turun.

“Pada kemarin pagi kami sangat khawatir. Dia deman dan kadar oksigen dalam darahnya turun dengan cepat. Namun, seperti biasanya, Presiden ini bangun dan berjalan-jalan,” kata Meadows kepada Fox News pada Sabtu, 3 Oktober 2020 seperti dilansir Reuters.

Pengakuan Meadows ini bertolak belakang dengan pernyataannya sendiri dan sejumlah pejabat Gedung Putih pada Jumat pekan lalu. Saat itu, mereka mengatakan Trump hanya mengalami gejala ringan dan terus bekerja.

Namun, tim dokter dari RS Militer Nasional Walter Reed dan Johns Hopkins merekomendasi Trump pergi ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. “Dia mengalami peningkatan kondisi luar biasa sejak kemarin pagi saat sejumlah orang seperti dokter dan saya merasa sangat khawatir,” kata Meadows.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-trump/trump-says-real-test-ahead-in-his-covid-fight-after-mixed-messages-from-white-house-idUSKBN26P049

https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-usa-meadows/white-house-acknowledges-trumps-condition-had-been-worse-than-revealed-idUSKBN26P0JU

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-trump/trump-faces-backlash-for-removing-mask-on-return-to-white-house-idUSKBN26R0H2?il=0

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

18 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

1 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

2 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya