Cermat Menimbang Investasi di Tengah Roller Coaster Harga Emas

Editor

Rahma Tri

Kamis, 30 Juli 2020 14:33 WIB

Di dunia, harga emas mulai menembus rekor level tertinggi sepanjang sejarah sejak Senin 27 Juli 2020, awal pekan ini. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin 27 Juli 2020 pukul 05.17 WIB, harga emas Comex kontrak Desember 2020 naik 0,51 persen atau 9,9 poin menuju level US$ 1.935,1 per troy ounce. Sedangkan harga spot berhasil naik 0,22 persen atau 4,2 poin ke level US$ 1.906,22 per troy ounce. Kedua level itu merupakan harga emas tertinggi sejak 2011 dan menjadi rekor harga baru sepanjang sejarah, yaitu di atas level intraday US$ 1.921,7 per troy ounce.

Sepanjang tahun berjalan 2020, harga emas telah menguat hingga 25,7 persen, mengungguli kinerja komoditas lainnya yang mayoritas masih berusaha untuk pulih dari koreksi yang cukup dalam akibat pandemi Covid-19.

Warga menerima uang tunai setelah menjual perhiasannya di sebuah toko emas di Bangkok, Thailand, 16 April 2020. Harga emas di Thailand mencapai level tertinggi sejak 2012. REUTERS/Jorge Silva

Bahkan, emas juga berhasil memimpin kinerja aset-aset investasi aman lainnya seperti yen Jepang yang hanya menguat 2,6 persen sepanjang tahun berjalan 2020 dan indeks dolar AS yang justru melemah 1,86 persen secara year to date.

Sebelumnya, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan, tren penguatan harga emas masih akan terjadi seiring dengan faktor pendukungnya yang juga masih akan bertahan di pasar dalam jangka menengah. “Tren penguatan masih belum akan hilang, kecuali vaksin ditemukan, mungkin tren harga emas baru akan berbalik ke bawah,” ujar Ariston ketika dihubungi, Senin.

Salah satu sentimen positif yang membawa emas untuk mencetak rekor baru, kata Ariston adalah kekhawatiran pasar terhadap peningkatan jumlah kasus Covid-19 di dunia, terutama di Amerika Serikat. Hal itu pula yang menekan pergerakan dolar AS yang juga menjadi keuntungan bagi harga emas di pasar spot untuk terus melaju dengan kencang di zona hijau.

Tidak hanya itu, hubungan AS dan Cina yang semakin panas setelah kedua negara saling membalas untuk memerintahkan menutup kantor konsulat diplomatik masing-masing negara juga menjadi katalis positif emas. Sebab, pasar mengkhawatirkan ketegangan hubungan itu akan merembet ke masalah ekonomi, sehingga perang dagang dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu terancam membuka babak baru.

Oleh karena itu Ariston memproyeksikan harga emas akan menguji level US$ 2.000 per troy ounce, yang semakin tampak di depan mata. Hal senada disampaikan Goldman Sachs Group Inc. Lembaga itu meramalkan harga emas dapat mencapai US$ 2.000 dalam 12 bulan ke depan. Citigroup Inc. bahkan menempatkan probabilitas 30 persen untuk emas melampaui level tersebut sebelum akhir tahun ini.

HENDARTYO HANGGI | ANTARA | BISNIS

Berita terkait

Bareskrim dan Kementerian ESDM Bongkar Tambang Ilegal Bijih Emas, Satu WNA Cina Ditangkap

4 jam lalu

Bareskrim dan Kementerian ESDM Bongkar Tambang Ilegal Bijih Emas, Satu WNA Cina Ditangkap

Bareksrim Polri dan Ditjen Minerba Kementerian ESDM membongkar tambang ilegal bijih emas di Ketapang, Kalimantan Barat

Baca Selengkapnya

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

8 jam lalu

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

ESDM menyatakan WNACina yang jadi tersangka itu telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan atas kegiatan tambang ilegal bijih emas.

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

1 hari lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

1 hari lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.333.000 per Gram

1 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.333.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 20 ribu dibandingkan dengan harga dalam perdagangan Sabtu pekan lalu, yakni Rp 1.313.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

2 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 20 Ribu per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 20 Ribu per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau emas Antam naik Rp 20 ribu per gram pada hari ini, Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

2 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

2 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Polda Sumbar Tangkap 2 Penambang Emas Ilegal, Pemilik Modal Masih Diburu

3 hari lalu

Polda Sumbar Tangkap 2 Penambang Emas Ilegal, Pemilik Modal Masih Diburu

Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) menangkap 2 pelaku penambang emas ilegal di Kabupaten Solok pada Senin 29 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya