PSBB Transisi, Publik Waspadai Klaster Baru Penyebaran Corona

Kamis, 11 Juni 2020 16:29 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Sukardi bergidik menyaksikan ribuan penumpang mengular di stasiun-stasiun kereta rel listrik (KRL) setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan masa pembatasan sosial berskala besar transisi atau PSBB Transisi. Kekhawatiran pengguna KRL aktif itu bertambah lantaran pergerakan penumpang di dalam gerbong mulai padat sehingga protokol jaga jarak fisik atau physical distancing tak terlampau optimal diterapkan.

"Ngeri, tapi tidak ada pilihan lagi. Moda transportasi umum saya untuk bekerja hanya itu," tutur Ardi--panggilan karib Sukardi--saat dihubungi, Kamis, 11 Juni 2020.

Karyawan swasta asal Tangerang Selatan yang bekerja di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, ini saban hari harus menempuh perjalanan kereta selama 1,5-2 jam. Ia secara rutin menaiki kereta dengan rute Stasiun Rawa Buntu tujuan Stasiun Gondangdia.

Ketika pemerintah provinsi melonggarkan PSBB dan Kementerian Perhubungan meningkatkan daya angkut transportasi massal termasuk KRL, Ardi memperkirakan risiko penularan virus Corona bakal semakin tinggi. Maka, ia secara mandiri telah menyiapkan pelbagai langkah antisipasi.

Calon penumpang menunggu Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin 25 Mei 2020. PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI melaporkan volume pengguna KRL saat pembatasan operasional di hari Lebaran 2020 turun 90 persen dibanding tahun sebelumnya, hal itu merupakan imbas dari pembatasan jam operasional yaitu pada pagi hari pukul 05.00 - 08.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 - 18.00 WIB. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Advertising
Advertising

"Selain menambah alat perlindungan diri (APD), saya akan berusaha memilih lokasi di pojok gerbong. Sebisa mungkin di dalam kerumunan menunduk dan tidak bersemuka dengan orang lain," kata Ardi.

Tak jauh beda dengan situasi di KRL, kondisi di halte maupun di dalam bus TransJakarta dan armada-armada di wilayah aglomerasi lain juga tampak sudah dipadati penumpang. Gambaran kondisi ini berdasarkan pantauan Tempo di Halte Slipi Petamburan pada Rabu, 10 Juni.

Pada saat yang sama, headway atau waktu tunggu bus masih terlampau lama. Akibatnya, beberapa penumpang berupaya merangsek masuk ke dalam armada meski sudah diimbau oleh petugas.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi berpendapat kebijakan pemerintah terkait pelonggaran transportasi akan berisiko tinggi bagi munculnya klaster-klaster baru penularan virus corona. "Sebab pemerintah belum berhasil mengendalikan wabah Covid-19," tutur Tulus.

Menurut Tulus, semestinya pemerintah tetap memberlakukan maksimal kapasitas 50 persen dari jumlah kursi. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memang menghapus aturan tersebut dan melenturkannya dengan peningkatan kapasitas armada angkut sebesar 70 persen untuk transportasi jarak jauh dan 45 persen untuk KRL dari sebelumnya 35 persen.

Aturan itu termaktub dalam Surat Edaran Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 7 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan kenaikan keterisian armada bisa mendorong bisnis pengusaha angkutan. Namun, ia menekankan kebijakan ini harus disertai dengan protokol pencegahan penularan virus.

Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia Anne Purba mengatakan entitasnya telah memaksimalkan upaya untuk menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 di KRL Jabodetabek. Selain tetap membatasi kapasitas angkut, ia memastikan seluruh pengguna diwajibkan menggunakan masker dan disarankan melengkapi dengan pelindung wajah (face shield).

<!--more-->

Berita terkait

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

1 jam lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

3 jam lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

4 jam lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

23 jam lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

1 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

1 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

1 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

2 hari lalu

Apa Kabar Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024? Ini Komentar Mereka yang Dulu Berniat Mengusungnya

Apakah hak angket soal kecurangan Pemilu 2024 akan bergulir? Berikut pernyataan tokoh dan partai yang dulu getol akan mengusungnya.

Baca Selengkapnya

NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

2 hari lalu

NasDem-PKS Siap Bersatu Lagi di Pilkada, Kans Usung Anies Masih Dibahas

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menegaskan partainya siap berkoalisi kembali dengan PKS di Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

2 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya