Babak Belur APBD DKI di Tengah Pandemi Corona di Jakarta

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 10 Mei 2020 07:16 WIB

Pengendara sepeda motor melintas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Ahad, 3 Mei 2020. Polda Metro Jaya mencatat sebanyak 39.999 pengendara melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta sejak 13 April dan 2 Mei dengan pelanggar terbanyak pengendara sepeda motor. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta -Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta Tahun 2020 babak belur sebagai dampak pandemi Corona alias wabah Covid-19. Hal tersebut bisa dilihat dari anjloknya pemasukan. Juga penanaman modal pada Triwulan I 2020.

Realisasi penanaman modal di DKI Jakarta untuk Triwulan I tahun ini, periode Januari-Maret, mencapai Rp 20,1 triliun. Angka ini kurang dari 20 persen dari target realisasi investasi 2020 sebesar Rp 110 triliun.

"Triwulan pertama ini memang cukup berat karena adanya pandemi Corona alias Covid-19 yang berdampak pada pelemahan perekonomian dunia," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI, Benni Aguscandra, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Mei 2020.

Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Misbah Hasan, Jumat, 8 Mei 2020 mengingatkan pemerintah DKI memprioritaskan anggaran menangani Covid-19 ketimbang belanja yang tak perlu, di APBD DKI.

Misbah menyoroti masih ada pengeluaran selama Januari-Mei 2020 yang tidak efektif dalam APBD DKI.

Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menyepakati penyesuaian struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD DKI 2020 berisi perkiraan penurunan realisasi pendapatan dan penerimaan akibat pandemi corona sebesar 53,66 persen.

"Artinya target realisasi pendapatan APBD DKI tahun 2020 yang semula mencapai 87,95 triliun, diperkirakan hanya akan mencapai Rp 47,18 triliun," kata Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik di Jakarta, Rabu, 6 Mei 2020.

<!--more-->

Dia mengatakan target realisasi setelah penyesuaian APBD DKI tersebut masih terbilang realistis untuk dicapai karena Pemprov DKI Jakarta melalui Badan
Pendapatan Daerah (Bapenda) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi pelemahan pendapatan dari sejumlah jenis pajak.

"Saya melihat rasionalisasi ini masih angka optimis. Ini masih ada yang bisa dimaksimalkan," kata Taufik.

Berbeda dengan Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengutarakan, pemerintah DKI menghentikan sementara program pembangunan (akibat wabah Covid-19).

Suhaimi berujar pendapatan daerah yang diprediksikan turun otomatis berdampak pada pemangkasan anggaran proyek di Ibu Kota.

"Yang detailnya di rapat komisi tapi secara umum hampir tidak ada pembangunan karena uangnya memang tidak ada," kata Suhaimi saat dihubungi, Selasa, 5 Mei 2020.

Advertising
Advertising

Sejumlah pedagang takjil menunggu calon pembeli di kawasan Jalan Panjang, Jakarta, 9 Mei 2020. Dampak COVID-19 dan penerapan PSBB membuat penurunan pendapatan penjual takjil musiman ini. TEMPO/Fajar Januarta

Penghentian ini seiring dengan prediksi pemerintah DKI bahwa pemasukan kas daerah bakal merosot hingga 53,65 persen. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2020 ditetapkan pendapatan bisa mencapai Rp 87,95 triliun.


Namun, karena wabah Corona, pemerintah DKI memprediksikan pendapatan daerah bakal menurun jadi Rp 47,18 triliun. Realisasi pendapatan DKI hingga 30 April 2020 baru mencapai Rp 15,59 triliun. Karena itu, pendapatan dari 1 Mei-31 Desember diproyeksikan senilai Rp 31,59 triliun.

Sekretaris Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Syarif menyebut, anggaran untuk seluruh pembangunan DKI dipangkas. Menurut dia, tidak ada pembangunan hingga Desember 2020.

"Semua dipangkas kecuali belanja rutin pemeliharaan infrastruktur. Tidak ada pembangunan," ujar Syarif dihubungi terpisah.

Sebelumnya, pemerintah DKI telah membangun beberapa proyek. Salah satunya rumah dengan uang muka atau Rumah DP nol rupiah tahap kedua di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Peletakan batu pertama dilakukan pada 12 Desember 2019.

Ada juga pembangunan Jakarta International Stadium atau Stadion BMW di Tanjung Priok, Jakarta Utara yang terancam mandek akibat pandemi Covid-19. Progres pembangunan di sana baru mencapai 13,5 persen per 20 Desember 2019.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyatakan, hanya pemasukan dari pajak rokok yang bakal dikantongi 100 persen.

<!--more-->

"Yang tidak berkurang cuma pajak rokok, tapi yang lain-lainnya secara umum berkurang," kata Suhaimi saat dihubungi, Selasa, 5 Mei 2020, soal dampak pandemi Corona.

"Tapi prediksi ini masih sangat bisa jadi berubah lagi melihat kondisi Covid-19. Artinya, kalau kondisinya semakin tinggi otomatis kondisinya semakin rumit kan. Tapi kalau menurun, ya berarti bisa naik lagi APBD-nya," jelas Suhaimi.

Pada Kamis pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 mengalami penurunan hingga separuh lebih akibat dari pandemi Corona.

Anies mengatakan dari total APBD DKI tahun ini senilai Rp 87,9 triliun diprediksi akan mengalami penurunan hingga 53 persen. "Kita mengalami kontraksi hingga hampir 53 persen berkurang," ujarnya dalam Musrembang via telekonferensi, Kamis 23 April 2020.

Pengendara motor melintas di depan mural tentang petugas medis yang menangani pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Selasa, 14 April 2020. Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Gubernur mengatakan perhitungan nilai APBD DKI saat ini sebesar 43 persen. Hal tersebut disebabkan oleh pendapatan pajak sebagai sumber pendapatan DKI paling besar mengalami penurunan.


Anies menyebutkan banyak kegiatan perekonomian yang terhenti selama pandemi Corona, sehingga pajak yang dibayarkan pun turut berkurang. "Ketika kegiatan ekonomi turun maka pajak yang dibayarkan turun maka pendapatan DKI juga turun," ujarnya.

Belakangan, Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Misbah Hasan menyoroti masih ada pengeluaran selama Januari-Mei 2020 yang tidak efektif dalam APBD DKI.

"Misalnya, belanja barang atau jasanya masih tinggi Rp 4,55 triliun sedang belanja modalnya Rp 268 miliar. Belanja-belanja ini yang seharusnya direalokasi dan refocussing," kata Misbah saat dihubungi, Jumat, 8 Mei 2020.

Salah satu belanja ini untuk mendanai uang komitmen atau commitment fee sebagai tuan rumah penyelenggaraan Formula E. Misbah menganggap, seharusnya DKI menarik dan merealokasi anggaran Formula E.

Sebab, tutur dia, ajang balap mobil listrik internasional itu tak lagi relevan dihelat di Ibu Kota mengingat ada kebijakan jaga jarak fisik (physical distancing). Warga juga diimbau menghindari kerumunan. "Jadi menurut saya ditarik aja dananya dan dialokasikan untuk BLT (bantuan langsung tunai) warga DKI," ujar dia.

Maka itu, dia melanjutkan, DKI perlu memprioritaskan anggaran apalagi pendapatan daerah baru Rp 10,26 triliun hingga 8 Mei. Menurut Misbah, pemasukan ini hanya 10,02 persen dari target pendapatan DKI yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Pemerintah DKI memprediksikan pendapatan bakal merosot 53,65 persen dari target Rp 87,95 triliun menjadi Rp 47,18 triliun. Penurunan ini akibat wabah corona yang melanda Indonesia, khususnya Jakarta.

Sementara itu, pasien Covid-19 terus ada setiap harinya meski angkanya fluktuatif.
Kasus pasien positif terinfeksi virus corona di Jakarta pada 9 Mei 2020 bertambah 57 orang. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menyebut per hari ini 4.958 orang dinyatakan positif Covid-19. Sementara 767 orang sembuh dan 437 meninggal.

"2.312 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan, 1.442 orang melakukan self isolation di rumah," kata Widyastuti dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 Mei 2020.

Data per 8 Mei menunjukkan, pasien positif sebanyak 4.901 orang. Dalam rentang sehari, pasien yang sembuh bertambah empat dari 763 menjadi 767.

Begitu juga dengan angka kematian di Ibu Kota akibat terpapar virus asal Wuhan, Cina ini. Kemarin pasien yang meninggal 431 orang. Jumlahnya bertambah enam orang hari ini.

Widyastuti menambahkan, orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 mencapai 1.750 orang. Selanjutnya, 7.799 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan 6.355 pasien dalam pengawasan (PDP).

LANI DIANA | TAUFIQ SIDDIQ

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

12 jam lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

12 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya