ASEAN Tak Kendur di Tengah Virus Corona

Selasa, 21 April 2020 15:42 WIB

Petugas BTKL PP Batam mengoperasikan alat PCR untuk memeriksa swab pasien yang dikhawatirkan terpapar virus corona COVID-19. Alat itu bantuan yang diterima dari Pemerintah Singapura. (ANTARA/HO/Dok BTKL PP Batam)

TEMPO.CO, Jakarta - Ke-10 negara anggota ASEAN tetap meningkatkan kerja sama di tengah perjuangan menekan penyebaran virus corona atau COVID-19. Saat ini, tidak ada satu pun negara anggota ASEAN yang luput dari kasus virus corona.

Yuyun Wahyuningrum Wakil Indonesia untuk AICHR menjelaskan sebetulnya sejak Desember 2019 ASEAN telah mendiskusikan wabah virus corona yang mewabah pertama kali Kota Wuhan, Cina, pada akhir tahun lalu. Ketika itu, sudah mulai banyak pertemuan yang sifatnya online, seperti yang dilakukan di tingkat para Menteri Kesehatan anggota ASEAN.

Dalam pertemuan 14 April lalu, Yuyun menyebut ASEAN melakukan pendekatan community dan berkomitmen virus corona ini harus bisa dikendalikan.

“Kita harus mengendalikan penyebaran virus. Namun ada perbedaan karakteristik setiap negara dan jumlah populasi sehingga kebijakan lockdown dan social distancing itu terserah pada masing-masing negara anggota ASEAN. Yang penting, harus ada transparansi, baik itu transparansi dari pemerintah ke masyarakat dan transparansi dari pemerintah ke 10 negara ASEAN lainnya. Ini saya pertama kali melihat ada kata transparansi diulang berkali-kali,” kata Yuyun kepada Tempo, Senin malam, 20 April 2020.

Saat ini ASEAN sudah membentuk kerja sama untuk merespon wabah virus corona, hanya saja Yuyun belum bisa mendetailkan skema kerja sama tersebut. Dia hanya menekankan sudah ada kesepakatan dari semua negara anggota ASEAN untuk bersama-sama mengatasi masalah ekonomi dan sosial yang menjadi akibat dari COVID-19.

Advertising
Advertising

Sampai Senin 20 April 2020 Pemerintah Kamboja melalui laman Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi ada 122 kasus positif COVID-19. Sumber: dokumen KBRI Phnom Penh, Kamboja

Sedangkan Jose Antonio Morato Tavares. Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN dari Kementerian Luar Negeri RI menjelaskan ASEAN dipastikan meningkatkan kerja sama dalam menghadapi wabah COVID-19 ini. Kerja sama dilakukan melalui mekanisme-mekanisme ASEAN dan ASEAN +3.

“Termasuk kesiapan mengaktivasi mekanisme ASEAN+3 untuk menyasar sektor ekonomi - sosial yang terkena dampak COVID-19. Seperti The ASEAN+3 Emergency Rice Reserve (APTERR), The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) dan The Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM),” kata Jose.

Sebelumnya dalam pertemuan virtual pada 14 April 2020, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc yang juga memegang keketuaan ASEAN 2020, dinyatakan dalam deklarasi bersama bahwa ASEAN sangat khawatir dengan penyebaran virus corona (COVID-19).

Virus corona sudah dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020 sebagai pandemik. Virus ini berdampak negatif pada sektor sosial – ekonomi masyarakat.

“Kami menegaskan tekad dan komitmen kami untuk tetap bersatu dan bertindak bersama-sama dalam mengendalikan penyebaran virus corona, dimana saat yang sama mengatasi dampak krisis ini pada kehidupan masyarakat, sosial dan ekonomi,” demikian pernyataan bersama ASEAN dalam pertemuan 14 April lalu.

Diantara langkah yang diambil ASEAN dalam menekan penyebaran virus corona adalah bekerja sama dengan WHO, saling bertukar informasi penting dan membagi cara-cara terbaik dan efektif yang dilakukan anggota ASEAN dalam menangani COVID-19.

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

1 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

3 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

4 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

4 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

4 hari lalu

Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya