Timang-Timang Opsi Karantina Wilayah untuk Cegah Corona

Minggu, 29 Maret 2020 14:11 WIB

Sejumlah pembatas dipasang untuk menutup jalan ke arah Alun-alun Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat 27 Maret 2020. Sejak diberlakukan penutupan jalan masuk ke Alun-alun Kota Tegal dan pengalihan jalur di sejumlah jalan protokol untuk antisipasi penyebaran COVID-19 lima hari lalu, jalanan di pusat kota llengang dan penjualan sejumlah toko dan rumah makan diperkirakan menurun hingga 80 persen. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akhirnya melirik opsi karantina wilayah terkait semakin meluasnya penyebaran virus corona di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan peraturan pemerintah (PP) karantina wilayah. "Sekarang pemerintah ini sedang menyiapkan rancangan peraturan pemerintah untuk melaksanakan apa yang disebut karantina perwilayahan," kata Mahfud, Jumat, 27Maret 2020.

Menurut Mahfud, pemerintah pusat melihat dan menerima laporan dari pemerintah daerah yang mulai melakukan karantina wilayah berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Karantina Kesehatan. Namun kata dia, implementasi dari UU tersebut sendiri belum jelas sehingga harus diatur dalam PP.

Mahfud mengatakan PP akan mengatur tata cara dan syarat bagi pemerintah daerah yang ingin melakukan karantina wilayah. Misalnya, karantina wilayah harus diusulkan oleh ketua gugus tugas provinsi kepada ketua gugus tugas nasional. Ketua gugus tugas nasional kemudian berkoordinasi dengan menteri terkait. "Insya Allah dalam waktu dekat akan keluar peraturan itu agar ada keseragaman," ujar Mahfud.

Anggota Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, Saleh Partaonan Daulay mengatakan pemerintah perlu segera merampungkan PP tersebut. Ia juga menyinggung bahwa langkah karantina aliaslockdown ini juga sudah disarankan oleh para pakar dan guru besar.

"Dengan begitu kita bisa melangkah lebih maju dalam mengatasi virus corona yang semakin mengancam ini," kata Saleh, Ahad, 29 Maret 2020.

Advertising
Advertising

Hingga kemarin, tercatat ada 1.155 kasus positif di Indonesia, 102 orang meninggal dunia, dan 59 orang sembuh. Kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta, yakni 603 kasus positif, 43 orang sembuh, dan 62 orang meninggal.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menutup ibu kota. Dikutip dari Majalah Tempo edisi teranyar, Senin, 30 Maret 2020, ada empat skenario yakni fase pertama, yakni limited crowding; fase 2A, limited mobility; fase 2B, near zero mobility; dan fase 3, zero mobility.

Dalam paparan kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo ini, disebutkan bahwa Jakarta perlu menerapkan fase 2B. Pada tahap ini tak ada mobilitas antarnegara dan diberlakukan pembatasan ketat perpindahan antarkota.

Transportasi publik serta kendaraan pribadi pun dibatasi. Restoran dan warung makan hanya melayani pesan-antar atau bawa pulang. Hanya toko pangan dan apotek yang boleh beroperasi penuh. Sekolah ditutup, pekerja kantoran bekerja dari rumah, dan acara yang mengundang keramaian dilarang.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengaku telah menyiapkan sejumlah skenario. Jawa Barat menjadi provinsi kedua setelah Jakarta yang jumlah kasus positif coronanya tinggi. Ridwan Kamil mengatakan, Jawa Barat sudah menghitung jumlah bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak yaitu sekitar Rp 5 triliun.

Wali Kota Tegal Dedi Yon Supriyono mengklaim sudah memastikan ketersediaan bahan pangan untuk Kota Tegal menjelang pemberlakuan kebijakan isolasi wilayah. Pemerintah Kota Tegal akan mulai melakukan isolasi wilayah pada Senin, 30 Maret hingga Jumat, 30 Juli mendatang.

Dedi mengatakan sudah berkomunikasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) terkait ini. "Kami sudah komunikasi dengan Bulog, kami sudah mempersiapkan pangan hingga tiga sampai empat bulan," kata Dedi kemarin, Sabtu, 28 Maret 2020.

Hingga Kamis pekan lalu atau satu hari sebelum Mahfud menyatakan penyiapan PP, Doni Monardo masih mengatakan pembatasan interaksi sosial (social distancing) merupakan langkah terbaik saat ini. Jika karantina wilayah atau lockdown diterapkan, pemerintah mesti menanggung keperluan dasar seluruh warga, termasuk kebutuhan makan hewan peliharaan.

"Kalau ini terjadi, alangkah habis energi kita," kata Doni dikutip dari Majalah Tempo edisi Senin, 30 Maret 2020.

Kepolisian Daerah Metro Jaya pun bakal menggelar simulasi karantina di DKI Jakarta terkait upaya meminimalisir penyebaran virus corona. Rencana simulasi itu tertuang dalam surat telegram bernomor ST/414/III/OPS.2/2020 tertanggal 28 Maret 2020. Hal tersebut pun dibenarkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Argo Yuwono.

"Tapi itu baru akan dipaparkan dalam rapat koordinasi yang rencananya digelar besok, 30 Maret," ucap Argo saat dihubungi pada Ahad, 29 Maret 2020. Ia juga belum bisa mengatakan lebih jauh apakah simulasi itu juga akan dilakukan oleh Kepolisian Daerah lainnya.

Dalam TR itu, kepolisian bakal menutup jalan atau mengalihkan arus kendaraan yang akan keluar dan masuk ke Jakarta. Jalur yang akan ditutup pun merupakan jalur arteri dan jalur desa atau perkampungan atau jalur kecil.

"Juga penutupan jalan atau jalur tol yang keluar atau masuk ke Jakarta. Pengamanan dilaksanakan oleh personel Polda Metro Jaya bersama TNI dan Jasa Marga." demikian bunyi salah satu kutipan TR.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menyebut bahwa simulasi itu dilakukan sebagai persiapan jika nantinya karatina benar akan diterapkan oleh pemerintah.

"Jadi kami latihan simulasi situasi sekarang ini. Kami minta data di masing wilayah, kumpulkan, rapatkan dibikin pelatihan bersama. Jadi besok-besok apapun yang terjadi, sudah siap," ucap Yusri saat dikonfirmasi.

Berita terkait

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

18 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

47 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

48 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

53 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

54 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

17 Februari 2024

Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

Petugas karantina memperoleh informasi dari masyarakat bahwa akan ada penyelundupan satwa jenis burung ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya