Darurat Corona di Jakarta, Rapid Test di Episentrum Covid-19

Sabtu, 21 Maret 2020 20:03 WIB

Ilustrasi virus Corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Perang melawan virus corona di ibu kota telah memasuki babak baru. Untuk mempercepat deteksi dini terhadap orang dengan pemantauan atau ODP yang jumlahnya mencapai lebih dari seribu orang, pemerintah akan melakukan rapid test atau pemeriksaan cepat.

Presiden Joko Widodo menyatakan rapid test akan dilakukan dari rumah ke rumah. Petugas akan menelusuri orang-orang yang pernah kontak dengan pasien positif corona. "Untuk memperoleh indikasi awal apakah seseorang positif terinfeksi Covid-19 ataukah tidak," ujar Jokowi di Istana Negara, Jumat 20 Maret 2020.

Jokowi menunjuk Jakarta Selatan sebagai wilayah prioritas rapid test corona. Wilayah itu yang menunjukkan indikasi paling rawan terinfeksi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keterangan pers terkait penangangan virus Corona di Istana Bogor, Jawa Barat, Ahad, 15 Maret 2020. Jokowi meminta agar masyarakat Indonesia untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah guna mencegah penularan virus Corona. ANTARA/Sigid Kurniawan

Jakarta Selatan merupakan titik awal penyebaran Covid-19 yang terdeteksi di Indonesia. Penularan perintis teridentifikasi dari sebuah rumah makan di Kemang, Jakarta Selatan, pada 14 Februari lalu. Pada 11 Maret lalu, pemerintah DKI menyatakan Jakarta Selatan sebagai hotspot karena menjadi tempat tinggal 12 pasien corona.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Selatan Muhammad Helmi mengatakan pelaksanaan rapid test akan menyasar sejumlah wilayah yang ada di Jakarta Selatan. "Ada beberapa wilayah di Jakarta Selatan, di antaranya ada di Pancoran," kata Helmi.

Helmi menjelaskan, tes cepat menargetkan orang yang berstatus dalam pengawasan (ODP) yang memiliki riwayat melakukan kontak dengan kasus positif. Pada saat ini, orang berstatus ODP tidak diisolasi di rumah sakit, melainkan hanya diminta untuk karantina diri di rumah.

<!--more-->

Menurut Helmi, tes cepat COVID-19 ini dilakukan untuk mengetahui status COVID-19 para ODP mengingat mereka yang ada di Jakarta Selatan belum semuanya menjalani tes Corona.

"Yang ODP ini kan belum diperiksa semuanya, tadi kita periksa pakai itu (rapid test) supaya mereka juga tenang," katanya.

Tes yang dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari tiap-tiap ODP yang jadi target pemeriksaan. Selain itu, petugas juga melakukan pelacakan ('tracking') dengan siapa saja para ODP tersebut yang pernah kontak setelah berkontak dengan kasus positif.

"Misal A dirawat, nah dia ketemu siapa saja sebelum dirawat. Nah teman-temannya itu kita tes," jelasnya.

Petugas PMI Jakarta Timur saat melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada tempat duduk pengunjung di LP Cipinang Kelas I, Cipinang, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. PMI Jakarta Timur menyemprotkan cairan disinfektan di LP Cipinang Kelas I guna mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19) yang telah menyebabkan 308 pasien positif, 25 meninggal, dan 15 sembuh. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Saat ini, korban virus corona telah menyebar di hampir semua sudut Ibu Kota. Orang yang positif terjangkit Covid-19 di Jakarta mencapai 224 orang atau 60 persen dari 369 pasien se-Indonesia. Dari 244 orang positif corona di Ibu Kota, 29 di antaranya berdomisili di Jakarta Selatan.

Berdasarkan data terbaru, jumlah ODP di Jakarta mencapai 1.147 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 503 orang. Secara akumulasi, jumlah ODP dan PDP Jakarta Selatan menempati posisi teratas, dengan 344 kasus. Sisanya adalah Jakarta Pusat 197 orang, Jakarta Timur 206 orang, Jakarta Utara 217 orang, Jakarta Barat 167 orang, luar DKI Jakarta 228 orang, dan tidak diketahui 304 orang.

Lonjakan pasien positif corona di Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan saat ini ibu kota menjadi episentrum penularan corona.

<!--more-->

"Jakarta ini sekarang epicenter, di tempat ini sudah kejadiannya sudah masif," ujar Anies di Balai Kota Jakarta Pusat, Kamis 19 Maret 2020.

Anies mengatakan tren kasus Covid-19 di Jakarta naik signifikan dalam waktu 18 hari. Dari 2 kasus positif corona naik drastis menjadi ratusan kasus positif.

Untuk memantau penyebaran corona di ibu kota, Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan telah menerima 520 test kit dari pemerintah pusat.
Namun tes tersebut bukan bertujuan untuk memastikan apakah seseorang terjangkit covid-19 atau tidak. "Ini bukan sebagai penetapan diagnosa, tapi sebagai bagian surveillance ke lapangan," tutur dia.

Dokter memeriksa suhu tubuh warga di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Selasa 3 Maret 2020. Menurut Kepala Instalasi Promosi Kesehatan RSPI Sulianti Saroso Tiursani Idawati, pos yang dibuka 24 jam gratis dan mulai dibuka pada minggu ketiga Januari itu mengalami peningkatan empat kali lipat pascapresiden mengumumkan dua orang positif Corona di Indonesia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Herawati Sudoyo, Wakil Kepala Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute, juga mengatakan metode tes cepat baru dikembangkan. “Belum ada yang memiliki sensitivitas dan spesifikasi tinggi," ujar dia.

Orang yang dinyatakan positif dalam rapid test corona pun tetap harus menjalani tes seka atau swab. "Yang negatif belum tentu aman."

FRISKI RIANA | ADAM PRIRESA | ANTARA

Berita terkait

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

45 menit lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

1 jam lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

2 jam lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

2 jam lalu

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

Presiden Jokowi akan menerima kunjungan CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, bahas investasi Rp14 triliun.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

3 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

3 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

5 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

5 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya