Asal Muasal Ide Kemenpar Gandeng Influencer sebagai Mitra Resmi
Reporter
Andi Ibnu
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 27 Februari 2020 17:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja sama dengan influencer menjadi kebijakan baru pemerintah untuk mengatasi promosi wisata darurat penanggulangan dampak virus korona. Di era digital, influenser memang dituntut piawai membuat konten audio visual untuk memiliki pengaruh di media sosial.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbianto menilai program promosi bermitra dengan influencer jadi salah satu cara cepat meningkatkan awareness wisatawan dunia terhadap Indonesia.
Meski begitu, dia mengatakan lembaganya bakal melakukan seleksi sebelum benar-benar menunjuk seorang influencer pariwisata menjadi mitra resmi negara. “Kami cari dulu berdasarkan negaranya, masa mau pengaruhi market Amerika Serikat tapi pakai yang dari Indonesia,” kata Wishnutama, Rabu 26 Februari 2020.
Menurutnya, menggunakan influencer dalam berpromosi pariwisata nasional sudah disetujui oleh pengelola anggaran negara. Wishnutama, dalam beberapa kesempatan terpisah juga mengatakan promosi di media digital termasuk menggaet pembuat konten di kanal Youtube (Youtuber) ataupun pembuat konton multi kanal atau influencer sudah dilakukan sejak dirinya menjabat menteri November lalu dengan disokong anggaran Rp 4,3 triliun untuk tahun 2020.
Menggaet Influencer, kata Wishnutama, perlu dicoba lantaran memiliki pengaruh dan ikatan yang kuat terhadap para pengikutnya. Walhasil, jika satu influencer memiliki 1 juta pengikut di kanal youtubenya, artinya ada 1 juta pasar potensial yang mengikuti si pemengaruh tersebut. “Tapi untuk pastinya, masih kami hitung-hitung costnya, mungkin 10 persennya saja,” kata Wishnutama.
Selain itu, dia membantah jika alokasi promosi lewat tokoh pemengaruh sebesar Rp 75 miliar. Angka tersebut, ujar Wishnutama, merupakan paket besar insentif yang ditugaskan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam kebijakan insentif promosi pariwisata. Wishnutama mengatakan total duit tersebut juga termasuk insentif memberi diskon agen travel, hingga promosi di kanal konvensional seperti media massa.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan teknis penggunaan alokasi Rp 75 miliar akan dipimpin dan diumumkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Meski begitu, Airlangga sedikit memberi bocoran, jika setiap influencer yang bisa mendatangkan turis bakal mendapat komisi US$ 50 per kedatangan turis. “Bukan untuk bayar influencer saja, tapi juga diskon pelaku usaha seperti maskapai yang digunakan,” ujar Airlangga.
Hal ini diungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah mengikuti rapat terbatas antisipasi penyebaran virus corona terhadap perekonomian Indonesia bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
<!--more-->
Airlangga menjelaskan anggaran Rp 72 miliar itu bagian dari insentif untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp 298,5 miliar. Rinciannya untuk subsidi diskon tiket pesawat Rp 98,5 miliar, anggaran promosi Rp 103 miliar, kegiatan kepariwisataan sebesar Rp 25 miliar, hingga menggunakan jasa pemengaruh.
Tak hanya di tingkat pemerintah pusat, menggunakan jasa influencer juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak lama. Dalam pembahasan rancangan RAPBD 2020 Oktober lalu, pemerintah provinsi bahkan mengalokasikan dana khusus sebesar Rp 5 miliar untuk bermitra dengan influencer mempromosikan wisata Jakarta.
Namun, item alokasi tersebut dilebur ke pos promosi secara umum lantaran menimbulkan polemik di parlemen daerah yang menilai angka Rp 5 miliar terlalu besar hanya untuk menyewa lima influencer
Peneliti Center for Innovation Policy and Governance (CIPG) Rinaldi Camil menilai penggunaan influencer dalam rangka promosi wisata di Indonesia belum tentu berpengaruh terhadap peningkatan industri pariwisata kelak. "Artinya siapa influencer yang digunakan, bagaimana kontennya, siapa target yang disasar. Strategi lanjutannya ya tetap paling penting bagaimana mereka bisa dan mau datang," ujarnya.
Melansir daftar kegiatan Kementerian Pariwasata, kementerian telah mengadakan acara tema "Influencer Gathering" di Hotel Novotel Tahlia Jeddah, pada 24 Februari 2020. Acara dihadiri sekitar 40 influencer Arab Saudi, yang tergabung di beberapa grup pelancong di Arab Saudi. “Tapi harus diakui promosi influencer cuma bisa meningkatkan awareness, diskon harga tiket dan agen perjalan jadi kuncinya,” ujar dia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bakal ada diskon harga pesawat dan biro perjalanan dengan rataan potongan 50 persen. Pemerintah, kata dia, sudah menyiapkan anggaran hampir menyentuh Rp 1 triliun sebagai insentif agar maskapai dan biro perjalanan bisa memangkas ongkos produksinya. Duit tersebut antara lain berasal dari APBN Rp 500 miliar, diskon harga avtur Rp 500 miliar dari Pertamina, hingga diskon jasa kebandarudaraan dan kenavigasian dari Angkasa Pura dan Air Nav senilai Rp 100 miliar.
<!--more-->
Budi mengatakan diskon bakal berlaku efektif 1 Maret mendatang. Program ini, katanya, bakal berlangsung dalam termin tiga bulan mendatang. “Nanti kami evaluasi, kalau dampak Korona mereda dan pariwasata dunia pulih, program kami kembalikan ke normal lagi,” kata Budi.
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menyambut baik langkah pemerintah pusat yang juga berencana menghapus sementara pajak hotel dan restoran akibat dampak wabah virus Corona. Pemda, katanya, masih menunggu aturan turunan dari pusat ihwal kebijakan ini. “Sekarang memang lesu sekali, semua penerbangan, sektor pariwisata global juga terganggu karena Corona,” ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo.
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Maulana Yusran mengatakan perlu ada promosi yang berkelanjutan untuk menggairahkan pariwisata Indonesia. Menurutnya perlu ada badan sendiri seperti Badan Promosi Pariwisata yang dulu sempat berjalan yang bisa merangkul semua pihak. “Pariwisata juga berkembang terus, MICE misalnya punya potensi, tapi kami pelaku yang harus jait itu semua tanpa peran pemerintah,” katanya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | FRISKI RIANA | EGI ADYATAMA | CAESAR AKBAR