Timang-Timang Pemulangan WNI Eks ISIS

Minggu, 9 Februari 2020 15:32 WIB

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Najahan Musyafaksepakat dengan pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menolak rencana pemulanganWNI eks ISIS ke Indonesia.

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemulangan WNI Eks ISIS itu sampai di telinga Aleeyah Mujahid, bukan nama sebenarnya, yang berada di kamp pengungsian di Rojava. “Bertahun-tahun saya berdoa agar bisa keluar dari sini,” kata Aleeyah lewat unggahan di Instagram miliknya. Tempo diperkenan mengutip status tersebut.

Aleeyah masuk wilayah kekuasaan ISIS di Suriah pada 2016. Wanita 25 tahun itu hijrah dari Jakarta ke Suriah untuk mencari keselamatan agama. Namun, impiannya tinggal di sebuah negara di bawah naungan khilafah ‘ala minhaj annubuwwah dibayar kekecewaan oleh ISIS.

Sejak akhir 2017, Aleeyah dan anaknya yang baru berusia 2 tahun menghuni kamp pengungsian di Rojava, Suriah. Menghabiskan waktu lebih dari dua tahun di sana, Aleeyah mengaku doanya tak lagi spesifik minta pulang ke tanah air. Tetapi minta keluar dari wilayah pengungsian ke tempat yang lebih baik. “Kalau jawabannya pulang ke Indonesia, alhamdulillah,” katanya.

Kabar pemerintah akan memulangkan ratusan eks ISIS asal Indonesia di Suriah pertama kali disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi. Ia menyebut ada pertimbangan kemanusiaan dalam wacana itu. Belakangan, Fachrul meralat ucapannya dan mengatakan hal tersebut belum diputuskan.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah mesti hati-hati dalam urusan ini. Ia juga menyampaikan akan mengkaji secara detail bersama-sama dengan kementerian terkait. "Pemerintah kan harus semuanya lewat perhitungan, kalkulasi, plus minusnya, semua dihitung secara detail," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2020.

Advertising
Advertising

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pemerintah tidak akan memulangkan satu pun WNI eks simpatisan ISIS sebelum tim khusus yang dipimpin Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius menyelesaikan kajiannya.

Tim ini akan membuat dua draf, yang masing-masing berisi keputusan pemulangan dan keputusan untuk tak memulangkan terduga teroris lintas negara atau foreign terrorist fighters (FTF). Jika dipulangkan, draf itu juga harus berisi alasan apa yang bisa diterima, bagaimana proses deradikalisasi, hingga bagaimana penetapan statusnya. Jika tak dipulangkan, draf juga harus mencakup bagaimana resiko terhadap hubungan dengan negara lain serta posisi mereka.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengatakan tim yang dipimpinnya sedang melakukan tahap verifikasi atas informasi 600 WNI eks ISIS. Informasi itu ia dapat dari sharing information dengan intelijen dan badan internasional. “Ini masih kita verifikasi jumlahnya 600 ada di 3 kamp, yaitu Al Hawl, Al Roj, dan Ayn Issa,” kata Suhardi.

Kebijakan memulangkan ratusan WNI eks ISIS ke tanah air dinilai menjadi pilihan yang bijak sekaligus menantang untuk pemerintah. “Bijak karena di sini ada tanggung jawab negara untuk melindungi warga negaranya,” kata peneliti Habibie Center, Nurina Vidya Hutagalung, kepada Tempo, Jumat, 7 Februari 2020.

Vidya mengatakan, dari sisi kemanusiaan, semua pihak perlu melihat kondisi kehidupan perempuan dan anak di kamp pengungsian yang sudah berlangsung berbulan-bulan lamanya dan sangat tidak laik. Apabila mereka dipulangkan, Indonesia sebagai entitas negara telah memenuhi tanggung jawab untuk melindungi warga negaranya.

Adapun tantangannya, kata Vidya, pemerintah harus mempersiapkan banyak hal. Misalnya infrastruktur untuk fasilitas penampungan dan penilaian atau assessment yang mencakup kadar radikalisme, kesehatan, dan psikologis untuk membawa 600 WNI eks ISIS itu kembali ke Indonesia.

Pemerintah juga harus mempersiapkan program deradikalisasi dan konseling yang lebih terstruktur, termasuk mempersiapkan para konselor yang dilatih khusus menangani mereka. Vidya menyampaikan, program khusus juga harus dibuat untuk menangani mereka yang masih remaja dan anak-anak. Deradikalisasi juga harus melibatkan seluruh pihak terkait agar potensi terbentuk jaringan baru dapat dicegah.

Kemudian, kesiapan koordinasi yang lebih terstruktur antara BNPT dan kementerian terkait pun harus dibuat dan diawasi pelaksanaannya dengan baik. Untuk WNI eks ISIS yang diduga melanggar hukum, Vidya menyarankan pemerintah untuk memastikan proses hukum yang adil dan tidak berlama-lama. “Proses hukum ini harus dilakukan sangat hati-hati,” katanya.

Selain itu, pemerintah harus mampu meyakinkan masyarakat dengan memberikan penjelasan yang benar mengenai pemulangan ini. Vidya menyarankan agar pemerintah melakukan komunikasi publik yang cermat untuk meredam keresahan masyarakat. Pemulangan yang terstruktur ini justru bisa menguntungkan pemerintah untuk mendata mereka, memudahkan pengawasan dan pemantauan di kemudian hari.

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

6 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

7 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

13 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

17 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

18 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

22 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

27 hari lalu

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

27 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

27 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

28 hari lalu

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

Israel mewaspadai serangan balasan dari Iran usai terbunuhnya dua jenderal dari Garda Revolusi.

Baca Selengkapnya