Anies Baswedan Rombak Ulang Jalur Formula E

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 7 Februari 2020 17:16 WIB

Anies Baswedan meninjau balap mobil Formula E di di Brooklyn, Amerika Serikat. Instagram/@aniesbaswedan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Anies Baswedan pasrah saat mayoritas anggota Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka memintanya tak menggelar ajang balapan mobil listrik di kawasan Monas. Mereka beralasan, Monas adalah kawasan cagar budaya.

"Keputusan itu kami hormati dan kami percaya Insya Allah banyak hikmahnya," kata Anies di Balai Kota DKI, Kamis, 6 Februari 2020.

Rapat Komisi Pengarah itu berlangsung pada Rabu, 5 Februari 2020 di Kementerian Sekretaris Negara. Rapat ini sedianya membahas soal revitalisasi Monas yang belakangan menuai kontroversi. Pihak Istana meminta Anies menjelaskan proyek revitalisasi Monas yang kini dihentikan sementara itu.

Rapat itu kemudian menyerempet soal Formula E yang sudah sejak tahun lalu direncanakan akan melintasi kawasan Monas dan Jalan Medan Merdeka. Anies mengatakan ada beragam pendapat dalam rapat itu. "Sebaiknya jangan saya yang menceritakan percakapan (yang menolak) di dalam. Karena alasannya beda-beda tiap pribadi," ujarnya.

Anies yang menjadi sekretaris Komisi Pengarah memberikan alasannya ingin memanfaatkan Monas sebagai lintasan.

Advertising
Advertising

Mayoritas peserta rupanya tetap tak setuju penggunaan kawasan Monas sebagai lintasan balap Formula E. "Begitu tidak dianjurkan di Monas, ya sudah kami akan cari yang baru," ujarnya.

Anies mengaku malam itu juga mengontak pengelola Formula E dan organisasi
pembalap motor internasional untuk mengubah rute.

Anies juga segera mendatangkan tim ahli dari FIA Formula E untuk mencari rute baru. Tim ahli langsung mendarat pada Kamis sore, setelah sehari keputusan larangan penggunaan Monas sebagai sirkuit, keluar.

"Tim rute datang (Kamis) sore ini. Mereka bakal mendarat jam setengah enam sore ini kemudian, langsung melihat beberapa tempat," kata Anies.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto mengatakan telah mempersiapkan lokasi lain untuk mengganti rute awal yang melintasi Monas. Awalnya, Jakpro sebagai Organizing Committee Formula E Jakarta memilih Monas karena menganggap tugu itu sebagai ikon ibu kota dan negara. "Kami akan cari lokasi lain yang ikonik seperti Monas," ujarnya.

Lokasi baru tersebut nantinya bakal diumumkan setelah dibahas dan disetujui Formula E Operation dan Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E. Jakpro berharap pada perhelatan balap di tahun mendatang, pemerintah pusat mengizinkan Monas dijadikan lintasan balap mobil tersebut.

Pemerintah DKI melalui Jakpro, kata dia, telah menandatangani kontrak selama 5 tahun untuk penyelenggaraan Jakarta E-Prix. Gubernur Provinsi DKI Anies Baswedan bersama COO FEO, Alberto Longo, pada September tahun lalu menyatakan bahwa kontrak awal Jakarta E-Prix akan berdurasi lima musim kejuaraan, yang akan berakhir pada 2024. "Sekarang kami tengah mendalami rute alternatif yang terbaik," ujarnya.

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI menjadi partai yang vokal menolak dan mengkritisi penyelenggaraan Formula E di ibu kota. Anggota Komisi D dari Fraksi PSI DKI Justin Adrian menilai penyelenggaraan Formula E yang menelan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun, membuang-buang uang rakyat.

Menurut dia, anggaran jumbo balap mobil listrik itu lebih baik dimanfaatkan untuk penanggulangan banjir di ibu kota. “Awal tahun baru 2020 Jakarta mengalami banjir besar, padahal cuma hujan sehari. Seharusnya antisipasi banjir menjadi prioritas utama Pemprov DKI, bukan Formula E,” ujarnya.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan DKI mesti menerima event tersebut karena bakal membawa nama ibu kota mendunia. Apalagi, dalam event tersebut DKI hanya diberikan satu tanggal per tahun selama lima tahun kontrak penyelenggaraan.

Menurut Edi, penyelenggaraan Formula E di ibu kota juga bakal secara otomatis mendorong perekonomian. Sebab, penyelenggaraan balap mobil tersebut bakal berlangsung selama lima tahun. "Memang manfaatnya tidak bisa langsung dirasakan di tahun pertama penyelenggaraan," ujarnya.

Sementara, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Syarif menyesalkan keputusan Kementerian Sekretariat Negara yang melarang penggunaan kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, sebagai lintasan balap mobil Formula E. "Cukup disesalkan keputusan itu," kata Syarif.

Syarif berharap Komisi Pengarah yang diketuai Menteri Sekretaris Negara mau meninjau ulang larangan tersebut. Sebab, menurut Syarif, penyelenggaraan balap mobil listrik itu bakal lebih menguntungkan jika melewati Monas. Sebab, Monas bakal lebih dikenal oleh dunia begitu dilintasi balap Formula E itu. "Itu akan jadi promosi dan simbol Monas bakal disorot," ujarnya.

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

5 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

5 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

5 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

5 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya