Merespons Banjir Jakarta Dengan Pengeras Suara

Reporter

Tempo.co

Jumat, 17 Januari 2020 15:46 WIB

Sejumlah mobil terendam banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu 1 Januari 2020. Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta membuat sejumlah wilayah di Ibu Kota terendam banjir. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

<!--more-->

Mendengar rencana Pemprov itu, kritik pun datang dari anggota dewan Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya. Ia menyebut penggunaan pengeras suara pada sistem peringatan dini banjir merupakan langkah mundur. “Saya melihat sistem ini mirip seperti yang digunakan pada era Perang Dunia II. Seharusnya Jakarta bisa memiliki sistem peringatan yang lebih modern,” ujar William.

Gubernur Anies nampak setengah hati saat menyampaikan ide menggunakan pengeras suara di sistem peringatan dini. Sebab, nyatanya dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI Jakarta 2020, Pemprov sudah mencantumkan pengadaan enam unit Disaster Warning System (DWS) senilai Rp 4,03 miliar di e-budgeting.

Rupanya, DWS bukan sembarang pengeras suara atau toa. Dari situs apbd.dki.go.id DWS merupakan rangkaian perangkat teknologi yang nama-namanya asing bagi telinga awam.

Enam unit DWS terdiri dari Stasiun Ekspansi Peringatan Dini Bencana Transmisi Vhf Radio yang dihargai Rp 3,1 miliar, enam set pole DWS senilai Rp 353 juta, enam set modifikasi software telementary dan Warning Console dengan Amplifier 100W seharga Rp 416 juta.

Lalu ada enam set Coaxial arrester DWS senilai Rp 14.124.172, enam set Horn speaker 30 W yang dibanderol Rp 7.062.086, enam set Storage battery 20 Ah, 24V senilai Rp 70.618.918, dan enam set elemen antena seharga Rp 90.392.564.

Penampakan Disaster Warning Sistem (DWS) alat peringatan dini banjir BPBD DKI. Foto: Istemewa

Kepala Pusat Data dan Komunikasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI, Muhamad Insyaf, menjelaskan cara kerja alat peringatan dini bencana yang rupanya sudah dimiliki Pemprov sejak tahun lalu. Menurut dia, DWS merupakan pengeras suara atau toa jarak jauh. Setiap alat terdiri dari empat pengeras suara yang dipasang di satu tiang mengarah ke empat arah mata angin. Suaranya bisa terdengar hingga radius 300 meter.

Insyaf menyebut DWS terkoneksi dengan sistem peringatan dini. Saat tinggi muka air mencapai siaga III di pintu air kawasan Jakarta, DWS secara otomatis akan mengeluarkan suara atau sirine sebagai peringatan kepada warga. "Berbunyi saat pintu air siaga III, bersamaan dengan peringatan dini yang dikirimkan SMS blast dan WhatsApp grup kelurahan-kelurahan," ujarnya.

Rencananya enam unit DWS akan dipasang di kelurahan rawan banjir di Bukit Duri, Kebon Baru, Kendang Kali Angke, Cengkareng Barat, Rawa Terate dan Marunda. Sementara 14 DWS yang sudah dimiliki Pemprov sebelumnya sudah tersebar di 14 titik, salah satunya ialah Pengadegan, Cilandak Timur, Pejaten Timur, Rawa Buaya, Kapuk, dan Kembangan Utara.

Berita terkait

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

2 jam lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

7 jam lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

18 jam lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

19 jam lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

1 hari lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

1 hari lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

1 hari lalu

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

Banjir mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas umum serta tanah longsor menutupi badan jalan lintas nasional.

Baca Selengkapnya

TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

1 hari lalu

TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

TNI AL membantu pencarian dan penyelamatan korban bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar, Tim SAR Masih Cari 17 Korban Hilang

1 hari lalu

Banjir Sumbar, Tim SAR Masih Cari 17 Korban Hilang

Kantor Basarnas Padang masih melakukan pencarian terhadap 17 orang korban banjir bandang di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang

2 hari lalu

Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Sumatra Barat Bertambah Jadi 37 Orang

banjir bandang itu juga menyebabkan ruas jalan terputus.

Baca Selengkapnya