Veto Para Menteri Koordinator, Kebijakan Lepas Tangan Jokowi?

Reporter

Friski Riana

Minggu, 27 Oktober 2019 13:01 WIB

Ekspresi Menkopolhukam Mahfud MD saat bersalaman dengan Presiden Joko Widodo di sela Kabinet Indonesia Maju periode Tahun 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - "Tidak ada visi misi menteri. Yang ada adalah visi misi presiden dan wakil presiden" menjadi arahan pertama Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada menteri Kabinet Indonesia Maju saat memimpin sidang kabinet paripurna pertamanya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019.

Jokowi meminta para menteri di kabinet jilid II mencatat arahan pertamanya. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pada lima tahun periode pertama pemerintahannya, sejumlah menteri yang belum paham mengenai payung hukum keputusan rapat. "Kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi."

Selain itu, Jokowi juga mengatakan kerja kabinet merupakan kerja tim yang dikoordinasikan para menteri koordinator. Mantan Wali Kota Solo itu tak mau ada lagi menterinya yang bekerja sektoral dan sendiri-sendiri. Pasalnya, kata dia, ada menteri yang tidak pernah menghadiri undangan rapat menko. "Ada yang seperti ini. Saya juga baru dengar. Bagaimana kita bisa mengkonsolidasi, koordinasi, diundang rapat oleh menko tidak pernah hadir? Hal seperti ini yang harus saya garis bawahi. Sekali lagi, kerja tim."

Agar kejadian serupa tak terulang di kabinet baru, Jokowi memberi kewenangan pada keempat menteri koordinatornya. Yaitu memveto kebijakan menteri yang dianggap bertentangan dengan visi presiden dan bentrok dengan kebijakan menteri lain yang sejajar.

Kebijakan para menteri yang bisa dibatalkan, kata Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, salah satunya adalah peraturan menteri. Menurut dia, para menko nantinya bisa langsung menggunakan hak vetonya kepada menteri yang membuat kebijakan yang bertentangan itu tanpa melapor kepada presiden. Jika masih ada keraguan, para menko bisa melapor dan berkonsultasi. "Kalau sudah gamblang, masa apa-apa mau lapor," kata Mahfud.<!--more-->

Advertising
Advertising

Rencana Jokowi memberikan hak veto kepada para menko ditanggapi dingin oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin. Ia menilai ada motif politik di balik kebijakan itu. "Bisa saja ini motif kalau Presiden cuci tangan kalau ada hal yang salah tak mau disalahkan. Sepertinya arahnya ke situ," kata Ujang saat dihubungi Tempo, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Ujang menuturkan, tugas para menko sifatnya koordinatif dan tak seharusnya diberikan hak veto. Sebab, menteri-menteri dalam koordinasi memiliki kebijakan yang sama dengan semua menteri, termasuk dengan menko. Sehingga, para menteri bisa langsung ke presiden, bukan kepada menko.

Kebijakan lepas tangan, kata akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia ini juga pernah dilakukan Jokowi saat membubarkan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI. "Seolah-olah yang disalahkan Menko Polhukam, bukan Presiden. Ini akan lebih dikeraskan lagi," kata dia.

Selain itu, Ujang juga melihat karena Jokowi sudah tidak bisa mencalonkan di pemilihan presiden mendatang, maka menteri koordinator yang menjadi tameng menghadapi kemarahan masyarakat atas kebijakan pemerintah. Misalnya, tentang masyarakat ingin Perpu KPK, yang hingga hari ini belum dikeluarkan. “Ada indikasi tidak dikeluarkan. Kalau masyarakat marah, yang jadi tameng Menko Polhukamnya. Ini sepertinya arahnya ke situ."

Berita terkait

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

17 menit lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

45 menit lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

5 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

15 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

15 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

18 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

19 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

19 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

20 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya