Ditekan Unjuk Rasa, Presiden Mesir Melawan

Selasa, 8 Oktober 2019 21:33 WIB

Para pengunjuk rasa di Kairo tengah pada hari Jumat, 20 September 2019. Banyak di antara mereka masih muda, pria kelas pekerja. [Abdallah Dalsh / Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Mesir kembali diguncang gelombang unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa pertama meletup pada Jumat, 20 September 2019, menuntut agar Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengundurkan diri.

Unjuk rasa ini awalnya dipicu oleh video pengakuan Mohamed Ali, pengusaha dan aktor asal Mesir yang sekarang hidup mengasingkan diri di Spanyol. Ali menuding Presiden Sisi melakukan tindak kejahatan korupsi.
Ali pun menyerukan masyarakat Mesir agar turun ke jalan menuntut agar Sisi dicopot dari jabatannya. Presiden Sisi membantah tuduhan korupsi tersebut.

Mohamed Ali, membuka borok pemerintah Mesir melalui media sosial. Sumber: Screengrab/Al Jazeera

Unjuk rasa pada 20 September kemudian terjadi lagi sepekan kemudian. Sekarang, sejumlah orang tua di Mesir mulai melarang anak-anak mereka keluar rumah saban Jumat karena meski anak-anak tidak ikut berunjuk rasa, mereka bisa berisiko ditahan aparat.

Dikutip dari independent.co.uk, pemerintah Mesir serius menindak para pengunjuk rasa. Beberapa demonstran mengaku ponsel mereka disita dan dipaksa menghapus akun media sosial mereka.

Advertising
Advertising

Otoritas berwenang Mesir diperkirakan telah menahan lebih dari tiga ribu demonstran sejak unjuk rasa pertama meletup. Mereka yang ditahan diantaranya para pengunjuk rasa, aktivis berpengaruh, wartawan dan politikus. Dalam aksi protesnya mereka melawan Presiden Sisi yang dituding represi, korupsi dan membuat ekonomi Mesir semakin tertatih.

Unjuk rasa pada 20 September 2019 adalah aksi protes pertama di pemerintahan Sisi. Situs nytimes.com pada 4 Oktober 2019 menulis, pada pekan ini pemerintah Mesir akan menarik subsidi bahan-bahan pokok, seperti beras dan pasta. Subsidi itu selama ini untuk membantu sekitar 1,8 juta masyarakat miskin Mesir yang tak mampu membeli bahan pangan karena harga yang tak terjangkau.

"Saya secara pribadi memantau segala prosedur ini. Saya memastikan kepada Anda, pemerintah benar-benar berkomitmen mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk hak-hak masyarakat, khususnya kalangan bawah," kata Presiden Sisi.

Menurut Amy Hawthorne, analis dari Mesir bidang projek demokrasi Timur Tengah, langkah yang dilakukan Presiden Sisi itu dinilai belum cukup. Masyarakat masih memperlihatkan ketidak sukaan terhadap pemerintah.

"Sejumlah langkah kecil yang dibuat oleh pemerintah masih jauh dari upaya memperbaiki situasi," kata Hawthorne.

Hawthorne mengatakan tanpa reformasi yang substantif Presiden Sisi kemungkinan tidak akan mampu menjaga stabilitas. Dia pun berterima kasih pada Ali yang telah menjadi pembocor, dimana Ali menggambarkan tindak korupsi yang dilakukan Presiden Sisi dan kemunafikannya hingga menyulut kemarahan demonstran.

Tindak korupsi bukan hanya menyoroti Presiden Sisi, namun juga lingkaran dalamnya. Sadar posisinya mulai dipepet gelombang unjuk rasa, Presiden Sisi pun memperketat pengamanan.

Pada unjuk rasa, Jumat, 4 Oktober 2019, pasukan keamanan Mesir menutup jantung kota Kairo dan dengan cepat membubarkan demonstran. Di bawah pemerintahan Sisi, unjuk rasa dilarang. Penahanan terhadap lebih dari 3 ribu demonstran pun saat ini menjadi sorotan.

"Mereka yang ditahan sebagian besar bukan pelaku politik aktif, namun dicokok dari pinggir-pinggir jalan," kata Ragia Omran, pengacara HAM.

Mohamed Saeed, pengacara dari Komisi Kebebasan dan HAM Mesir mengatakan mereka yang ditahan dikenai tuntutan telah melakukan unjuk rasa tanpa izin, menyebarkan berita bohong dan bergabung mendanai sebuah organisasi ilegal.

Sulit memproyeksi apakah penahanan ribuan orang ini bisa benar-benar meredakan ketegangan di Mesir. Kelanggengan masa jabatan Presiden Sisi pun masih samar-samar.

Berita terkait

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

1 hari lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

3 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya