Saat Jakarta dan Sekitarnya Ditinggal Warganya Mudik
Reporter
Tempo.co
Editor
Zacharias Wuragil
Sabtu, 1 Juni 2019 15:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu kendaraan telah meninggalkan Jakarta dan sekitarnya dalam arus mudik Lebaran 2019 hingga Sabtu ini, 1 Juni 2019. Jakarta dan juga kota-kota penyangga mendadak lengang di sebagian wilayahnya.
Baca:
DKI Sediakan Penitipan Kendaraan Ditinggal Mudik, Sepi Peminat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menginteruksikan seluruh RT dan RW untuk menggiatkan kembali sistem keamanan lingkungan atau siskamling mencegah kriminalitas yang ingin memanfaatkan situasi lengang tersebut. Anies juga meminta warganya proaktif menjaga keamanan, mempererat silaturahmi, dan mencegah bencana kebakaran.
"Aktifkan siskamling selama musim libur lebaran," katanya saat ditemui di kawasan Monas Jakarta Pusat, Kamis 30 Mei 2019.
Untuk memastikan keamanan dan bentuk layanan kepada masyarakat yang mudik, Anies juga telah menginstruksikan kantor-kantor kelurahan dan kecamatan menyediakan diri sebagai tempat penitipan gratis kendaraan warga yang ditinggal mudik. Perintah ini seperti yang diungkap Camat Pasar Minggu Agus Irwanto.
Di Pasar Minggu, Agus menyatakan, kantor kecamatan dan seluruh tujuh kantor kelurahan siap menerima titipan kendaraan milik warga yang mudik. Mereka sanggung menampung puluhan mobil dan ratusan sepeda motor.
"Bahkan kalau kelurahan dan kecamatan sampai penuh kami siapkan 10 sekolah di sekitar Pasar Minggu untuk menampung kendaraan yang dititipkan warga," ujarnya, Sabtu 1 Juni 2019.
Baca:
Pasca Kerusuhan 22 Mei, Begini Pulihnya Sarinah dan Tembok McD
Sayang, Kepala Sub Bagian Umum Kecamatan Pasar Minggu, Yanna, menuturkan belum ada yang menitipkan kendaraannya di kecamatan atau kelurahan. Padahal, dia mengaku, kebijakan penitipan kendaraan telah diinformasikan kepada masyarakat.
"Tapi sejak dua tahun lalu ada kebijakan ini juga tidak ada yang menitipkan parkir di kelurahan maupun kecamatan Pasar Minggu," ujarnya.
<!--more-->
Terpisah, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Gatot Eddy juga meminta masyarakat yang mudik memberi kabar kepada tetangga atau pengurus RT dan RW setempat. Selain dari kepolisian juga menjanjikan patroli selama libur lebaran seperti halnya yang dilakukan setiap tahun.
Baca:
Anies: DKI Rawat Korban dari antara Kerusuhan 22 Mei Pakai BPJS
"Itu dilaksanakan di jajaran Polda Metro Jaya sebelum, pasca maupun saat Idul Fitri agar masyarakat aman dan nyaman," katanya di Tangerang Selatan, Rabu 29 Mei 2019.
Patroli menjadi bagian dari Operasi Ketupat 2019. Khusus di wilayah Jakarta dan sekitarnya, rumah kosong bukan satu-satunya fokus perhatian dalam operasi yang sudah dimulai 29 Mei hingga 10 Juni itu.
Perhatian lainnya diberikan kepada aktivitas sahur on the road yang diantisipasi berkembang menjadi tawuran. Selain juga mengawasi kerawanan buntut pemilu yang baru lalu.
"Tahun ini ada beberapa kekhususan pengamanan, karena di saat bersamaan kami masih menggelar operasi Mantab Brata," begitu Kapolres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto, menerjemahkan kondisi pengamanan saat ini.
Untuk memaksimalkan pengamanan akibat konsentrasi terbelah, Polres Metro Bekasi Kota mengubah pengamanan Operasi Ketupat Jaya. Tahun lalu, kata dia, dibuka 15 pos pengamanan, sekarang diefektifkan menjadi 10 titik difokuskan pada jalur mudik terpadat yaitu Kalimalang.
Baca:
Anies Lepas 17.427 Peserta Mudik Gratis ke 10 Kota
"Manfaatnya sekarang setiap pos akan banyak personil, jadi petugas bisa saling menjaga," ujar Indarto.
Di sela pengamanan itu, fungsi penitipan kendaraan yang ditinggal pemudik tak ditanggalkan. Menurut Indarto, semua kantor kepolisian baik Polres dan Polsek dibuka tempat penitipan. Khusus di Bekasi Kota, juga menyiapkan brankas sebagai tempat penyimpanan barang berharga agar terjamin keamanannya.
"Barang berharga itu yang betul-betul berharga seperti emas, jam tangan mahal, itu silakan dititipkan daripada dibawa kemana-mana atau mudik," ucap Indarto.