Saudi Genjot Industri Militer, Gandeng Barat

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 28 Mei 2019 15:03 WIB

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, meskipun baru berusia 32 tahun, memiliki peran dominan untuk urusan militer Saudi, kebijakan luar negeri, serta kebijakan ekonomi dan sosial. AFP/SAUDI ROYAL PALACE/BANDOUR AL-JALOUD

TEMPO.CO, Riyadh – Pemerintah Arab Saudi baru saja mendapat kabar menyenangkan dari sekutu terdekatnya Amerika Serikat.

Baca juga: Revolusi Sudan, Arab Saudi Dukung Dewan Militer Transisi

Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan rencana menjual sistem senjata canggih senilai US$8 miliar dolar atau sekitar Rp115 triliun kepada sejumlah negara Arab yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Yordania.

Trump menyebut faktor Iran di Timur Tengah sebagai alasan untuk meloloskan penjualan senjata ini. “Penjualan ini akan mendukung sekutu dan meningkatkan stabilitas di Timur Tengah, dan membantu negara-negara ini melawan dan membela diri mereka terhadap Iran,” kata Mike Pompeo, menteri Luar Negeri AS, pada Jumat, 24 Mei 2019.

Advertising
Advertising

Baca juga: Industri Militer Arab Saudi Hemat Rp 120 Triliun

Pompeo menyebut Iran telah melakukan tindakan yang mengancam keamanan kawasan Timur Tengah selama bertahun-tahun. Ini mengganggu stablitas di sini serta keamanan AS.

Penjualan senjata ini termasuk 22 transfer senjata dan amunisi yang tertunda selama ini. Pompeo mengatakan keputusan penjualan senjata bernilai besar ini dilakukan tanpa persetujuan Kongres, yang cenderung menolak.

Anggota DPR AS, misalnya, merasa keberatan jika senjata canggih buatan AS ini dipakai Saudi untuk perang di Yaman. Ini karena pilot jet tempur Saudi kerap salah menembak dan menewaskan warga sipil baik di pemukiman, pasar dan rumah sakit.

Baca juga: Jamal Khashoggi Tewas, 3 Perwira Militer Saudi Diduga Terlibat

Dalam rincian ke Kongres, Pompeo mencantumkan sejumlah senjata canggih yang dikirim ke Saudi. Ini termasuk amunisi presisi terpandu buatan perusahaan manufaktur Raytheon, komponen untuk pesawat Boeing Co F-15, rudal anti-tank Javelin, yang dibuat bersama oleh Raytheon dan Lockheed Martin Corp.

AS juga menjual sejumlah mesin jet tempur F-16, dan komponen laser canggih yang bakal dipasang di pesawat jet tempur Eurofighter dan Tornado buatan Eropa dan telah dibeli Arab Saudi.

Anggota Kongres AS mengkritik penjualan ini. “Saya merasa kecewa tapi tidak terkejut bahwa pemerintahan Trump telah ggal sekali lagi untuk memprioritaskan kepentingan keamanan nasional jangka panjang atau berdiri membela Hak Asasi Manusia. Dan malah memberikan bantuan kepada negara otoriter seperti Arab Saudi,” kata Senator Bob Menendez dalam pernyataannya.

Baca juga: AU Saudi Tembak Jatuh Drone Militer Kelompok Houthi

Selain membeli berbagai produk jadi militer, Arab Saudi juga mencoba membangun industri militer. Negara yang dipimpin Raja Salman dan Putra Mahkota, Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, ini menunjuk seorang profesional bernama Andreas Schwer, mantan eksekutif di perusahaan militer Rheinmetall dan Airbus, untuk memimpin pengembangan Saudi Arabian Military Industry atau SAMI ini.

Menurut Schwer, pengembangan SAMI merupakan bagian sentral dari Visi 2030 yang telah disampaikan putra mahkota. “Pemerintah membuat tim untuk merancang pembangunan industri pertahanan ini,” kata Schwer seperti dilansir Defense News.

Pemerintah Saudi menjadikan sejumlah negara sebagai acuan yaitu Turki, Korea Selatan, Afrika Selatan, dan beberapa negara Barat lainnya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memegang grafik penjualan perangkat keras militer saat berbincang dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. (AP Photo/Evan Vucci)

Menurut Schwer, pemerintah Saudi membangun sebuah induk perusahaan yang menaungi berbagai perusahaan dengan fokus berbeda seperti teknologi luar angkasa, teknologi angkatan darat, teknologi angkatan laut, amunisi, aviasi, dan perkapalan.

Baca juga: Serangan Parade Militer, Arab Saudi Kecam Tudingan Iran

Schwer mengatakan pola induk perusahaan ini membuat kerja pembangunan industri ini menjadi terintegrasi. “Anda bisa mencurahkan semua ide Anda,” kata dia. Ini juga didukung bujet tahunan yang jumlahnya besar yaitu sekitar US$70 miliar atau sekitar Rp1000 triliun.

SAMI juga mendorong penggunaan komponen lokal sebanyak 50 persen sesuai Visi 2030. “Kami harus memiliki target meningkatkan konten lokal dari 2 persen saat ini,” kata dia. Ini artinya ada komponen lokal untuk perawatan, perbaikan, perombakan sistem pertahanan. Ini dilakukan dengan mengubah pola kemitraan dari Saudi sebagai pembeli dan negara vendor sebagai penjual menjadi pola kemitraan.

“Mereka boleh membawa semua teknologi, keterampilan dan pengetahuan ke dalam kerajaan,” kata dia. Saudi akan memberikan akses pasar senjata khusus kepada vendor dan mereka harus membangun perusahaan patungan untuk bersama-sama membangun komponen lokal.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

5 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya