Nasib Perjanjian Pengelolaan Air Jakarta Kini di Tangan PAM Jaya

Jumat, 12 April 2019 14:06 WIB

PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) operator penyediaan dan pelayanan air minum di wilayah Barat DKI Jakarta, akan melakukan pekerjaan teknis di Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 Pejompongan, Jakarta Pusat. (dok Palyja)

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melempar nasib penandatanganan head of agreement (HoA) atau induk perjanjian tentang pengambilalihan tata pengelolaan air Jakarta kepada Badan Usaha Milik Daerah, Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya). Dia mengklaim sudah menerima dan membaca hasil kajian HoA dari Tim Evaluasi Tata Kelola Air dan PAM Jaya.

Baca juga: Pengambilalihan Pengelolaan Air Jakarta, PAM Jaya Usulkan Hal Ini

Sejak pekan lalu, menurut dia, dokumen tersebut telah diserahkan kepada PAM Jaya untuk dibahas bersama dua perusahaan swasta, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta (Aetra). Bahkan Anies juga membatalkan rencana pengumuman HoA tersebut secara resmi, yang awalnya direncanakan pada Senin lalu.

“Tak usah pengumuman-pengumuman resmi, semua sudah ada di PAM Jaya,” kata Anies kepada Tempo, Rabu, 10 April 2019. Isu pengambilalihan tata kelola air sudah mencuat sejak Anies meminta Tim Evaluasi dan PAM Jaya menggodok HoA pada pertengahan Februari lalu. Dia kemudian berjanji penyusunan kajian dokumen tersebut akan rampung dalam waktu satu bulan.

Pekan lalu, Anies mengatakan akan mengumumkan HoA secara resmi pada Senin, 8 April 2019. Namun, hingga saat ini, PAM Jaya belum kunjung menandatangani HoA dengan Aetra dan Palyja.

Advertising
Advertising

Kolaborasi PAM Jaya, Palyja, AETRA di Puncak Hari Air Sedunia 2018 (Foto: Dok. Palyja)

Anies tak mau berkomentar ketika ditanyai soal mundurnya penandatanganan HoA tersebut. Dia hanya mengatakan berulang-ulang bahwa pemerintah DKI tak lagi mau menyerahkan pengelolaan air sepenuhnya dari hulu ke hilir kepada swasta. “Ini sudah sampai ke pembicaraan di level korporasi (dengan Aetra dan Palyja),” ujar Anies.

Anggota Tim Evaluasi Tata Kelola Air, Tatak Ujiyati, mengatakan proses selanjutnya tergantung PAM Jaya. Negosiasi antara PAM Jaya dan dua perusahaan swasta dikatakan akan menjadi pintu bagi proses pengambilalihan selanjutnya. Dia mengklaim proses negosiasi HoA kondusif dan mereka akan segera bersepakat. “Dalam waktu dekat akan kami kabari,” ucap Tatak.

Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo, mengatakan masih banyak detail konten dalam HoA yang harus disepakati seluruh pihak yang terkait, yaitu pemerintah, PAM Jaya, dan dua perusahaan swasta.

Menurut dia, detail dalam HoA menjadi penting sebagai dasar bersama dalam proses selanjutnya. "Ada beberapa hal yang kemudian pemahamannya harus sama dengan yang disepakati dan dituangkan dalam HoA," ujarnya. Komunikasi dan negosiasi dengan Aetra dan Palyja tentang rencana pengambilalihan tata kelola air terus berlangsung.

HoA, ujar Bambang, penting untuk menjamin pelayanan air minum bagi masyarakat. Menurut dia, yang dibahas, antara lain, adalah pemenuhan target cakupan pelayanan air bersih di Ibu Kota hingga 82 persen pada 2023. “Soal konten (yang detail), akan segera saya sampaikan kemudian,” kata Bambang.

Setelah HoA ditandatangani, kata Bambang, Pemprov DKI Jakarta dan PAM Jaya akan melakukan uji tuntas (due diligence) untuk menghitung biaya pengambilalihan pengelolaan air. Saat ini jaringan air bersih yang dikelola Aetra dan Palyja baru menjangkau sekitar 59 persen warga, cuma bertambah 15 persen sejak perusahaan swasta tersebut mulai mengelola air minum di DKI pada 1998.

Pemprov kini berupaya mengejar target perluasan cakupan layanan hingga 82 persen. Anggaran untuk jaringan perpipaan akan dikaji dengan pilihan menggunakan belanja daerah atau investasi swasta lewat skema kerja sama pemerintah badan usaha.

Bambang mengatakan PAM Jaya memastikan seluruh karyawan Aetra dan Palyja akan tetap bertugas setelah pengambilalihan. “Ini perlu kerja cepat untuk mencapai target. Jadi, yang sudah berjalan akan tetap,” kata dia.

Aetra belum membuat pernyataan apa pun sejak Pemprov DKI Jakarta mengumumkan selesainya kajian dokumen HoA. Direktur Operasional Aetra, Lintong Hutasoit, menolak menjawab pertanyaan yang diajukan mengenai perkembangan pembahasan HoA dengan PAM Jaya.

Pekerjaan Relokasi Pipa di Jl. Pangeran Antasari Telah Selesai Dilakukan, Pasokan Air PALYJA Kembali Normal Bertahap

Palyja pun demikian. Kepala Divisi Corporate Communications and Social Responsibilites Palyja, Lydia Astriningworo, hanya menyatakan perusahaannya terus berdiskusi dengan PAM Jaya dan para pemangku kepentingan tanpa menjelaskan mengapa negosiasi berlangsung lambat.

Namun, kuasa hukum Koalisi Tolak Swastanisasi, Arief Maulana, mengkritik pembahasan rencana pengambilalihan tata kelola air yang, menurut dia, tertutup. Arief menjelaskan, masyarakat berhak mengetahui perkembangan pembahasan tersebut.

Menurut Arief, kebijakan yang diambil DKI nantinya harus sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung tentang penghentian penswastaan dalam pengelolaan air.

Baca juga: Ambil Alih Pengelolaan Air Jakarta, Anies Serahkan Penuh ke Tim

Dia menilai skema yang disampaikan oleh pemerintah DKI, PAM Jaya, dan Tim Evaluasi, antara lain rencana untuk melakukan perjanjian ulang, tak senada dengan semangat penghentian penswastaan. “Air harus dikelola negara,” ujar Arief. Menurut Arief, pemerintah DKI harus mengakhiri kontrak dan pelibatan swasta serta tak perlu lagi mengeluarkan uang bagi swasta agar kerugian tidak bertambah.

GANGSAR PARIKESIT | LANI DIANA

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

5 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

5 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

5 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

5 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya