18 Hari ke Pileg, Baru Separoh Anggota DPRD DKI Laporkan Hartanya

Jumat, 29 Maret 2019 16:45 WIB

Gedung DPRD DKI Jakarta. TEMPO/Tri Handiyatno

Alasannya, para calon inkumben itu belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). “Orang-orang yang tak jujur jangan dipilih,” kata Saut kepada Tempo, Kamis, 28 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Baca juga : Dua Sebab Utama Mayoritas DPRD DKI Belum Setor Laporan Kekayaan

Dari 118 wajib lapor—17 pejabat struktural dan 101 anggota Dewan. Bahkan semua wajib lapor tersebut tak ada yang menyerahkan LHKPN 2017. Padahal mereka wajib melaporkan harta ketika hendak menjabat, setiap tahun ketika menjabat, dan sebelum masa jabatannya berakhir.

“Begitulah kalau pejabat publik tak paham adanya sejumlah kewajiban moral yang harus dilaksanakan,” ujar Saut. “LHKPN itu amanat reformasi. Syarat dan indikasi kepatuhan pejabat publik.”

Karena rendahnya tingkat kepatuhan anggota Dewan, sejak awal pekan ini, KPK mengirim tim LHKPN untuk membuka klinik pengisian LHKPN elektronik di gedung DPRD Jakarta. Dengan cara itu, kata Saut, KPK berharap semua anggota DPRD bisa merampungkan LHKPN sebelum batas akhir penyerahan pada 31 Maret 2019.

Ilustrasi rapat paripurna DPRD DKI Jakarta. Tempo/Lani Diana

Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi menuturkan sempat mendatangi KPK untuk melengkapi LHKPN secara offline. Dia mengklaim kesulitan melakukan pelaporan secara elektronik karena adanya sejumlah syarat kelengkapan berkas.

Menurut dia, semua anggota DPRD akan menuntaskan kewajiban pelaporan LHKPN. “Saya rasa semuanya juga sedang mengisinya,” ucapnya.

Ketua Fraksi PKS, Abdurrahman Suhaimi, membenarkan anggota DPRD dari partainya belum sempat melaporkan LHKPN. Namun ia mengklaim semua anggota Fraksi PKS saat initengah menuntaskan berkas LHKPN.

Semua calon legislator dari PKS, termasuk para inkumben, akan menyerahkan LHKPN sebelum pemungutan suara, 17 April 2019. “Datanya masih loading. Sudah dilengkapi semua,” tuturnya.

Menurut para anggota Dewan, persoalan dasar yang membuat mereka belum melaporkan harta kekayaan selama menjabat DPRD adalah aturan pelaporan periodik hingga kerumitan pengisian berkas LHKPN elektronik.

“Memang tak mudah, bukan berarti tidak mau. Ini sedang diselesaikan,” kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Abdurrahman Suhaimi, kepada Tempo, kemarin. “Tak bisa menyelesaikan LHKPN dalam waktu singkat, bahkan satu hari pun tak cukup.”

Dia berpendapat, isian LHKPN elektronik sangat detail, bahkan hingga harta keluarga yang berkaitan dengan para penyelenggara negara.

Berita terkait

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

4 jam lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

4 jam lalu

Istana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

7 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

7 jam lalu

Kelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta

Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

8 jam lalu

Nurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin

Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

8 jam lalu

KPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar

Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

9 jam lalu

Begini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK

Nama Arief muncul di antara sebelas calon anggota Pansel KPK yang beredar.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

9 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP

BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

10 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

12 jam lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya