Plebisit UU Bangsamoro Lanjut Meski Ada Serangan Bom

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 5 Februari 2019 11:49 WIB

Seorang warga mendukung penerapan Bangsamoro Organic Law untuk membentuk Wilayah Otonomi Bangsamoro di Mindanau Musli. Philstar

TEMPO.CO, Manila -- Komisi Pemilihan Umum Filipina tidak menilai perlu mengendalikan langsung Kota Jolo, Provinsi Sulu, dan menunda pelaksanaan pemungutan suara lanjutan mengenai penerapan UU Bangsamoro atau Bangsamoro Organic Law (BOL). Ini terkait ledakan bom di sebuah gereja Katholik pada akhir Januari 2019.

Baca:

Juru bicara KPU, James Jimenez, mengatakan pelaksanaan pemilu sela baru akan berlangsung empat bulan lagi. Lembaga ini belum mendapat rekomendasi untuk langsung melakukan pengawasan untuk Kota Jolo.

Jimenez mengatakan insiden peledakan bom di gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel di Jolo, Sulu, juga tidak berdampak langsung pada pemungutan suara terkait BOL. Ledakan dua bom itu menewaskan 23 orang dan melukai seratus orang lainnya.

Advertising
Advertising

“Persiapan kami berlangsung normal. Polisi bakal berjaga lebih ketat dari biasanya,” kata Jimenez dalam jumpa pers pada 29 Januari 2019 seperti dilansir PhilStar.

Baca:

Jimenez mengatakan KPU bakal menunggu hasil penyelidikan dari polisi Filipina mengenai apakah pengeboman gereja katedral itu terkait dengan BOL, yang bakal menghasilkan Wilayah Otonomi Bangsamoro di Mindanao Muslim.

“Tapi itu tidak akan berdampak pada pemilihan karena plebisit sudah dilakukan dan hasil juga sudah diumumkan,” kata Jimenez. Hasil plebisit pada 21 Januari 2019 menunjukkan mayoritas warga Mindanao mendukung pembentukan wilayah otonomi berdasarkan BOL. Dalam jajak pendapat dua pekan lalu, ada dua daerah yang menolak penerapan BOL, yaitu Isabela City di Provinsi Basilan dan Provinsi Sulu.

Baca:

Menurut Jimenez, plebisit yang akan digelar pada 6 Februari 2019 ini hanya akan menentukan 2 daerah lain mana apakah bersedia bergabung dalam Wilayah Otonomi Bangsamoro di Mindanau Muslim.

Wakil Presiden Filipina, Leni Robredo, meminta pemerintah mendengarkan keprihatinan dari daerah yang menolak penerapan BOL itu.
Terkait hasil jajak pendapat penerapan BOL, yang mayoritas suara warga di Pulau Mindanao setuju mendukung, Inggris menyampaikan dukungannya.

“Ini menjadi kesempatan bersejarah untuk perdamaian yang abadi dan kesejahteraan di Mindanao,” begitu pernyataan dari pemerintah Inggris. Pemerintah Inggris juga mendukung pelaksanaan proses damai selama bertahun-tahun ini dan siap mendukung pembentukan Wilayah Otonomi Bangsamoro di Mindanao Muslim.

Baca:

Dukungan serupa juga datang dari Duta Besar Norwegia, Bjorn Jahnsen. “Kami mendukung penuh pelaksanaan proses damai Bangamoro dan merupakan sekutu untuk perdamaian abadi dan pembangunan di Filipina,” kata Jahnsen.

Serikat pekerja Federation of Free Workers juga meminta proses penerapan BOL dilanjutkan. Menurut dia, perdamaian tidak bisa diraih lewat perang habis-habisan dengan kelompok pemberontak.

“Dengan adopsi BOL dan transisi pemerintahan kepada kepemimpinan MILF dan pembubaran kelompok bersenjatanya, kita sekarang bisa maju dengan lebih cepat dalam pembangunan nasional dan perdamaian abadi di Filipina Selatan,” kata Sony Matula, Presiden FFW. Dia menuding pelaku pengeboman gereja sebagai teroris dan orang barbar dan tidak terkait dengan orang Muslim atau Kristen.

Mengenai ini, juru bicara polisi Filipina Senior Superintendent, Bernard Banac, mengatakan serangan bom Jolo tidak terkait plebisit BOL, yang berlangsung sepekan sebelum insiden bom, yang terjadi pada 27 Januari 2019.

“Berdasarkan investigasi kami, tidak ada koneksi antara dua peristiwa ini. Tindakan pengeboman itu merupakan bentuk jelas dari terorisme. Tidak terkait dengan plebisit,” kata Banac seperti dilansir ABS-CBN.

Mengenai pelaksanaan plebisit lanjutan pada 6 Februari 2019, otoritas Filipina mengatakan aspek keamanan menjadi perhatian utama.

“Ada kekhawatiran situasi di Jolo bakal menyebar ke Lanao del Norte dan Cotabato Utara,” kata James Jimenez, juru bicara KPU Filipina, seperti dilansir Rappler. Menurut survei, kalangan pemuda di kedua daerah ini cenderung setuju bergabung dengan Wilayah Otonomi Bangsamoro di Mindanau Muslim.

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

23 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

23 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

23 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

25 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

25 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

26 hari lalu

Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.

Baca Selengkapnya