Elizabeth Warren Jadi Penantang Baru Donald Trump dari Demokrat

Selasa, 1 Januari 2019 11:56 WIB

Presiden AS, Donald Trump (kiri) dan Senator Elizabeth Warren (kanan). AP via Syracus

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Senin kemarin, Elizabeth Warren mengumumkan siap berkontes dalam pilpres 2020 untuk menantang Donald Trump.

Senator Massahchussetts dari Demokrat itu adalah pengkritik tajam Donald Trump, mulai dari kampanye hingga menjabat presiden dan bahkan menyerukan pemakzulannya.

Menurut laporan New York Times, yang dikutip pada 1 Januari 2018, Warren adalah pejuang kelas menengah Amerika, pengkritik kapitalisme tanpa regulasi, dan pengkritik bank-bank besar.

Baca: Elizabeth Warren Siap Maju untuk Pilpres Amerika Serikat 2020

Di bawah panji Demokrat, Warren muncul dan kemunculan Warren bisa menjadi bayang-bayang Hillary Clinton semasa pilpres 2016 lalu.

Advertising
Advertising

Sejak 1992, Demokrat tidak memiliki pemimpin tunggal, belum ada yang memiliki kans kuat untuk capres 2020 dan kandidat yang betul-betul mempersatukan identitas Demokrat, selain dominasi Barack Obama dan Hillary Clinton.

Elizabeth Warren [REUTERS]

Hasil pemilu sela memperlihatkan bagaimana perempuan-perempuan Demokrat, liberal, minoritas dan generasi muda Demokrat menang.

Keberagaman kandidat tentu menjadi kesulitan Demokrat untuk menimbang, siapa calon yang paling cocok menantang Trump, calon yang bisa merangkul semua kalangan, Selatan dan Utara, dari bentang demografi metropolitan sampai pedalaman Amerika.

Sebetulnya ada dua calon kuat dari Demokrat untuk pesaing Trump, yakni mantan wapres Joseph R. Biden Jr., dan Senator Bernie Sanders, yang digadang akan mengungkapkan niat pencalonan capresnya akhir musim dingin ini. Namun Demokrat melihat keduanya sebagai generasi lama, dan begitu juga para simpatisan Demokrat.

Baca: Penanganan Kasus Jamal Khashoggi, Senator Amerika Kritik Trump

Kedua politikus potensial tersebut bukan hanya faktor penyisih Warren. Editorial The Boston Globe pernah menyarankan agar Warren urungkan niat untuk pencapresan dengan alasan dia akan menjadi figur pemecah, dan ia dianggap kehilangan kesempatan untuk capres ketika menantang Hillary pada 2016 lalu.

Kali ini, untuk kontestasi 2020, Warren mengambil ancang-ancang lebih awal. The Washington Post melaporkan dia menyebarkan pesan video berantai yang mempromosikan diri sebagai penantang Trump dan menyebar slogan: "bergabunglah dalam perjuangan!"

"Dia adalah advokat yang kuat, sensitif, dan apakah sosok itu yang dicari orang di era Trump? Apakah kita melawan orang yang keras kepala dengan orang yang keras kepala juga?" tutur David Axelrod, kepala strategis tim sukses Barack Obama, kepada Washington Post.

Berita terkait

Modus Penyelewengan Dana BOS

6 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

20 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

23 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

1 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

1 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Jajaki Koalisi dengan Partai Lain, Demokrat Incar Kursi Calon Wakil di Pilkada Jakarta

Partai Demokrat bakal mengusung sejumlah kader muda di Pilkada Jakarta. Mengincar kursi Wakil Gubernur

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

2 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya