Istaka Karya dan BPJS Hitung Santunan Korban Penembakan di Papua

Reporter

Tempo.co

Kamis, 6 Desember 2018 14:30 WIB

Pasukan Brimob dari Timika tiba untuk mengamankan kondisi di Wamena, Papua Selasa, 4 Desember 2018. Jumlah aparat keamanan ditambah untuk mengamankan situasi di daerah tersebut. ANTARA/Iwan Adisaputra

TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Istaka Karya Yudi Kristanto menyatakan perusahaan akan memberi santunan terhadap karyawan yang menjadi korban penembakan di Nduga, Papua. Namun dia belum bisa menyebutkan jumlahnya karena akan dibicarakan dalam rapat internal perusahaan.

Baca juga: Pembunuhan di Papua, Jokowi: Kejar dan Tangkap Seluruh Pelaku

"Yang pasti akan kami berikan terbaik. Ada asuransi, uang duka, bantuan biaya pemakanan dan lain-lain, itu yang kami siapkan," kata Yudi saat dihubungi, Rabu, 5 Desember 2018.

Selain dari Istaka Karya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sedang mendata 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua yang tewas dibunuh. Pendataan dilakukan untuk memberikan jaminan kepada keluarga korban tewas.

Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja mengatakan, pihaknya sedang mengecek kepesertaan para pekerja dan kasus yang menimpa mereka. Menurut Utoh, bila informasi tersebut sudah jelas maka pihaknya akan bergerak untuk memberikan jaminan.

Prajurit TNI AD membawa karangan bunga dan peti jenazah Sertu Anumerta Handoko di pelataran Bandara DEO Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 6 Desember 2018. Sertu Anumerta Handoko merupakan Wadanpos Mbua Yonif 755 Yalet yang gugur karena ditembak Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). ANTARA/Olha Mulalinda

Pihaknya belum bisa memastikan jaminan yang akan diberikan kepada peserta. Jenis jaminan akan diketahui setelah BPJS Ketenagakerjaan rampung memverifikasi peserta dan kasus yang terjadi di Papua tersebut.

Advertising
Advertising

Pekerja yang terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan dimungkinkan mendapatkan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah No.44/2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. Peserta yang mengalami kecelakaan kerja berhak mendapat manfaat berupa pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis, dan santunan.

Untuk korban meninggal dunia, akan diberikan santunan sekaligus sebesar Rp 16 juta, santunan berkala Rp 4,8 juta, biaya pemakaman Rp3 juta dan beasiswa pendidikan anak.

Insiden penembakan pekerja oleh kelompok bersenjata di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Nduga, Papua, terjadi pada Senin, 3 Desember 2018. Kelompok yang bertanggung jawab atas insiden ini adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pimpinan Egianus Kogoya, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Hingga kini evakuasi korban tewas belum seluruhnya rampung. Komandan Resor Militer 172/PVY Kolonel Infanteri Binsar Sianipar mengatakan personel gabungan mendapatkan gangguan dari kelompok bersenjata saat mengevakuasi jenazah korban penembakan di Nduga. "Personel yang melakukan evakuasi masih diganggu oleh kelompok bersenjata," ujar Binsar dalam video keterangan pers yang diterima Tempo, Kamis, 6 Desember 2018.

<!--more-->

Binsar mengatakan gangguan ini berupa tembakan dari kelompok bersenjata yang diketahui Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). "Sekarang masih sedang kontak tembak," katanya.

TNI telah menemukan setidaknya 16 jenazah korban penembakan. Jenazah akan dievakuasi dari titik-titik temuan ke wilayah Mbua. Selain itu, TNI juga menemukan tiga orang personel pekerja PT. Istaka Karya yang menjadi korban selamat. "Kami harapkan nanti akan semakin banyak yang ditemukan sambil proses evakuasi," katanya.

Menurut Binsar, evakuasi akan dilakukan dari Mbua ke Timika. Evakuasi ini mengangkut seluruh korban baik yang meninggal dan yang masih hidup. "Evakuasi nanti dari Mbua langsung ke timika, tidak ke Wamena," ucapnya.

Binsar mengatakan personel gabungan menurunkan dua pasukan sorti. Satu pasukan, kata dia, akan berjumlah sekitar 10 personel. "Ada dua pasukan sorti jadi sekitar 20 personel untuk evakuasi," tuturnya.

Penembakan di Papua tak membuat pembangunan di wilayah tersebut dihentikan. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pembangunan akan jalan terus. Penembakan ini justru membuat pemerintah lebih bersemangat membangun di sana.

Baca juga: Moeldoko Minta Penembakan di Papua Tak Dikaitkan dengan HUT OPM

"Ini malah membuat tekad kita membara untuk melanjutkan tugas besar kita membangun tanah Papua," katanya dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 5 Desember 2018.

Menurut Jokowi, pembangunan di Papua penting demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. "Saya sampaikan kepada Menteri PU (Basuki Hadimulyono) pembangunan jalan di Wamena-Mamugu tetap diteruskan. Trans Papua sepanjang 4.600 kilometer harus segera diselesaikan," tuturnya.

Basuki menjelaskan jalan sepanjang 4.600 kilometer tersebut terbagi menjadi dua bagian. Jalan Trans Papua sepanjang 3.500 kilometer dan jalan perbatasan 1.100 kilometer.


Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu, 5 Desember 2018. Aparat gabungan terus berusaha mengatasi KKSB yang diduga telah menewaskan 19 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. ANTARA/Iwan Adisaputra

Dari 4.600 kilometer itu, jalan yang belum berhasil ditembus hingga kini sepanjang 945 kilometer untuk Trans Papua dan 286 kilometer untuk jalan perbatasan.

Adapun untuk ruas Wamena-Wamugu, tempat peristiwa penembakan terjadi, memiliki panjang 278 kilometer. Di segmen lima ini, kata Basuki, akan dibangun pula 35 jembatan. "Jalannya tembus sudah, tapi jembatannya yang sekarang dikerjakan," ucap Basuki.

Sementara itu, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya telah mengintensifkan pengamanan kepada pekerja proyek Trans Papua imbas peristiwa penembakan sebelumnya. "Kami akan jalankan terus, kami akan amankan, kami lakukan koordinasi lebih intens pada jajaran bapak menteri PUPR. Programnya show must go on, artinya jalan terus, tidak akan pernah takut," kata Tito.

CHITRA PARAMAESTI I AHMAD FAIZ I SYAFIUL HADI I BISNIS

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

24 menit lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

2 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

7 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

10 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

21 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

Santunan kepada 2 ahli waris karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia karena musibah kecelakaan

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

21 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

22 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

1 hari lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya