Politik Tempe Ala Sandiaga yang Menyengat Jokowi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 4 November 2018 12:51 WIB

Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengunjungi Pasar Majene, Sulawesi Barat, Sabtu, 3 November 2018. Foto: Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - DUA bulan berlalu sejak Pemilihan Umum atau Pemilu 2019 memasuki masa kampanye. Di dua bulan ini, baik kubu Calon Presiden inkumben Joko Widodo maupun penantangnya Prabowo Subianto lebih banyak menurunkan wakil mereka yaitu Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno. Keduanya rutin kampanye ke daerah-daerah.

Baca: Sandiaga Sebut Masih Lemah Gaet Masyarakat Pedesaan

Jika membandingkan cara kampanye Ma'ruf Amin dengan Sandiaga Uno, rasanya pasangan Prabowo Subianto lebih unggul dalam membetot perhatian masyarakat. Dalam kunjungan-kunjungannya ke pasar, Sandiaga menyindir kondisi ekonomi Pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi menggunakan tempe.

Bahkan, teranyar, Sandiaga menantang Jokowi untuk adu gagasan lewat tempe. "Kita lakukan the search for the size of tempe. Kita lakukan pencarian tempe seperti apa ke depan," kata Sandiaga saat ditemui wartawan di kompleks rumah dinas DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 31 Oktober 2018.

Sandiaga mengatakan ajakan itu menarik untuk membangun kampanye yang lebih sejuk. Musababnya, diskusi akan lebih mengerucut pada persoalan makanan pokok. "Coba kita liat bagaiamana reaksi di seluruh rakyat Indonesia baik dari kunjungannya Pak Jokowi dan saya," kata Sandiaga.

Advertising
Advertising

Simak soal perjalanan tempe Sandiaga

<!--more-->

Sandiaga pertama kali menganalogikan kondisi ekonomi dengan tempe setelah mengunjungi beberapa daerah di Jawa pada awal September 2018. Sepulang dari kunjungan, Sandiaga menggelar jumpa pers, dalam sesi tanya jawab dengan wartawan, Sandiaga mengatakan menemukan banyak tempe setipis ATM. Sontak ucapannya ini mengundang perdebatan.

Simak: Setelah Sebut Setipis Kartu ATM, Sandiaga Lihat Tempe Sachet

Beberapa pekan kemudian, Sandiaga kembali menyindir kondisi ekonomi di Indonesia dengan mengatakan menemukan tempe saset. Baik tempe setipis ATM maupun tempe saset memilik makna bahwa harga bahan dan kebutuhan pokok sedang tinggi. Sehingga pedagang harus mengakali barang jualan mereka.

Direktur presidential Studies DECODE Fisipol Universitas Gadjah Mada sekaligus pengamat politik, Nyarwi Ahmad, mengatakan gaya komunikasi Sandiaga Uno ini disebut politik dumbing down. "Ini tren istilah yang muncul di Eropa dalam 10 tahun ini untuk menyederhanakan kalimat politik yang sangat serius," kata Nyarwi kepada Tempo, kemarin.

Baca: Tim Pemenangan Prabowo - Sandiaga Memboikot Sementara Metro TV

Dalam fenomena dumbing down ini, politikus cenderung menggeser istilah-istilah politik yang rigid dan diplomatis dengan istilah yang mudah dipahami. Biasanya, dumbing down muncul pada masa-masa pemilihan umum. Para kandidat mencoba mencari perhatian masyarakat dengan bahasa pidato yang sederhana dan jenaka.

Simak bagaimana Jokowi membalas politik tempe Sandiaga

<!--more-->

Presiden Joko Widodo atau Jokowi rupanya tidak tinggal diam. Ia membalas sindiran Sandiaga dengan kunjungan ke beberapa pasar.

Baca: Blusukan ke Pasar di Bogor, Jokowi: Harga Tempe Tetap

Jokowi mengklaim pemerintah berhasil menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasar. Hal ini, kata dia, sejalan dengan tingkat inflasi yang berkisar 3,5 persen.

"Inflasinya stabil, harga di pasar juga stabil. Jadi jangan sampai ada yang teriak di pasar harga mahal-mahal. Nanti ibu-ibu di pasar marah, nanti enggak ada yang datang ke pasar, larinya ke supermarket, ke mal," katanya dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kepresidenan, Selasa, 30 Oktober 2018.

Dalam kesempatan itu, mantan gubernur DKI Jakarta ini berjanji, bila terjadi lonjakan harga bahan pokok maka ia akan langsung memerintahkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk menjaga stabilitas harga. Meski demikian, Jokowi mengakui menyeimbangkan harga antara petani atau peternak dan konsumen bukanlah perkara mudah.

Simak: Malam-malam Blusukan ke Pasar, Jokowi Cek Harga Bahan Pokok

"Jadi jangan sampai harganya terlalu rendah, peternak nanti teriak-teriak. Kalau sayur murah, nanti petani juga teriak rugi. Jadi ini menyeimbangkannya enggak mudah. Kalau teriak mahal nanti yang marah ya ibu-ibu (pembeli)," kata Jokowi seperti menjawab Sandiaga.

Berita terkait

Iuran Wisata untuk Siapa

7 menit lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

59 menit lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

1 jam lalu

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

Presiden Jokowi akan menerima kunjungan CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, bahas investasi Rp14 triliun.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

2 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

2 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

3 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

4 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

4 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

4 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

5 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya