Beda Pandangan Politik, Pendukung Trump Kirim Sejumlah Bom Pipa

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 30 Oktober 2018 11:56 WIB

File foto Cesar Altieri Sayoc di Ft. Lauderdale, Florida, AS, 27 Januari 2015. Cesar Sayoc diketahui lewat media sosial, dirinya merupakan seorang pendukung Donald Trump. Broward County Sheriff's Office/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mencuit mengenai kondisi di negaranya, yang dinilai diwarnai kemarahan antar kelompok sosial hingga kelompok politik. Dia menuding media dan pemberitaan yang keliru ikut berperan memunculkan kemarahan publik.

Baca:

Teror Bom Pipa, FBI Tangkap Tersangka di Florida Amerika

“Ada kemarahan besar di negara kita disebabkan, sebagiannya, oleh laporan berita yang tidak akurat bahkan menipu. Media berita bohong, yang merupakan musuh rakyat sebenarnya, harus menghentikan sikap bermusuhan terbuka dan terang-terangan. Dan melaporkan berita secara akurat serta adil. Itu akan berdampak banyak untuk memadamkan nyala api,” kata Trump lewat akun Twitter @realdonaldtrump pada Senin, 29 Oktober 2018 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Trump juga mencuit beberapa hari sebelumnya mengenai sikap kebencian yang muncul di tengah publik AS.

Baca:

“Media berita bohong melakukan semua yang bisa mereka lakukan untuk menyalahkan Partai Republik, kelompok konservatif, dan saya atas munculnya kondisi perpecahan dan kebencian yang telah berlangsung lama di negara kita. Sebenarnya, laporan berita mereka yang bohong dan tidak jujur itu yang menyebabkan munculnya masalah jauh lebih besar dari yagn mereka pahami,” kata Trump.

Selama dua pekan terakhir ini, seperti dilansir Reuters, publik AS dihebohkan oleh pengiriman bom pipa kepada sejumlah tokoh dan media yang kerap mengkritik dan dikritik Presiden Trump.

Pelaku, yang akhirnya tertangkap sepekan kemudian, bermama Cesar Sayoc, seorang bekas penari telanjang, yang mendukung Presiden Trump dan tidak menyukai kelompok liberal dan Partai Demokrat.

Dan pada akhir pekan lalu, seorang lelaki bernama Robert Bowers, 46 tahun, mendatangi Sinagoga Tree of Life dan menembaki jamaah yang sedang berdoa. 11 orang tewas dalam penembakan massal, yang menjadi serangan paling mematikan dalam sejarah komunitas Yahudi di AS, seperti dilansir Reuters.

Jaksa menuntut Bowers dengan 29 dakwaan dalam kasus yang disebut sebagai kejahatan kebencian. Sidang perdana kasus ini telah digelar pada Senin, 29 Oktober 2018 dan akan kembali digelar pada Kamis pekan ini.

Baca:

Tindak kejahatan kebencian juga terjadi pada pekan lalu, seperti dilansir situs NPR. Saat itu Gregory Bush, 51 tahun, menembak mati dua warga kulit hitam Maurice Stallard, 69 tahun, dan Vickie Lee Jones, 67 tahun, di sebuah supermarket di Jeffersontown, Kentucky.

Bush, sebelum melakukan penembakan, diketahui sempat berusaha memasuki sebuah sebuah gereja yang mayoritas jamaahnya kulit hitam. “Ada indikasi Bush memilih targetnya karena warna kulit mereka,” begitu dilansir NPR.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan), dan anggota DPR AS, Adam Schiff, kiri. Fox News

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

9 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

1 hari lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

8 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

10 hari lalu

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

10 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

10 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.

Baca Selengkapnya